Belajar dari Mobil Nissan Grand Livina Mogok Misterius
BELAJAR DARI MOBIL NISSAN GRAND LIVINA YANG MOGOK MISTERIUS
KAWACA.COM | Tadi pagi, di pinggir jalan, tepat di depan warkop biasa saya nongkrong, ada mobil Nissan Grand Livina berhenti. Beberapa isapan rokok, lelaki setengah baya turun, membuka kap mesin, seperti sedang memeriksa sesuatu.
Saya mendekat dan bertanya kenapa.
"Anu, Mas...Ini mobil distarter hidup, tapi tak bisa jalan walau digas, kemudian mati."
"Oh, apa ada kontrol yang nyala, Pak?"
"Ada. Kodenya PS."
Dia masuk mobil, keluar, dan masuk lagi. Mondar mandir sambil menelpon.
"Tenang, Mas. Bengkel langganan saya katanya mau datang."
"Oh, syukurlah, Pak..."
Seraya menunggu, setelah mendorong mobil lebih ke tepi, saya ajak dia nongkrong.
"Ini baru pertama kasus begini, Pak?"
"Iya, Mas...Sebulan yang lalu ini mobil sudah turun mesin habis 10 juta-an"
"Sebabnya?"
"Radiator bocor tidak ketahuan, langsung over head."
"Ooooooooo..."
Petugas bengkel yang ditunggu pun datang. Setelah cak cek cok mobil, dia bilang:
"Ini pompa bensin rusak, Pak. Harus diganti."
"Oh gitu ya. Kiranya berapa duit ya?"
"Sekitar 3,6 juta yang ori, dan 1,5 juta yang kw."
"Yang kw saja ya, Om. Ada kan barang?"
"Ada, Pak, tapi bisanya sore ya baru ada sekalian saya datang lagi untuk pasang."
Sebelum Bapak itu pergi dijemput anaknya, kami sempat tukaran nomor WA dan nama. Saya pun cabut dari lokasi.
***
Sore, saya telepon dia, untuk sekadar tanya-tanya perihal mobil.
"Hallo, Pak. Mobil sudah beres?"
"Alhamdulillah, sudah, Mas."
*Wah, jadi ganti pompa bensin, Pak?"
"Tidak. Bukan itu ternyata masalahnya."
"Lalu apa, Pak?"
"Mobil itu kemarin dipakai anak saya seharian dan belum diisi bensin. Anak saya pun curiga, jangan-jangan bensin habis, walau kontrol bensin masih seperempat. Jadi, kami coba isi bensin 5 botol warungan, dan mobil nyala dan jalan normal kembali."
"Oooooooooooo (masih panjang)"
***
Esoknya lagi, baru keluar rumah, di jalan, tak jauh dari pasar kecil, lagi-lagi, saya mendapati seorang pria muda sedang membuka kap mesin Nissan Grand Livina agak buluk, seperti tengah memeriksa sesuatu.
Spontan saya berhenti dan mendekati:
"Jika mobilnya mogok, jangan langsung telepon bengkel, Bang. Coba cek dulu bensinnya ada apa tidak. Sebab GL indikator bensinnya bisa eror loh," saya jelaskan penuh semangat layaknya Bung Karno sedang orasi.
Dia mengangkat wajah dan menatapku tajam.
"Ini mobil tidak mogok kok, saya cuma cek air radiator sambil nunggu istri belanja."
"Oooooooooooo (masih panjang lagi)"
