Empat Strategi Penanganan Stunting yang Telah Dilakukan Pemerintah Kota Bekasi
Empat Strategi Penanganan Stunting yang Telah Dilakukan Pemerintah Kota Bekasi
World Health Organization (WHO) mendefinisikan stunting sebagai gangguan perkembangan anak sebab gizi buruk, infeksi yang berulang, atau stimulasi psikososial yang minim. Dalam hal ini, Anggota DPRD Komisi IV Kabupaten Pandeglang melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Bekasi terkait kebijakan dan peran lintas sektor Pemerintah dalam penanganan stunting. Mereka merasa perlu mendengarkan strategi penanganan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Bekasi sejauh ini.
"Saat ini problem stunting di Kabupaten Pandeglang mencapai angka 37 persen, sehingga membutuhkan perhatian khusus komisi IV dalam rangka percepatan penanganannya," ungkap Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pandeglang, M. Habibi Arafat selaku pemimpin rombongan di Press Room Humas Kota Bekasi (02/12/22).
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bekasi, Marisi beserta jajarannya menyampaikan:
"Selamat datang di Kota Bekasi, masalah stunting memang harus menjadi perhatian serius kita semua. Saat ini Kota Bekasi dapat menekan angka penurunannya sampai 13.8 persen dan kami juga punya target, sebelum tahun 2045, kota Bekasi sudah harus bebas dari stunting."
Beliau menjelaskan kepada rombongan dari Kabupaten Pandeglang bahwa ada empat strategi efektif dalam penanganan stunting yang telah dilakukan di kota Bekasi, yaitu:
Pertama, membentuk tim yang terdiri dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah diketuai oleh Kepala Daerah untuk mempermudah koordinasi dari masing-masing stakeholder. Kedua, memiliki Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kota, kecamatan, hingga kelurahan dan juga ada tim pendamping keluarga mencapai 5.000 lebih yang ditugaskan mengawasi pertumbuhan anak di wilayahnya. Tim pendamping keluarga terdiri dari kader PKK, bidan mandiri hingga Puskesmas. Keberadaannya memudahkan pemerintah dalam mendistribusikan makanan, bantuan khusus untuk ibu hamil, dan sanitasi dalam rangka kegiatan percepatan penurunan angka stunting. Pemberian bantuan makanan terdiri dari bahan makanan pokok seperti beras dan sembako kepada para keluarga yang membutuhkan.
Ketiga, DPPKB bekerja sama dengan Kementrian Agama setempat untuk membuat bimbingan konseling kepada para pasangan yang siap nikah karena harus dicek kondisi kesehatan pasangan dengan harapan menghasilkan keluarga yang sehat. Seribu hari pertama kehidupan merupakan momen penting dalam perkembangan bayi, karena di dalam kesempatan itu sedang terbentuknya jaringan otak, tubuh dan mental jangan sampai terhambat karena kurangnya asupan gizi.
Keempat, perlu adanya kerja sama yang baik antar lintas sektoral dan stakeholder dalam penangannya, sebab masalah stunting merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menghasilkan generasi sehat yang akan datang.
Acara dilanjutkan dengan dialog interaktif, foto bersama dan pemberian cinderamata dari Pemerintah Kota Bekasi kepada DPRD Kabupaten Pandeglang. Acara berlangsung lancar dan penuh silaturrahmi untuk kedua pihak. Acara semacam ini memang perlu dilakukan demi menjaga dan menyiapkan generasi selanjutnya yang lebih hebat. Hebat tentu saja dimulai dari sehat! (@Dro)
-(ADV/hum)