Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Empat Perhatian Orang Tua pada Anak yang Harus Dilakukan

Empat Perhatian Orang Tua pada Anak yang Harus Dilakukan

Saat orang tua ada di rumah, cobalah beri perhatian pada anak-anak yang meliputi beberapa hal, yakni:
  • Hafalan Alquran dan kisah-kisah Islami. 
Betapa indah manakala sang ayah mengumpulkan anak-anaknya untuk membacakan kepada mereka ayat-ayat Alquran dengan sedikit keterangan, lalu memberikan hadiah-hadiah bagi yang bisa menghafalkannya. Seorang anak yang masih kecil bisa juga telah hafal surat Al-Kahfi karena ayahnya selalu mengulang-ulang bacaan ayat tersebut setiap kali hari Jum'at. Demikian pula dengan mengajari anak-anak dasar-dasar akidah Islam seperti yang termuat dalam hadis:

"Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu".


Dan mengajari mereka adab (akhlak) serta doa-doa. Seperti doa makan, tidur, bersin, juga membiasakan salam dan minta izin. Termasuk yang amat menarik dan berpengaruh besar terhadap anak adalah dengan menceritakan dan memperdengarkan kepada mereka kisah-kisah Islami.


Di antara kisah-kisah itu adalah kisah Nabi Nuh AS dan banjir topan, kisah Nabi Ibrahim AS dalam menghancurkan patung-patung lalu pelemparan Nabi lbrahim AS ke dalam api, kisah Nabi Musa dan selamatnya dari Fir'aun yang kemudian ia tenggelam dalam lautan, kisah Nabi Yunus AS dalam perut ikan, kisah singkat Nabi Yusuf alaihis salam dan perjalanan hidup Nabi Muhammad saw. seperti diutusnya beliau sebagai rasul dan kisah hijrah, petikan peperangan Rasulullah saw. seperti perang Badar dan Khandaq dan yang lain seperti kisah beliau dengan laki-laki dan unta yang menjadikannya lapar dan bersusah payah.


Juga kisah orang-orang saleh, seperti kisah Umar bin Khathab radhiyallah 'anhu dengan seorang ibu bersama anak-anaknya yang kelaparan di dalam kemah, kisah para penggali parit (Ashaabul Ukhduud), kisah pemilikpemilik kebun dalam surat Nun, dan tiga orang yang tersekap di dalam gua dan sebagainya.


Semua hal di atas hendaknya diringkas dan disederhanakan dengan beberapa komentar dan pengambilan ibrah (pelajaran), kita tidak membutuhkan cerita-cerita yang bermacam-macam yang menyimpang dari aqidah dan penuh khurafat atau yang menakutkan (horor) sehingga merusak jiwa anak karena mewariskan rasa takut dan pengecut.


Hati-hati terhadap keluarnya anak-anak bersama teman jalanan (yang semaunya).

Akibatnya anak-anak akan pulang ke rumah dengan membawa ucapan dan akhlak yang tercela. Sebaiknya teman-teman mereka dipilihkan dari anak-anak kerabat dan tetangga lalu mereka dipanggil ke rumah sehingga bermain di dalam rumah.


  • Perhatian terhadap mainan anak-anak yang menghibur dan mendidik. 
Hendaknya disediakan ruangan untuk anak-anak bermain. Baik juga jika ada lemari khusus sehingga anak-anak bisa menertibkan mainan mereka di dalam lemari tersebut. Hendaknya dihindari beberapa permainan yang bertentangan dengan syariat, seperti: alat-alat musik, yang bertanda gambar salib, atau permainan dadu.

Akan lebih baik jika dipenuhi sarana yang menunjang ketrampilan bagi anak-anak remaja seperti pertukangan, elektronika, mekanika dan beberapa permainan (games) komputer yang dibolehkan. Tetapi dalam hal ini, kita mengingatkan bahaya program komputer yang bisa menampilkan gambar wanita-wanita perusak, juga permainan yang di dalamnya terdapat gambar salib, bahkan sebagian mengatakan, salah satu game komputer berbentuk permainan judi. Demikian juga ada game yang menampilkan empat gadis di layar monitor. Orang yang memainkan game ini harus memilih salah satu di antara empat gambar tersebut yang kesemuanya hampir mirip. Jika menang dalam game ini, pemain akan diberi pertanda hadiah dengan keluarnya gadis yang paling seronok dan porno, na'udzubillah.

  • Memisahkan antara anak laki-laki dengan anak perempuan di kamar tidur
Inilah perbedaan cara menertibkan rumah antara orang yang taat beragama dengan orang yang sama sekali tidak memperhatikan persoalan agama.
  • Bercanda dan menyayangi mereka
Rasulullah saw. mencandai anak-anak, mengusap kepala mereka dan memanggil mereka dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. Rasulullah saw. memberikan oleh-oleh pertama kali kepada anak yang paling kecil, terkadang sebagian dari anak-anak itu menaiki Rasulullah saw. .
Di bawah ini adalah dua contoh canda Rasulullah saw. kepada Hasan dan Husain. Dari Abu Hurairah radhiyallah 'anhu ia berkata:

"Rasulullah saw. menjulurkan lidahnya kepada Hasan bin Ali maka anak itu melihat merahnya lidah beliau sehingga ta'ajub dan menarik minatnya lalu ia segera menghampiri beliau". Dari Ya'la bin Murrah ia berkata:


"Kami keluar bersama Nabi saw. lalu kami diundang untuk makan. Tiba-tiba Husain sedang bermain di jalan maka Rasulullah saw. segera (menghampirinya) di hadapan banyak orang. Beliau membentangkan kedua tangannya lalu anak itu lari ke sana kemari sehingga membuat Nabi saw. tertawa sampai beliau (berhasil) memegangnya lalu beliau letakkan salah satu tangannya di bawah dagu anak tersebut dan yang lain di tengah-tengah kepalanya kemudian Rasulullah saw. menciumnya".

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.