Memancing dan Dampak Corona pada Bisnis Fotocopy Bekasi
Memancing dan Dampak Corona pada Bisnis Fotocopy Bekasi
oleh Wahyu Dimensi
KAWACA.COM | Sejak Pandemi Corona, roda perekonomian di Bekasi, khususnya, seperti melemah berputar. Hal itu, bisa saya rasakan pada bisnis fotocopy. Saya sudah lama bekerja sebagai penjaga tempat fotocopy milik Bos Ateng, tepat di deretan kompleks fotocopy Kemakmuran, Margajaya, tepi kali, kota Bekasi.
Beberapa bulan terakhir, tempat fotocopy Dimensi yang saya jaga bersama seorang kawan, Ipin, mengalami penurunan dari segi omset dibanding masa sebelum pandemi Corona. Saya yakin, ini juga yang dirasakan oleh tempat fotocopy lainnya. Apa boleh buat, bisnis apapun itu, serupa angin, kadang arahnya bisa kita tebak, kadang juga tidak.
Untuk mengisi kekosongan tersebut, selain main gawai, game di komputer, dan bercanda dengan Ipin, saya suka memperhatikan orang-orang yang sedang asyik mancing di tepi kali, seberang tempat fotocopy.
Lama kelamaan bosan juga berada di sepetak ruang tanpa aktivitas, atau tepatnya tanpa uang masuk. Saya menyeret kaki, melangkah mendekati seorang pria tua yang sedang duduk memancing di bawah rindang pohon.
"Hai, Pak. Banyak ikannya?" Tegur saya.
"Ada." Singkat tanpa menoleh.
Suasana hening. Angin berhembus sampai ke tulang. Saya kembali membuka pertanyaan:
"Memang mancing di sini dapat, Pak?"
Pria tua tersebut kemudian menoleh dan berkata penuh keyakinan:
"Hai anak muda, memancing itu akan selalu dapat."
"Masak, Pak?"
"Iya, setidaknya dapat ketenangan!"
Aissssss. Pekik saya dalam batin. Dalam benar ini kalimat. Saya kaget dan tersenyum lebar.
"Baiklah, lanjutkan, Pak..."
Setelah menebar pandang sebentar ke sekitar, saya berjalan balik ke tempat fotocopy, tempat biasa saya berada setiap hari selain Minggu. Saya berjalan sambil berpikir: Orang yang menjaga tempat fotocopy, sama dengan orang memancing. Butuh kesabaran, dan pasti akan selalu dapat. Kalau pemancing setidaknya dapat ketenangan, kalau penjaga fotocopy, setidaknya dapat apa ya?
Saya masih berpikir, sampai cerita ini berakhir.
Bekasi, 17 April 2020
oleh Wahyu Dimensi
KAWACA.COM | Sejak Pandemi Corona, roda perekonomian di Bekasi, khususnya, seperti melemah berputar. Hal itu, bisa saya rasakan pada bisnis fotocopy. Saya sudah lama bekerja sebagai penjaga tempat fotocopy milik Bos Ateng, tepat di deretan kompleks fotocopy Kemakmuran, Margajaya, tepi kali, kota Bekasi.
Beberapa bulan terakhir, tempat fotocopy Dimensi yang saya jaga bersama seorang kawan, Ipin, mengalami penurunan dari segi omset dibanding masa sebelum pandemi Corona. Saya yakin, ini juga yang dirasakan oleh tempat fotocopy lainnya. Apa boleh buat, bisnis apapun itu, serupa angin, kadang arahnya bisa kita tebak, kadang juga tidak.
Untuk mengisi kekosongan tersebut, selain main gawai, game di komputer, dan bercanda dengan Ipin, saya suka memperhatikan orang-orang yang sedang asyik mancing di tepi kali, seberang tempat fotocopy.
Lama kelamaan bosan juga berada di sepetak ruang tanpa aktivitas, atau tepatnya tanpa uang masuk. Saya menyeret kaki, melangkah mendekati seorang pria tua yang sedang duduk memancing di bawah rindang pohon.
"Hai, Pak. Banyak ikannya?" Tegur saya.
"Ada." Singkat tanpa menoleh.
Suasana hening. Angin berhembus sampai ke tulang. Saya kembali membuka pertanyaan:
"Memang mancing di sini dapat, Pak?"
Pria tua tersebut kemudian menoleh dan berkata penuh keyakinan:
"Hai anak muda, memancing itu akan selalu dapat."
"Masak, Pak?"
"Iya, setidaknya dapat ketenangan!"
Aissssss. Pekik saya dalam batin. Dalam benar ini kalimat. Saya kaget dan tersenyum lebar.
"Baiklah, lanjutkan, Pak..."
Setelah menebar pandang sebentar ke sekitar, saya berjalan balik ke tempat fotocopy, tempat biasa saya berada setiap hari selain Minggu. Saya berjalan sambil berpikir: Orang yang menjaga tempat fotocopy, sama dengan orang memancing. Butuh kesabaran, dan pasti akan selalu dapat. Kalau pemancing setidaknya dapat ketenangan, kalau penjaga fotocopy, setidaknya dapat apa ya?
Saya masih berpikir, sampai cerita ini berakhir.
Bekasi, 17 April 2020
