Buku Partitur Tembang Puitik 8 Karya Ananda Sukarlan
Buku Partitur Tembang Puitik 8 Karya Ananda Sukarlan
Ananda Sukarlan, pianis dan komposer ternama, kembali menghadirkan karyanya dalam bentuk buku partitur bertajuk Tembang Puitik 8. Buku ini berisi 18 lagu yang diadaptasi dari puisi-puisi karya penyair Indonesia dan dunia, mempertemukan keindahan sastra dengan harmoni musik.
Dalam Tembang Puitik 8, Ananda Sukarlan menggubah lagu berdasarkan puisi-puisi dari para penyair, seperti Henry W. Longfellow, Jorge Carrera Andrade, Wayan Jengki Sunarta, Sofyan RH. Zaid, Emma Hanubun, Ewith Bahar, Hilmi Faiq, Mustari Irawan, dan masih banyak lagi. Berikut daftar isi lengkap buku Tembang Puitik 8:
1. Romansa Banda Neira – (Emma Hanubun)
2. Seonggok Bangkai – (Ewith Bahar)
3. Senja Beku – (Galuh Ayara)
2 Puisi Hilmi Faiq
4. Kapokmu Kapan – (Hilmi Faiq)
5. Beda Keyakinan – (Hilmi Faiq)
6. Mesin Tik – (Wayan Jengki Sunarta)
7. A Psalm of Life – (Henry W. Longfellow)
8. Setelah Dirumahkan 5 – (Muhammad Subhan)
9. Stasiun – (Nunung Noor El Niel)
10. September Tuarang – (Rissa Churria)
11. Batang Air Eti – (Roymon Lemosol)
12. Ini Senja Mengapa Nyeri? – (Tatan Daniel)
2 Puisi Tentang Sungai
13. Konser Sungai-Sungai – (Dorothea Rosa Herliany)
14. Surat-surat Sungai – (Ubai Dillah Al Anshori)
3 Puisi Tentang Ibu
15. Perempuan Bersayap Malaikat – (Muhammad Subhan)
16. Ibu Selalu Terdiam – (Mustari Irawan)
17. Rindu Ibu Rindu Pulang – (Sofyan RH. Zaid)
18. Andradiana – (Jorge Carrera Andrade)
Buku Tembang Puitik 8 menawarkan pengalaman unik bagi para pecinta musik dan sastra, mengajak mereka menyelami keindahan puisi melalui alunan musik. Ananda Sukarlan menyatakan bahwa proyek ini bertujuan memperkaya dunia musik dengan membawa puisi-puisi dalam bentuk baru yang lebih mudah diterima oleh masyarakat. "Saya ingin puisi-puisi ini bisa dinikmati lebih luas melalui musik," ujar pianis, komposer, dan pendidik yang telah meraih pengakuan internasional ini. Ia dikenal karena karya-karya musiknya yang selalu memadukan unsur klasik dengan nuansa kontemporer, serta kontribusinya dalam memperkenalkan budaya Indonesia di kancah dunia.
