Tujuh Langkah Mudah Menulis Esai
Mau menulis esai? Namun susah memulai menulisnya? Berikut tujuh langkah mudahnya jika dipetakan secara runut:1. Menentukan tema atau topik
2. Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas
3. Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas
4. Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.
5. Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
6. Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.
7. Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.
Tujuh langkah dalam penulisan esai itu pada dasarnya boleh juga diberlakukan untuk jenis tulisan lain. Tetapi bagi saya, ketujuh langkah itu cukup dikomentari dengan kalimat pendek: “Ah, teori!” Argumennya sederhana saja: ketujuh langkah itu tidak lain sebagai teori (yang dibayangkan). Penyusun teori ini tidak berhadapan dengan fakta empiris; melihat langsung objeknya, karena yang dimaksud dengan topik, tema, outline, paragraf, dan seterusnya berada dalam isi kepalanya, tidak sebagai pengalaman langsung yang dapat dicecap pancaindra. Itulah masalahnya. Oleh karena itu, untuk menghindari segala yang berbau konsep teoretis itu, yang perlu dilakukan dalam proses menulis apa pun—termasuk esai—mengambil model, semacam copy the master yang langsung berhadapan dengan objeknya.
Dikutip dari: "Memasabodohkan Teori", Maman S. Mahayana, Esai Pengantar Program Penulisan Esai, Mastera (Majelis Asia Tenggara), Bandung, Lembang, 19—25 Agustus 2019.