Pusai-Pusai Pilihan (10)
PUSAI-PUISI PILIHAN (10)
KAWACA.COM | Pandemi corona bukan main-main. Melantakkan dunia. Jumlah penyebaran secara global terus meningkatan baik dari jumlah yang terinfeksi maupun korban jiwa. Melansir data dari Worldometers, hingga 8/4/2020 pagi kasus virus corona telah menginfeksi lebih dari 200 negara di dunia dengan korban hampir 1,5 (tepatnya 1.424.140). Sebanyak 301.738 dilaporkan sembuh dan sebanyak 81.889 meninggal. Namun seperti juga ucapan Bapak Kedokteran Islam, Ibn Sina, tak ada penyakit yang tanpa obat, maka cepat atau labat pun kehidupan pasti pulih, walau akan meninggalkan jejak yang mungkin bakal mereorientasi berbagai hal kehidupan manusia. Bagaiamanakah pascacorona kelak? Para pemusai menuangkannya dalam karya mereka berdasar kapasitas masing-masing seperti di bawah ini.
Jono Fadli
PASCA COVID-19
Ada terpikir
betapa dahsyat
sedikit sang kala
alam dan langit
tetap kokoh
betapa pun badainya
khalifah
tetap bertahan
si pemahat bara api
mengasah ujud
yang tak tampak
mengurai
tiap percikan
adalah titah masa
selanjutnya
09042020
Antok Cypo
SEKARANG PUN
sekarang pun
kita sudah berubah
dari takut mati
jadi takut mwmbuat
yang lain mati
sekarang pun
sudah berkecambah
apa-apa yang indah
untuk dimekarka, 9/4/2020n
dengan langkah
Jogja
Gurit Asmara Ruci
PASTI
Tiada suap pataka
Menyambut petaka
Hanya butuh sidap
Menata takut
Sgala menjadi runut
Kediri, 090420
Cuk Ardi
JURUS
Siklus virus
Tak akan pupus
Selalu mengendus
Gunakan otak
Ajarkan anak-anak
Kelak bsa mengelak
09042020
Thantowi Tohir
HIKMAH
kuncup sudah
gejolak pandemi
haru mematikan
jadikan maklumat
tongkat isyarat
bersih dan iman
Metro, 090420
Tjaha Kum
RAMBU RAMBU
lihatlah
siaplah
rempah-rempah
bukan nuklir
Hoelea, 090420
Syifa Harahap
PETUAH CORONA
Pesan peristiwa
Pauh utama
Lewati seleksi alam ini
Hingga nanti
Brtaut hati
Bergenggam bersinergi
Satu padu insan bumi
Tuju peradaban baru
Welas asih bahu-membahu
sampit 09 04 2020
Badik Diah Tanuma
PERANG COVID-19
bulan ke 7
kau pergi
bawa berjuta
nyawa, harta
kau menyelinap
habisi ami
senyap mencekam
insan bumi
mahkluk kecil
kunci menangmu
bukan dirimu
yang lemah
beraninya jiwamu
kalahkan fisikmu
kali ini
kami salut
904202
KAWACA.COM | Pandemi corona bukan main-main. Melantakkan dunia. Jumlah penyebaran secara global terus meningkatan baik dari jumlah yang terinfeksi maupun korban jiwa. Melansir data dari Worldometers, hingga 8/4/2020 pagi kasus virus corona telah menginfeksi lebih dari 200 negara di dunia dengan korban hampir 1,5 (tepatnya 1.424.140). Sebanyak 301.738 dilaporkan sembuh dan sebanyak 81.889 meninggal. Namun seperti juga ucapan Bapak Kedokteran Islam, Ibn Sina, tak ada penyakit yang tanpa obat, maka cepat atau labat pun kehidupan pasti pulih, walau akan meninggalkan jejak yang mungkin bakal mereorientasi berbagai hal kehidupan manusia. Bagaiamanakah pascacorona kelak? Para pemusai menuangkannya dalam karya mereka berdasar kapasitas masing-masing seperti di bawah ini.
Jono Fadli
PASCA COVID-19
Ada terpikir
betapa dahsyat
sedikit sang kala
alam dan langit
tetap kokoh
betapa pun badainya
khalifah
tetap bertahan
si pemahat bara api
mengasah ujud
yang tak tampak
mengurai
tiap percikan
adalah titah masa
selanjutnya
09042020
Antok Cypo
SEKARANG PUN
sekarang pun
kita sudah berubah
dari takut mati
jadi takut mwmbuat
yang lain mati
sekarang pun
sudah berkecambah
apa-apa yang indah
untuk dimekarka, 9/4/2020n
dengan langkah
Jogja
Gurit Asmara Ruci
PASTI
Tiada suap pataka
Menyambut petaka
Hanya butuh sidap
Menata takut
Sgala menjadi runut
Kediri, 090420
Cuk Ardi
JURUS
Siklus virus
Tak akan pupus
Selalu mengendus
Gunakan otak
Ajarkan anak-anak
Kelak bsa mengelak
09042020
Thantowi Tohir
HIKMAH
kuncup sudah
gejolak pandemi
haru mematikan
jadikan maklumat
tongkat isyarat
bersih dan iman
Metro, 090420
Tjaha Kum
RAMBU RAMBU
lihatlah
siaplah
rempah-rempah
bukan nuklir
Hoelea, 090420
Syifa Harahap
PETUAH CORONA
Pesan peristiwa
Pauh utama
Lewati seleksi alam ini
Hingga nanti
Brtaut hati
Bergenggam bersinergi
Satu padu insan bumi
Tuju peradaban baru
Welas asih bahu-membahu
sampit 09 04 2020
Badik Diah Tanuma
PERANG COVID-19
bulan ke 7
kau pergi
bawa berjuta
nyawa, harta
kau menyelinap
habisi ami
senyap mencekam
insan bumi
mahkluk kecil
kunci menangmu
bukan dirimu
yang lemah
beraninya jiwamu
kalahkan fisikmu
kali ini
kami salut
904202