Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Puisi-Puisi Sam Mukhtar Chaniago

Puisi-Puisi Sam Mukhtar Chaniago

Puisi-Puisi Sam Mukhtar Chaniago

sajak ini pernah bersajak

sajak ini kutujukan 
buat seluruh kaki kaki telanjang yang 
merancah pada coklat tanahMu sajak 
ini melontarkan sapa 
pada lambaian tangkai padi 
sajak ini menganga 
tatkala wereng dan kepik 
menghisap tandas bulir bulir padi yang tak 
bernas sajak ini menancapkan tonggak harapan 
pada sebidang tanah yang penuh kerikil

sajak ini juga tersenyum 
pada bocah bocah yang riang
berlarian di antara ilalang 
sambil mendendangkan sebuah tembang 
dolanan sajak ini mengucapkan selamat tidur

ketika tangkai waktu telah 
mengintai di balik gelapnya malam 
di balik kelambu biru 
di atas tikar bambu 
sajak ini pernah membisikkan janji 
pada damar yang kurang minyak

ketika embun jatuh menetes 
dari helai daun singkong 
sajak ini pernah bersajak

lampung, mei 1980


telah kurentangkan

aku berdiri
ketika bayangku menatap mataku 
dan membagi bagikan segumpal darah yang kuterima 
dan 
telah kurentangkan 
bagian nyawaku
dari belahan barat hingga tenggara dan 
hampir merengkuh seluruh hidupku

jakarta, mei 1985

nyanyian ilalang

kuberdiri menatap hari
hari hari panjang
hari hari penuh gelombang
akulah yang menepiskan
angin dan membiarkan saja
dia lewat melalui celah celah
jariku telapak kakiku menjejak
bumi jari jarinya membekas
erat akulah yang tetap tegak
ketika malam yang lalu
hujan membasahi tubuh dan kulitku
membasahi kaki dan jari jariku
mengapa aku harus beranjak?
ketika matahari memancarkan sinarnya
andai panasnya pun menyengatku
kemana kau kira aku kan melangkah?
aku masih mendongakkan kepala
sambil menatapMu
: aku mau melangkah
: aku mau beranjak

jakarta, 29 juli 1986


Tentang Penyair
Sam Mukhtar Chaniago, lahir di Kecamatan Koto Sabaleh (Kota Sebelas) Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatra Barat berjarak kurang lebih 60 km sebelah selatan ibu kota provinsi Padang. Namanya waktu kecil yaitu Samhabur merupakan singkatan dari satu mai hari buruh yang menjadi tanggal lahirnya. Dia lahir Minggu, 1 Mei 1960. Mulai suka membuat puisi sejak SMP. Pernah menjadi juara penulisan puisi di Radio Universitas Trisaksti (1977), Radio ARH (1978) dan IKIP Jakarta (1981). Puisi-puisinya pernah dimuat di Lembar Pendakian Harian Suara Karya Minggu (1985 dan 1986). Puisi-puisinya pernah pula muncul dalam berbagai antologi puisi, seperti: Antologi puisi Tempe Radio ARH, 365 hari Teater Taman (1984) Puisi Kemarau dan Kemiskinan IKIP Jakarta (1983), Penulis Muda GRJU (1978). Pernah membuat kumpulan Puisi berdua bersama Sitok Srengenge “nyanyian pengembara” (1988). Selain suka membuat dan membacakan puisi, dia juga suka bermain teater. Dia tercatat pernah aktif sebagai anggota kelompok teater “Bandar Teater Jakarta” (1977-1984), Teater Taman (1981-1987), Teater Pasar Sore (1983-1988). Di samping itu pernah menjadi pembina Teater Taman (1983–1987). Dia pernah juga menjadi Dosen Drama/Teater di IKIP Jakarta (1988–1994). Sejak tahun 1986 sampai sekarang menjadi dosen di UNJ. Jabatannya sekarang sebagai Lektor Kepala untuk Pengajaran Keterampilan Menyimak.


Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.