Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Pusai-Pusai Pilihan (4)

Pusai-Pusai Pilihan (4)

Pusai-Pusai Pilihan (4)
oleh Sugiono MPP


KAWACA.COM | Pertanyaan tentang kenapa kaum hawa tidak banyak menulis pusai padahal mereka pemilik kehaluslembuatan rasa, sampai ada ungkapan surga ada di telapak kaki ibu, sertamerta dijawab Ibu Desi Oktoriana dalam esai yang berjudul “Menepis Apriori Rendahnya Perempuan dalam Sastra Pusai” (kawaca. com 04/04/2020). Dikatakan, memang pada kenyataannya penyair perempuan jauh lebih sedikit dibanding pria. Hal itu karena perempuan memiliki inferiority untuk menampakkan dirinya di muka umum. Padahal pemusai lahir dan hadir dalam jiwa seorang wanita yang mampu menjelajahi dunia kata. Namun juga dikutip pernyataan pakar psikologi yang mengkritisi buku “Men are from Mars and Woman from Venus” bahwa pada umumnya wanita dan pria memiliki kesamaan. Perbedaannya terletak pada seberapa kuat minat yang terbentuk di masing-masing individu. Untuk membuktikannya, di bawah ini kami sajikan parade pusai para hawa, senyampang bulan April, beraromakan emansipasi.

Dalam pusai “Corona” Har’tati berharap masa depan tak lagi resah, maka lekaslah enyah corona. Sehingga kembali dunia tenang, nyaman, angin berhembus, burung berkicau, mentari kemilau (“Harapan”). Syifa Harahap menyolusi untuk “Tekan Dampak” sehingga rumah sakit dan puskesmas tidak berjubel lagi, lewat jaiagan wifi layanan konsul terus mulus. Popon Komala pun menyanepakan bagai “Berlayar”, jika kapaloleng sebaiknya duperbaiki dulu, kembali ke galangan. Dan dalam perng melawan corona ini, Kidung Sunyi mengapresiasi pahlawan kemanusiaan, yang layak mendapat sematan bunga padma, ketika suasana pulih, tenang, damai, indah (pelangi waktu). Nah, silakan menikmati.

Har’tati
CORONA

Datang membuat resah
Mentari membakar sudah
Lekaslah hilang musnah

Bgr, 050420


Har’tati
HARAPAN

Angin  berhembus
Burung berkicau
Mentari kemilau

Bgr, 050420


Syifa Harahap  
TEKAN DAMPAK

Rumah Sakit lengang
Puskesmas hening

Jaringan wifi
Layanan konsul

sampit 05 04 2020


Popon Komala
BERLAYAR

Di laut kepas
Layar terkembang
Kapal oleng
Kembali ke galangan

PK91.91 30400202


Kidung Sunyi
PAHLAWAN

selubung hasmat
tirai bening ikhlas
aroma peluh doa airmata
menyirna luka dan terluka
bunga padma indah tersemat
pelangi waktu

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.