Pusai-Pusai Pilihan (9)
PUSAI-PUSAI PILIHAN (9)
KAWACA.COM | Penyair Abduh Sakral lahir di Ujung Pandang pada 31 Januari 1979. Ia alumni antropologi Fakltas Ilmu Sosial dan Ilmu Pendodikan Universitas Hasanuddin, 2005. Antologi bersama yang mewadahai puisi-puisinya adalah Sajak untuk Ibu (2018) dan Selamat Tinggal Desember (2018). Sedabgkan buku antologi puisi tunggalnya Sebelum Kita Stupid (2018) dan Tasbih Maleo (2019). Di bawah ini adalah pusai-pusainya.
Pusai Hati Si Baik adalah satire kehidupan borju (tepatnya pengusah’a plat merah) yang menunggu pascacorona untuk berinvestasi bisnis wiasata dunia. Sedang Perempuan Gawai merupakan potret perempuan zaman now (dalam kacamata sang penyair) yang bisa saya berkemunkinan mampu menguasai hajat dunia, namun diharapkan kembali ke adab. Bebas Download adalah stire kehidupan gawai kini di mana kita bebas berinteraksi secara difital virtualm, juga di ranah pendidikan, dan dodominasi oleh puisi (ungkapan ‘binatang jalang’ yang mempersonifikasi Chairil Anwar). Laut Susi merupakankerinduan akan terumbu-terumbu karang yang sekarang entah di mana.
HATI SI BAIK
Dari rumah borju
Viralkan kepatuhan
Sabarlah menunggu
Diamlah, sahabat
Uang butuh ketenangan
Jarinya terkekeh
Menghitung luas
Wisata dunia
2020
PEREMPUAN GAWAI
Dipaksa nafsu
Mengengkeram dunia
Terukir
Pandemi kodrat
batas rendahnya –
Terukur
Kembalikan derajat zaman
Dari rumah adab
ubahlah semesta
2020
BEBAS DOWNLOAD
Di balik layar
Menebar pendidikan
Handuk jatuh
Lantai basah
Akh... rupanya
Hanya binatang jalang
2020
LAUT SUSI
Rinduku garang
Cantikmu, letihmu
mencegah ombak
Karang keindahan
Terumbu ikan-ikan
Sekarang di mana?
2020
SEJARAH AMNESIA
Sepasang mata puisi
Mencatat gegap gempita
penonton bersorak
kibarkan strata bendera
2020
KAWACA.COM | Penyair Abduh Sakral lahir di Ujung Pandang pada 31 Januari 1979. Ia alumni antropologi Fakltas Ilmu Sosial dan Ilmu Pendodikan Universitas Hasanuddin, 2005. Antologi bersama yang mewadahai puisi-puisinya adalah Sajak untuk Ibu (2018) dan Selamat Tinggal Desember (2018). Sedabgkan buku antologi puisi tunggalnya Sebelum Kita Stupid (2018) dan Tasbih Maleo (2019). Di bawah ini adalah pusai-pusainya.
Pusai Hati Si Baik adalah satire kehidupan borju (tepatnya pengusah’a plat merah) yang menunggu pascacorona untuk berinvestasi bisnis wiasata dunia. Sedang Perempuan Gawai merupakan potret perempuan zaman now (dalam kacamata sang penyair) yang bisa saya berkemunkinan mampu menguasai hajat dunia, namun diharapkan kembali ke adab. Bebas Download adalah stire kehidupan gawai kini di mana kita bebas berinteraksi secara difital virtualm, juga di ranah pendidikan, dan dodominasi oleh puisi (ungkapan ‘binatang jalang’ yang mempersonifikasi Chairil Anwar). Laut Susi merupakankerinduan akan terumbu-terumbu karang yang sekarang entah di mana.
HATI SI BAIK
Dari rumah borju
Viralkan kepatuhan
Sabarlah menunggu
Diamlah, sahabat
Uang butuh ketenangan
Jarinya terkekeh
Menghitung luas
Wisata dunia
2020
PEREMPUAN GAWAI
Dipaksa nafsu
Mengengkeram dunia
Terukir
Pandemi kodrat
batas rendahnya –
Terukur
Kembalikan derajat zaman
Dari rumah adab
ubahlah semesta
2020
BEBAS DOWNLOAD
Di balik layar
Menebar pendidikan
Handuk jatuh
Lantai basah
Akh... rupanya
Hanya binatang jalang
2020
LAUT SUSI
Rinduku garang
Cantikmu, letihmu
mencegah ombak
Karang keindahan
Terumbu ikan-ikan
Sekarang di mana?
2020
SEJARAH AMNESIA
Sepasang mata puisi
Mencatat gegap gempita
penonton bersorak
kibarkan strata bendera
2020