Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Rakara Residensi Cerpen 2024 Berhasil Digelar di Andulang Sumenep

Rakara Residensi Cerpen 2024 Berhasil Digelar di Andulang Sumenep

RAKARA RESIDENSI CERPEN 2024 BERHASIL DIGELAR DI ANDULANG SUMENEP


“Duduk sama tabah, berdiri sama marwah!” begitu riuh, ketika Zainul Hasan selaku binasuana melemparkan kata “Rakara” kepada 15 peserta di acara RAKARA RESIDENSI CERPEN 2024 berlangsung sejak 27-28 Desember 2024 yang berpusat di kompleks Madrasah Nurul Anwar, Andulang, Gapura, Sumenep. Acara Rakara ini terlaksana atas kerja sama Lesbumi MWC NU Gapura dan Komunitas Damar Korong, serta dukungan sejumlah komunitas yang berbasis di Sumenep, seperti Sanggar Kobhung, Language Theatre Indonesia, Sanggar Conglet, dan lain sebagainya.

Program Rakara yang diharapkan menjadi program sastra tahunan, kali ini digelar secara swadaya alias sumbangan sukarela dalam bentuk apapun yang bersifat individu, bahkan sebagian donatur tidak berkenan untuk disebutkan namanya. Penamaan Program Rakara ini merujuk pada filosofi tikar rakara (daun lontar) sebagai upaya saling sulam dan saling silang, sehingga kuat menjadi tikar untuk melingkar: “duduk sama tabah, berdiri sama marwah.

Acara Rakara pertama ini fokus pada pelatihan dan penulisan Cerita Pendek berbasis etnografi yang semula di Tapakerbau, kemudian –sebab satu dan lain hal- pindah ke Andulang dengan objek etnografi kerajinan tembikar turun temurun, terutama gerabah, seperti periuk, dan lain sebagainya. Acara diawali dengan maklumat penjaringan peserta dengan dua poin utama, yakni terbuka untuk umum bagi yang berdomisili di Madura, dan mengirimkan satu buah cerpen tema bebas untuk dikurasi, baik yang sudah pernah dimuat media massa atau belum. Pendaftaran dibuka dari tanggal 20 November sampai 15 Desember 2024 dan panitia menunjuk tiga orang cerpenis asal Sumenep sebagai kurator: Mahwi Air Tawar (Jakarta), Ahmad Muchlish Amrin (Yogyakarta), dan Zainul Muttaqin (Pamekasan). Sebab keterbatasan sumber daya, panitia sejak awal telah menetapkan target peserta hanya 15 orang terpilih.

Ada sekitar 46 pendaftar yang masuk ke panitia, dan inilah 15 peserta yang lolos kurasi: 1. Fathurrozi Nuril Furqon (Sanggar Sastra Al-Amien Sumenep), 2. Muallifah (Ganding, Sumenep), 3. Reza Kamaliyah (MTs. Nasy'atul Muta'allimin Gapura, Sumenep), 4. A. Mundzir A.R (Komunitas Menulis Pasra, Andulang, Sumenep) 5. Achmed Sayfi Arfin F. (Komunitas Menulis Pasra, Andulang, Sumenep), 6. Achmad Choiruzzaman (UKM Seni Nanggala Bangkalan), 7. Ummul Karimah (SMA 3 Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep), 8. Abdul Halim (Korpentas SMKN 1 Labang Bangkalan), 9. Alfi Zahirotin Nayyiroh (MTs. Nasy'atul Muta'allimin Gapura, Sumenep), 10. Masluhatun (Sanggar Tikar SMA 3 Annuqayah, Sumenep), 11. Najmatul Hikmah N. (Sanggar Tikar SMA 3 Annuqayah, Sumenep), 12. Selfia Putri (Komunitas Literasi Darul Falah, Pamekasan), 13. Qudwatul Imamah (Institut Kariman Wirayudha Braji, Sumenep), 14. Ummul Hasanah (Malate Artspace Bluto, Sumenep), dan 15. Aulia Hikatul Maulida (MA Nasy'atul Muta'allimin Gapura, Sumenep).

Lima belas peserta tersebut yang datang dari berbagai daerah di Madura, diwajibkan menginap bersama para panitia di lokasi residensi yang disediakan panitia di kompleks Madrasah Nurul Anwar demi efektivitas kegiatan. Selain itu, ada juga tiga orang peserta kehormatan sebagai peninjau acara, yakni dr. Rifmy Utami (Kepala Puskesmas Bluto), dr. Rossy Meilani, SpSK., dan Alindya Quira Azzahra (cerpenis cilik putri dr. Didik). Ketiga orang tersebut merupakan peninjau yang unik karena berasal dari kalangan medis yang juga punya perhatian terhadap dunia literasi.

Hari Pertama: Pembukaan, Perkenalan, dan Pembekalan Materi Dasar Cerpen

Setelah menerima kedatangan peserta dengan titik kumpul di kantor MWC NU Gapura yang dimotori oleh Kiai Roziqi dan Oonk Sekali, digelarlah acara pembukaan di Aula Tastaman, Madrasah Nurul Anwar secara khidmat dengan MC Laila Nurdiana. Acara yang dipersiapkan dengan baik oleh Taufik Ragil, Saiful Bahri, dan tim pengajar Madrasah Nurul Anwar, seperti M. Yono, Syauqi Futaqi, Luthfi, dan lainnya. Sejumlah tokoh Gapura hadir untuk memberikan dukungan, seperti KH. Murtadli Fadlail (Rais Syuriah MWC NU Gapura), Drs. KH. Moh. Alwi (ketua MWCNU Gapura), Kiai Azhari (pengasuh Nurul Anwar), A. Ruhan (Wakil ketua MWC NU Gapura), dan Bapak Rimawi (Kepala Desa Andulang) yang sekaligus membuka acara RAKARA RESIDENSI CERPEN 2024 ini.

“Kegiatan ini diberi nama Rakara yang merujuk pada filosofi rakara atau daun siwalan sebagai bahan dasar anyaman yang bisa dibuat beragam bentuk kerajinan. Jadi, kegiatan ini diharapkan bisa seperti rakara, melahirkan banyak manfaat dalam berbagai bentuk kepada semua pihak,” tutur Abdullah Mamber dalam sambutannya sebagai ketua Lesbumi MWC NU Gapura sekaligus ketua panitia RAKARA RESIDENSI CERPEN 2024 dan Helmy Khan sebagai sekretaris.

Sementara itu, Daviatul Umam, selaku ketua Komunitas Damar Korong menjelaskan bahwa tahun ini panitia sengaja mengambil tema cerpen “sedang tahun 2025 insya-Allah akan bertema puisi se-Jawa Timur yang rencananya akan berpusat di Pulau Oksigen, Giliyang, Sumenep,” ungkapnya. Sementara itu, Ibnatul Khairah, Wafiqatul Jamilah, dan Imroatul Hasanah selaku tim heroik anti-kelaparan mondar-mandir membagikan kotak-kotak cokelat berisi kue dan nasi.

Setelah acara pembukaan, kegiatan pun berlangsung dengan pembekalan dua materi dasar, yaitu Materi I Penelitian Sastra yang menghadirkan tiga orang narasumber: Dr. Achdiar Redy Setiawan (Universitar Trunojoyo) “Metode Riset dan Wawancara: Dari Data ke Karya”; Matroni Muserang, M.Hum. (STKIP PGRI Sumenep) “Filsafat dalam Sastra, Studi Kasus Cerpen”; Siswanto, M.A. (Universitar Jember) Etnografi Cerpen dengan moderator Elmiyatus Sholehah.

Berlanjut dengan Materi II Penulisan Cerpen dengan tiga pembicara: Khairul Umam (Dosen dan penulis kumcer Bisikan Tanah) Motivasi Menulis Cerpen”; A. Warits Rovi (Cerpenis dan Penulis kumcer: Dukun Carok & Tongkat Kayu) “Menemukan Dan Mengolah Tema Lokalitas dalam Cerpen”; dan Bernando J. Sujibto (Dosen dan cerpenis tinggal di Yogyakarta) “Plot dan Penokohan dalam Cerpen” dengan Siti Aina Fatussunna sebagai moderator.

Barulah pada malam harinya, sebagai acara terakhir di hari pertama, digelar acara seremoni berupa perkenalan peserta, ramah tamah, dan kontrak kegiatan RAKARA RESIDENSI CERPEN 2024. Hadir juga pada momen tersebut simpatisan panitia, seperti Rahmat Fajar, Arya Helmi, dan Kamil Dayasawa.

Hari Kedua: Studi Lapangan, Mentoring Cerpen, dan Penutupan

Hari kedua kegiatan diawali dengan senam dan olah tubuh peserta yang dipandu oleh Latief Atmaja, salah seorang aktor dari Language Theatre Indonesia. Kemudian, bersama Bapak H. Anshori selaku pendekar Pagar Nusa NU Gapura, para peserta dengan dibagi menjadi tiga kelompok dibawa berjalan kaki sekitar 1,5 km melintasi bukit menuju lokasi etnografi kegiatan. Bertemu dan berbincang langsung dengan para pengrajin gerabah tembikar Andulang untuk keperluan penulisan cerpen dengan para pendamping masing-masing.

 

Siangnya, para peserta diajak menuju Pantai Bintaro untuk proses pendampingan dengan pemberian materi secara kondisional oleh Daviatul Umam (Penulis dan Ketua Komunitas Damar Korong) “Membuat Paragraf Pertama dan Penutup Cerpen yang Menarik”, Abdullah Mamber (Pengajar dan Ketua Lesbumi MWC NU Gapura) “Teknik Penyuntingan Cerpen dan EYD V”, Faidi Rizal Alief (Cerpenis dan Penulis Novel Ghai’ Bintang) “Tips dan Trik Publikasi Cerpen di Media Massa serta Karakteristiknya”, Sofyan RH. Zaid (Editor) “Rahasia Menyusun Manuskrip Cerpen Menjadi Buku” dengan Khuzaimah sebagai pemandu.

Di pantai Bintaro dengan pelabuhan bersejarah itulah, di bawah gerimis tipis yang kemudian menjadi hujan badai, peserta dibagi menjadi empat kelompok dalam praktik awal penulisan cerpen dengan empat orang mentor yang andal dan ‘komok’ (retoris), yaitu Khairul Umam, A Warits Rovi, Faidi Rizal Alif, dan Daviatul Umam. Terakhir, peserta diberi waktu untuk healing di pantai Bintaro, dengan mandi di pantai, naik sampan, belajar mendayung, dan permainan lainnya.

Malam harinya, sebelum acara penutupan digelar, para peserta kembali ke Aula acara untuk mempresentasikan hasil penulisan awal cerpennya kepada para mentor masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan acara Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang dipandu oleh Siswanto dan Matroni Muserang. Dalam acara RTL tersebut, ada lima (5) poin perjanjian yang dibuat antara peserta dan panitia sebagai bagian dari pendampingan kegiatan berkelanjutan selama dua bulan ke depan, yakni (1) Peserta diminta menyelesaikan draf cerpen dalam seminggu ke depan; (2) Kemudian menyetorkan karya cerpennya kepada mentor masing-masing untuk proses evaluasi; (3) Setelah proses evaluasi, peserta diminta untuk merevisi cerpen yang dibuat; (4) Mengirimkannya kepada media massa sesuai karakteristik cerpen berdasarkan arahan mentor masing-masing; (5) Enam minggu depan, peserta diminta untuk mengirimkan cerpen masing-masing (baik yang dimuat media atau tidak) kepada panitia untuk diterbitkan menjadi buku Antologi Cerpen RAKARA RESIDENSI CERPEN 2024.

Selanjutnya, dengan duet maut pewara: Zainul Hasan (pemilik senyum saranghaeyo) dan Siti Aina Fatussunna (dengan senyum bunga Bintaro) membuka acara penutupan di bawah mendung tebal yang tak sampai menjadi hujan. Pada acara yang diberi tajuk Tatengghun ini menampilkan pembacaan monolog “Rumah Bersalin” oleh Saifullah Kalangka (seniman dan alumnus STSI Bandung), pembacaan puisi oleh As’adi Rahman (Deklamator dan Juara Baca Puisi Tingkat Nasional Piala HB Jassin 2023), pesan dan kesan perwakilan peserta, dua pertunjukan teater berjudul Diagnosis (karya Saifullah Kalangka) oleh Sanggar Conglet Al-In’am dan Kau Terjebak dalam Kota Besi II” (karya Mahendra Cipta) oleh Language Theatre Indonesia.

Terakhir, acara ditutup dengan sambutan dan apresiasi luar biasa oleh Kiai Azhari (Pengasuh Nurul Anwar). Dalam sambutannya, beliau merasa bersyukur dan setengah tidak percaya “Madrasah Nurul Anwar yang kecil dan letaknya di atas bukit ini bisa menjadi lokasi acara sastra se-Madura. Entah ini apa, atau barangkali karena dulu saat kami merintis awal madrasah ini dan melakukan dakwah ke masyarakat juga menggunakan media drama dan selawat,” pungkasnya dengan senyum lebar. Acara RAKARA RESIDENSI CERPEN 2024 pun purna.

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.

Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post