Pusai-Pusai Pilihan (8)
PUSAI PUSAI PILIHAN (8)
KAWACA.COM - Perang ini luar biasa. Fantastis. Dalam tempo yang teramat sangat singkat lawan berhasil meluluhlantakkan kehidupan. Korban berjatuhan. Di seluruh negeri. Musuh datang tanpa genderang. Menyerang dalam diam. Bagai siluman dari dunia antah barantah, tak terlihat kasatmata. Para pejuang kita di front-front terdepan, sungguh, kewalahan. Mereka adalah paramedis, dokter, perawat, kru kesehatan, dan jajaran yang ada di segala lini pertahanan, menghadapi pandemi abad ke-21, virus Covid-19. Corona. Banyak syuhada berguguran. Mereka pahlawan kemanusiaan. Sebagai rasa simpati dan empati kepada barisan pejuang yang gagah berani tersebut, para pemusai pun mengabadikannya dalam guritan mereka sebagai berikut.
Desi Oktoriana
GUGUR
(Kepada Pahlawan Covd-19)
dua puluh lima
daunmu luruh
menetapi
tanah basah
menjadi humus
memupuk
tunas bangsa
menumbuhkan hati
berbunga pengabdian
pengorbananmu
investasi yang hakiki
7 April 2020
Thantowi Tohir
PAHLAWAN COVID-19
puncak pandemik
menelan atmamu
duka menyelimut pilu
jiwa terbang melayang
untuk seribu nafas
pulang mengetuk pintu
engkaulah melati suci
bagaikan malaikat
bersayap bidadari
Metro, 040420
Gurit Asmara Ruci
DOKTER DAN ANAKNYA
Tiada rindu sakral
Selain buah hati
Bagai mantra, ketika
Jiwa dihibah
Tuah pengusir wabah
Kediri, 030420
Agus Irfan
REKA
di balik masker
senyummu kubayangkan
semanis mati syahid
semoga
Cuk Ardi
PERANGI PANDEMI
Tanpa senjata api
Tapi semangat berapi-api
Paramedis berbakti
Kita menepi
Tafakur diri
Di ketiak sunyi
Berharap
Gelap pekat di atap dunia cepat lenyap
07042020
Suparso
DEMI MEDIKA
Mereka berkiprah
Tiada lelah
Di belantara penderita
Tiada jeda
Har’tati
PARAMEDIS
Garda terdepan
Lelah ditepikan
Demi segenggam harapan
Virus Corona dienyahkan
Bgr, 080420
KAWACA.COM - Perang ini luar biasa. Fantastis. Dalam tempo yang teramat sangat singkat lawan berhasil meluluhlantakkan kehidupan. Korban berjatuhan. Di seluruh negeri. Musuh datang tanpa genderang. Menyerang dalam diam. Bagai siluman dari dunia antah barantah, tak terlihat kasatmata. Para pejuang kita di front-front terdepan, sungguh, kewalahan. Mereka adalah paramedis, dokter, perawat, kru kesehatan, dan jajaran yang ada di segala lini pertahanan, menghadapi pandemi abad ke-21, virus Covid-19. Corona. Banyak syuhada berguguran. Mereka pahlawan kemanusiaan. Sebagai rasa simpati dan empati kepada barisan pejuang yang gagah berani tersebut, para pemusai pun mengabadikannya dalam guritan mereka sebagai berikut.
Desi Oktoriana
GUGUR
(Kepada Pahlawan Covd-19)
dua puluh lima
daunmu luruh
menetapi
tanah basah
menjadi humus
memupuk
tunas bangsa
menumbuhkan hati
berbunga pengabdian
pengorbananmu
investasi yang hakiki
7 April 2020
Thantowi Tohir
PAHLAWAN COVID-19
puncak pandemik
menelan atmamu
duka menyelimut pilu
jiwa terbang melayang
untuk seribu nafas
pulang mengetuk pintu
engkaulah melati suci
bagaikan malaikat
bersayap bidadari
Metro, 040420
Gurit Asmara Ruci
DOKTER DAN ANAKNYA
Tiada rindu sakral
Selain buah hati
Bagai mantra, ketika
Jiwa dihibah
Tuah pengusir wabah
Kediri, 030420
Agus Irfan
REKA
di balik masker
senyummu kubayangkan
semanis mati syahid
semoga
Cuk Ardi
PERANGI PANDEMI
Tanpa senjata api
Tapi semangat berapi-api
Paramedis berbakti
Kita menepi
Tafakur diri
Di ketiak sunyi
Berharap
Gelap pekat di atap dunia cepat lenyap
07042020
Suparso
DEMI MEDIKA
Mereka berkiprah
Tiada lelah
Di belantara penderita
Tiada jeda
Har’tati
PARAMEDIS
Garda terdepan
Lelah ditepikan
Demi segenggam harapan
Virus Corona dienyahkan
Bgr, 080420