Testimoni Ulang Tahun: 50 Tahun Asrizal Nur
Testimoni Ulang Tahun: 50 Tahun Asrizal Nur
KAWACA.COM | “Asrizal Nur mencipta persona dunia puisi yang unik kerana berjaya menghidupkan puisi seiring dengan musik, suara dan gerak lakon di pentas deklamasi. Puisinya menjadi kuda tangkas di atas pentas, memacu idealisme dengan deras, menusukkan belati kata ke dada khalayak. Semangatnya berpencak bagai pendekar di tengah gelanggang, sedia bertarung dengan sesiapa sahaja musuh: koruptor, pengkhianat bangsa, atau pembohong politik. Asrizal Nur tidak mengatasi sesiapa pun dalam dunia puisi tetapi dia mencipta dunianya sendiri. ”
-Dr Mohamad Saleeh Rahamad
Presiden Persatuan Penulis Nasional Malaysia (PENA)
“Kenal dan akrab dengan Bang Asnur adalah keuntungan besar. Karena dari beliau banyak menimba ilmu tentang budaya khususnya seni. Seputar puisi. Padahal ilmu beliau masih banyak lagi. Tapi saya mau belajar puisi dulu sama beliau. Dengan penuh semangat kami anggota grup bengkel puisi dibimbingnya dengan sabar dan ikhlas. Seorang seniman langka seperti beliau selalu mengajak kita berkarya, berkarya dan terus berkarya. Seperti pepatah gajah mati meninggalkan gading, Manusia mati meninggalkan nama. Saya berharap dengan bimbingan dan arah beliau sebagai maestro budaya, kita mampu sumbangkan karya-karya sehebat karya bang Asnur. Terima kasih tak terkira kePada beliau atas semua dedikasi dan keuletannya membimbing kita semua dalam satu wadah rumah seni grup puisi peneroka. SEmoga jayalah kita bersama. Amin... ”
-Aat Sumiati
Guru bahasa Inggris SMP N 1 Jatibarang
“Saya mengenalnya saat antologi Puisi Guru baru berjumlah 800 guru. Saya mencoba menuang goresan yang kusebut puisi dan alhamdulillah, saya salah satu guru dari 200 orang yang mengisi Antologi tersebut dan lahirlah Antologi Puisi Guru. Selamat Ulang Tahun Bang Asnur ke-50, namamu makin bercahaya di jagat puisi dunia. ”
-Abdul Rahman Arok (Arok Al Kafiy),
Penggiat Sahabat Pena tahun 1990-2000 asal Sulbar
“Jika Saudara bertanya, siapa pelopor puisi Indonesia sekarang? Aku jawab Asrizal Nur. Jika Saudara bertanya, siapa penghimpun karya penyair pemula Indonesia? Aku jawab Asrizal Nur. Jika Saudara bertanya, siapa pencetus gerakan pemajuan sastra Indonesia? Aku jawab Asrizal Nur. Jika Saudara bertanya, siapa penggerak utama literasi sastra Indonesia? Aku jawab Asrizal Nur. Jika Saudara bertanya, siapa pemulia guru dalam sastra Indonesia? Aku jawab Asrizal Nur. ”
-Achmad Sochib, M.Pd.
Guru dan pegiat literasi di SMAN 1 Andong, Boyolali, Jateng
“Gebrakan Bang Asnur yang menggawangi PERRUAS membuktikan bahwa dirinya tidak sedang "bermain-main" dalam menggalakkan dunia sastra. Sebaliknya, kiprahnya sangat memengaruhi denyut dunia sastra pada umumnya. "Bengkel" rumah seninya membuktikan hal itu. Sungguh sayang, bila tidak ingin kenal lebih jauh terhadap sosok Bang Asnur ini. Proficiat, Bang. Sukses selalu. Suatu ketika saya akan mampir ke rumah Anda. Bila berkenan saya akan ngopi dan ngobrol tipis-tipis tentang dunia sastra yang kini terancam ditinggalkan generasi kekinian. Happy Milad, Bang Asnur. ”
-Adrianus Yudi Aryanto,
Guru di SMP Santo Aloysius 2 Bandung
“Berkarya bersama Rumah Seni Asnur banyak cerita dan pengalaman bikin pengetahuan tentang sastra, menulis dan kehidupan jadi bertambah. Di usia emas ini sang PENEROKA ASRIZAL NUR semakin berkilau dan bersahaja. Sosok sederhana yang membangkitkan para pegiat Literasi untuk semakin aktif berkreasi dalam berkarya. Selamat beraktifitas dan berkarya. Salam Literasi! Jayalah Indonesiaku!”
-Alifah NH.
Seorang Pendidik dari Mojokerto
“Asrizal Nur adalah Penyair kelahiran Riau yang dikenal sebagai Penyair Multimedia. Pertama kali saya mengenal beliau yaitu ketika kampus saya dulu mengundang beliau untuk memberikan seminar mengenai pembacaan puisi. Pendangan pertama ketika saya menyaksikan beliau membacakan puisi, membuat saya terkagum-kagum. Dalam hati saya ‘Belum pernah saya melihat seorang penyair yang membacakan puisi dengan amat unik dan gaya baru, yakni menggunakan bantuan visual’. Bagi saya, Asrizal Nur adalah sosok penyair yang hebat, sehebat ketika beliau dengan piawai nya membacakan Puisi berjudul kuda. Beliau pun sosok yang pemikir, terlihat dari berbagai karya nya baik itu pusi atau pun pantun. ”
-Anna Devara
Guru SMA Negeri 1 Cikidang - Sukabumi Jawa Barat
“Asrizal Nur penyair cerdas tangkas dalam segala gerak, motivasi dan minsednya cemerlang, meski di tengah deru hambatan dan kesulitan, ia berpegang pada kekuatan Allah Swt. dalam menakhlukkan segala rintang sebagai kekuatan yang tiada tanding hingga bunga keemasan tersemat pada karya - karyanya, dan fortuna terus mengiringinya. Ketika bola es yang membatu seolah akan menerjangnya, ia akan mampu mencairkannya dengan akal sehangat sinar mentari. Asrizal Nur telah menggenggam mukjizat dari Tuhan, dari peluh - peluh cintanya pada Puisi yang mengantarnya meraih bintang yang telah ia petik, lalu ia letakkan di atas kepala dan dadanya demi menyinari jagat raya puisi sebagai cahaya penerang bagi sesama yang turut memuja dan memuji puisi. Cahaya keguruannya menuntunnya pada singgasana penyair bersayap emas. Selamat Ulang tahun ke-50, Allah Swt. akan terus membimbingmu di jalan yang baik dan terarah. ”
-Apri Medianingsih
Guru SMAN 2 Negeri Agung, Lampung
“Asrizal Nur memberikan sebuah ilmu tentang penulisan puisi dan pantun yang baik. . bang Asrizal Nur yang kukenal seorang seniman yang profesional, yang ulet dan karya karyanya selalu mengagumkan membuat aku selalu ingin mencoba apa yang diajaknya, karena motivasi dari Abang Asrizal Nur membuat aku yakin dan percaya diri untuk ikut lagi kegiatan PUISI PENEROKA, Semoga semakin banyak yang mengikuti langkah bang Asrizal Nur. ”
-Arni Iswari, S. Si, M.Pd
Dosen STTD Dumai
“Bagi saya sebagai guru yang tahu kelemahan muridnya. Hingga mau membingbingnya dengan lembut, tanpa si murid tahu kalau dirinya tengah dididik untuk maju. Itu yang saya rasakan terima kasih Semoga Bang As selalu dilindungi Allah Swt. . ”
-Ayi Suprihati
Penulis asal Bandung
“Bergabungnya saya di grup puisi bang Asrizal Nur membuat saya mulai menemukan jalan terang. Kenal dengan bang AsNur dan berada di komunitas Perruas merupakan anugerah terindah dan berharga. Selamat ulang tahun bang AsNur ke 50 tahun dan Perruas ke 5 tahun. Teruslah menjadi motivator dan pembakar semngat menulis bangi guru-guru se Asean untuk memasyarakatkan puisi dan mempuisikan masyarakat. ”
-Azizah
Pendidik di SDN 006 Piabung Palmatak Anambas
“Bukan sekadar mendapat piagam Muri atau medali, tapi berkat belajar di bengkel puisi aku jadi mengerti apa itu puisi. dan pentingnya dedikasi juga motivasi, terima kasih mz Aznur Barokalllah fii umrik. ”
-Barokatussolihah'
Penulis asal Yogjakarta
“Menjadi ‘peneroka’ bukanlah tujuan. Yang utama adalah menebarkan jiwa kemanusiaan dan menaiki tangga penyadaran penuh atas segala ciptaan-Nya. Berpuisi menjadi jalan pilihan Sang Peneroka. Satu kepedulian dan tanggung jawab atas generasi selanjutnya, maka guru adalah lahan penumbuhan pengalaman berekspresi dan pengembangan pengalaman berapresiasi. Berpuisi dalam beragam bentuknya, terutama pantun dan puisi ekspresif, baginya adalah seumpama membangun rumah peradaban. Berpuisi menjadi jalan penemuan diri dan pengenalan ruang kekuasaan-Nya. ”
-D. Andana
Guru SMPN 3 Pamulihan, Sumedang-Jawa Barat.
“Dengan ikut bergabung pada rumah seni atau Perruas yang dipimpin Bang Asrizal saya pribadi merasa lebih bertambah ilmu pengetahuan khususnya pada bidang tulis menulis puisi dan bertambah luas wawasan dalam mengenal PUBI yang langsung mendapat bimbingan belajar dari Bang Asnur via medsos serta dapat berinteraksi dengan kawan-kawan dari berbagai daerah se Indonesia yang bergabung dalam group rumah seni. Saya ucapkan banyak terima kasih atas bimbingan Bang Asnur dan semoga Bang Asnur tetap sehat dan semangat Insyaa Allaah selalu dalam lindungan Allah Swt. . ”
-Dede Rohaenah, S.Pd
Guru PPKn SMP Negeri 1 Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat
“Saya mengenal bang Asnur dari grup Perruas. Lalu mengetahui kegigihannya dalam bersastra dan manggung dari tulisan bang Yose Rizal Manua di akun pribadinya. Singkatnya, bang Asnur memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh para deklamator atau pembaca puisi di negeri ini. Bang Asnur punya kelebihan tersendiri. Bang Asnur memang seorang aktor panggung sastra yang penuh talenta.
-Dede Zulaikha
Guru dan Penulis asal Kuningan
“Barakallah Fii Umrik Bang. Terima kasih sudah menginspirasi. Semoga selalu diberikan yang terbaik. Aamiin. Tetap lah selalu menjadi inspirasi bagi kami para pemula. ”
-Desnila Sari
Guru SMKN 30 Jakarta
“26 Agustus 2016, hari itu saya mengenal dan dapat melihat secara langsung seorang penyair hebat, Asrizal Nur yang kebetulan tampil dalam acara Konser Puisi Multi Media Aum Siliwangi di Gedung Bale Citra Resmi Purwakarta. Malam itu beliau berkolaborasi dengan grup tari dan teater Purwakarta. Asrizal Nur tampak begitu total dan bertenaga menyuarakan bait-bait puisinya yang sebagian berisi kritikan terhadap berbagai persoalan dalam masyarakat dan Negara, antara lain korupsi dan Lingkungan. Karya-karyanya memiliki karakteristik tersendiri. Konser malam itu sangat sukses dan saya sangat senang bisa tampil dengan beliau membacakan salah satu puisinya. Asrizal Nur tidak hanya membuat dan membacakan puisi-puisinya, tetapi beliau jg membimbing dan memberikan motivasi, bimbingan membuat dan membaca puisi kepada para guru jg para penyair baru dalam wadah Rumah Seni Asnur. Semoga tambah sukses menggelorakan sastra Indonesia ke belahan dunia. ”
-Dian Kencana
Dosen PTS di Purwakarta
“Aku bersyukur bisa mengenal beliau dalam kegiatan 1000 guru berpuisi. Belum lagi kegiatan yang lain. Meski aku bukan dari bahasa. Tapi karena hobi dan suka menulis maka lahirlah karya. Bersama bang Asnur, aku menjadi tahu membaca puisi abad 21. ”
-Dwi Eko Susilowati
Penyair dan Kepala sekolah SMP Negeri 263 Jakarta
“Bertemu pertama kali 10 Maret 2018. Pada waktu itu sedang diadakan undangan peluncuran dan pentas puisi kebangsaan Celoteh di Bawah Bendera pada perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS) di Depok. Dan pada tanggal 13 Mei 2018 telah dilaksanakan peluncuran dan pentas puisi antologi 101 penyair nusantara “Marhaban ya Ramadhan” pada perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS) di Depok. Sejak itu karya-karya saya bergulir, Asrizal Nur dan PERRUAS adalah Perjalanan sebagai inspirasi melahirkan karya puisi. ”
-Eddy Priyatna
Penulis tinggal di Depok
“Asrizal Nur dari segi nama dapat diartikan bahwa Asrizal berasal dari kata asri yang berarti alami dan Nur berarti cahaya, sehingga jika digabung Asrizal Nur dapat diartikan sebagai cahaya alami yang menyinari dalam kehidupan, misal cahaya dalam seni yang tidak semua orang dapat melakukan atau membuatnya dengan sangat baik yaitu Puisi, bagi saya pribadi membaca puisi sangatlah susah tapi Bang Asnur membaca puisi sangat mempesona apalagi diringi musik (dilihat waktu wisata puisi di Malaysia). Dari arti nama Bang Asnur diatas saya berharap mendapatkan sinaran cahaya yang dapat meningkatkan kemampuan dalam berkarya menciptakan puisi serta membacakannya. Sukses selalu Bang Asnur. ”
-Elkhiyami, SPd, M. Si
Guru SMAN 2 Pariaman
“Ternyata ini sejalan dengan pemikiran Bang Asrizal Nur dan Perruas. Oleh karena itu, sejak mendengar undangan menulis puisi untuk guru, saya langsung ikut. Buku Antologi Puisi Guru tersebut adalah puisi karya pertama saya yang masuk rekor muri. Sungguh merupakan pengalaman berharga, yang tidak mudah terlupakan. Selamat ulang tahun ke 50 Bang Asnur, dan selamat ulang tahun ke 5 Perruas. Semoga panjang umur dan terus mejadi inspirasi bagi guru-guru Indonesia dan Dunia. Aamiin. ”
-Emi Sudarwati
Guru Bahasa Jawa SMPN 1 Baureno
“Asrizal Nur, sosok seniman yang telah menghidupkan dunia sastra di tengah kehidupan guru, dokter dan profesi lain membaur menjadi satu. Penampung aspirasi wajah Nusantara dalam dunia sastra. Kiprahnya luar luar biasa, pada tahun 2018 membuat gebrakan dalam " 1000 Guru menulis Puisi" yang telah meraih rekor Muri. Tak hanya berhenti sampai di situ. Tahun 2019 meluncurkan ide baru yang cemerlang dalam rangka ulang tahun Beliau dan sanggar Perruas asuhannya dengan berbagai kegiatan antara lain menulis puisi, lomba membaca puisi untuk guru seluruh Indonesia. Selamat Ulang Tahun Bang Asrizal Nur dan Perruas. Semoga bendera Satra tetap berkibar di bawah ide emasnya. ”
-Endah Tjatur Winarti
Guru SMP N 13 Depok.
“Sosok multitalenta, inspiratif yang murah hati dan dermawan. Karya-karyanya yang sangat fenomenal menjadi sumber inspiratif bagi semua orang, terutama bagi saya pribadi. Alhamdulillah saya sangat bersyukur, terharu, dan bangga karena berkat rekomendasi dari senior saya kanda Suhartini Alhamdulillah berkat Bang Asnur, lembaga saya Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat memberikan apresiasi dengan melaunching Buku Antologi yang memuat karya saya sebagai percontohan untuk menarik minat guru dalam mengikuti kegiatan Literasi. Adapun beberapa Antologi Puisi Bersama di dalamnya memuat karya saya yang diterbitkan oleh Perruas dan dinakhodai oleh Bang Asnurr., Teriring doa dan harapan semoga beliau selalu diberi kesehatan, kekuatan, dan semangat, serta kesuksesan oleh Allah Swt. dalam berbagai giatnya hingga karya-karyanya mendunia. Semoga komunitas Perkumpulan Rumah Seni Asnur (Perruas) yang dinakhodai beliau akan makin berjaya dalam menghasilkan karya-karya fenomenal anak bangsa seantero Nusantara bahkan mendunia. Aamiin... ”
-Ernawati, S.Pd.
Penulis asal Polman, Sulawesi Barat
“Aku mulai mengenal Asrizal Nur setelah dia membawakan sebuah video puisi di group Antologi Puisi Peneroka yang intonasinya membuat romaku merinding. Dia serba bisa, selain Puisi dia menyanyi. Walaupun belum pernah bertemu. Asrizal Nur juga kreativ, bisa membawakan suasana heboh dan selalu semangat setiap saat. Membuatku termotivasi dengan membuat PUISI. ”
-Erni Adek. S.Pd
Guru Matematika SMPN 2 Bukittinggi, Sumbar.
“Ia menyukai keindahan dalam kehidupan, sehinga ia berani tertatih menjalani profesi penyair dan dipandang sebelah mata pada awalnya. Ia menunjukan kepercayaan diri pada setiap orasi puisinya; ia lugas dan mandiri dalam menjalani kepenyairan; ia menjadi pemimpin yang berwibawa dalam komunitas seni yang digelutinya. Asrizal Nur, berkembang di dunia seni bersastra sebagai penyair berkepribadian ekspansif; visioner; petualang yang menggunakan kebebasan secara konstruktif. ”
-Erwan Juhara
Penulis asal Bandung
“Asrizal Nur lewat Perkumpulan Rumah Seni Asnur telah menggerakkan semangat dan kemampuan para guru menulis puisi. Suatu ajakan yang optimis dan positif ini, membuat kami sebagai guru merasa dihargai. Bang Asrizal telah memberi ruang pada para guru untuk berani menuliskan karyanya. Gerakan Akbar 1000 Guru Asean Menulis Puisi telah mewujudkan mimpi guru-guru di pelosok negeri dapat berkarya berkarya lewat Perruas. Program-program Perruas yang tak henti dikobarkan Bang Asrizal, mengapresiasi geliat literasi di pelosok negeri menjadi semakin hidup. Perjuanganmu telah memengaruhi bahkan mengubah cara pandang banyak guru tentang literasi menjadi lebih baik. Tanpa banyak teori dan pidato muluk-muluk, namun dengan karya nyata dan kerja nyata. ”
-EVA SEPTIANA RA
Pendidik di sekolah dasar di Tuban, Jawa Timur
“Asrizal Nur, seorang yang memiliki multitalenta. Ketika panggung sudah menjadi miliknya, ia mampu membius pemirsa. Lantang suaranya, vokal, penghayatan dan penjiwaan dilalapnya. Seperti seorang petarung, ia menguasai medannya. Orangnnya asyik, tembang lawas penghantar tidurnya, pelipur lara ketika duka atau penghibur diri ketika pundak penat terasa. Saya baru mengenalnya. Baru beberapa bulan dalam kaitan dunia sastra. Perpuisian tepatnya. Mencapai usia lima puluh tahun, adalah sebuah berkah baginya. Saya yakin, seorang ASRIZAL NUR tidak akan berhenti berkarya, terutama dalam dunia seni sastra. Tetaplah berkarya, sampai usia menutup mata. Barakallahu filumrik, Semoga Tuhan selalu bersamanya. Aamiin. ”
-Fatmi, M.Pd
Guru SMAN 4 Kota Solok, Sumbar
“Asrizal Nur, Nama yang sangat mudah akrab, penuh dedikasi dan selalu semangat, hidup sepertinya sudah menempanya menjadi orang yang ulet dan pantang menyerah. Ditangannya Guru diajak untuk menulis puisi, tentu ini punya tujuan nyata. Orang yang selalu siap bersinergi dengan siapa saja dalam mengembangkan dan menghidupkan jiwa seni. multi talenta. . Itulah adanya. Buat bang asnur teruslah berkarya. Lanjutkan kerja dengan kerja keras kerja cerdas kerja tuntas dan kerja ikhlas. Semoga Hidup selalu bermanfaat untuk orang banyak. Semoga sukses selalu dan bahagia dunia akhirat. ”
-H. Erman Zaruddin
Kakankemenag Kabupaten Bintan Kepri
“Jika ada seseorang sahabat yang baik hati tapi tidak sombong, dia adalah Bang Asnur. Subhanallah, saya benar-benar bersyukur bisa menjadi anggota dari beberapa grup yang dibinanya. Saya bagai menemukan sosok guru sejati masa silam yang "re-ingkarnasi". Beliau berbuat penuh ketulusan dan berdedikasi tinggi. Jasa Bang Asnur sangat besar bagi melahirkan semangat jiwa kepenulisan. Dia tampil bersahaja, namun kepiawaian dan talentanya di bidang seni dan sastra sangat besar dan pantas diapresiasi. Itu dibuktikannya dengan sederet panjang prestasinya dibidang seni sastra. Bang Asnur, tidak hanya memberikan motivasi, tetapi dia memberikan cinta sepenuh jiwa kepada para 'talent' agar bisa tumbuh dan berkembang. Walau jalan panjang berliku dan terjal dilewatinya, namun tidak membuatnya sedih, kecewa, dan hampa. Semoga setiap jerih payah yang Bang Asnur curahkan akan terus membuahkan hasil dan bermanfaat bagi banyak orang. Semoga jaya selalu, Bang Asnur. ”
-Hamdani, S.Pd.
Guru SMK Negeri 1 Karimun, Kepulauan Riau
“Met Harlah Bang Asnur seniman tanpa batas. Semoga mendapat usia yang manfaat barokah, sehat dan sukses dunia akhirat. Aamiin. Tetaplah berteriak jalang tentang kehidupan yang bergeser, tentang keharmonisan yang meredup dan kesombongan yang sempurna di atas altar sandiwara. Dan Kesenjangan sosial yang semakin Jaya !>
-Ery Dutawangi (Heriningsih Bunda)
Guru, Penulis Seniman, dan Bhayangkari
“Bang Asnur itu penyair berenergi dan memancarkan energinya untuk bersinergi dengan orang lain. Beliau inspirasi bagi para guru yang berguru ilmu berpuisi. Dia penggagas ide kreatif dan contoh pewujud mimpi. Dia aktor penghidup diksi dan pentas sajak bernarasi. Dalam Perkumpulan Rumah Seni Perruas telah dibangunnya kebangkitan harga diri berseni lewat puisi. HBD ya Bang Asnur, panjang umur, sehat dan sukses selalu. ”
-Herisanto Boaz
Penggiat Literasi, Pengawas, Dosen/ Guru
“Saya mengenal Bang Asrizal Nur, ketika saya menjadi salah satu peserta dari 1000 peserta pada buku antologi puisi guru Asean dalam rangka pemecahan rekor MURI. Sebagai orang Depok, saya bangga. Bangga karena Bang Asrizal Nur dari Kota Depok, seorang penyair yang mempunyai ciri khas sendiri dalam berkarya, khususnya puisi. Ia memadukan teknologi multimedia dalam pembacaan puisi-puisinya. Kepiawaian ini, tidak dipunyai oleh penyair-penyair lainnya. "Spektakuler" itulah kesan saya setiap melihat penampilannya di YouTube. Terima kasih Bang Asnur, yang telah memberi motivasi dan semangat kepada saya untuk selalu berkarya. Semoga di usia yang ke 50 tahun ini, diberikan panjang umur dan kesehatan. Aamiin. ”
-Heru Prihandono, SP. d, MM,
Guru Bahasa Indonesia di SMPN 7 Depok dan ketua MGMP Bahasa Indonesia Depok periode 2019 s. d 2022
“Bagi saya, Bang Asrizal Nur adalah seorang motivator sejati. Khususnya di bidang seni sastra dan utamanya puisi. Dengan puisi, beliau mampu mempersatukan guru. Dari berbagai jenjang, mulai dari PAUD sampai Perguruan Tinggi. Bahkan bukan dari Indonesia saja, akan tetapi hingga tingkat ASEAN. Indonesia patut berbangga, memiliki sosok Bang Asrizal Nur. Yang tak kenal pamrih dalam berjuang menghimpun karya anak negeri. Apalagi sampai masuk rekor Muri, itu bukan perkara mudah. Kami akan selalu menunggu inovasi dan karya penuh inspirasi. Doa kami semoga Bang Asrizal Nur, senantiasa diberikan kesehatan dan kebahagiaan bersama keluarga tercinta. Aamiin”
-Hindah Setianingsih
Penulis dan Pendidik TK Kartini Pacul Bojonegoro
“Asrizal Nur sosok putra bangsa dari Bumi Pertiwi memiliki kemampuan multitalent dalam dunia sastra dan seni. Satu diantara sastrawan dan seniman sejati menjadikan karya, kreasi sastra dan seni lebih bermakna berada di puncak prestise, menyatukan dunia sebagai nilai luhur budaya untuk terus lestari dari generasi ke generasi dalam ridho dan berkah Ilahi. ”
-Hery Syefrudin
Penulis dan Guru SMPN 4 Tambun Utara, Bekasi
“Perjalanan panjang telah ditempuh menapak tilas gurun dan bukit demi membudayakan dan menyatukan para Sastrawan dan budayawan, guru Indonesia dalam kancah berliterasi kata dan seni. Alhamdulillah aku dipertemukan dengan sosok Asrizal Nur. Membuat tanganku tuk berani menorehkan rangkaian kata bermakna, terima kasih Asrizal NurIlmu yang kau torehkan takkan lekang oleh panasnya mentari. Tetaplah berbagi, kepakkan idemu tuk negeri ini bersama iringan usiamu. Selamat Milad ASRIZAL NUR, smg di usiamu ke-50 Allah melindungimu dan tetap berkarya sampai akhir hayat. ”
-Hj. Astofiyana Alsof
Guru Bahasa Indonesia SMAN Babel Okut Sumsel
“Bang Asnur memiliki kepandaian di bidang sastra dan menjiwai apa yang sudah menjadikan hobinya itu menjadi sebuah pekerjaan, Talenta bang Asnur sangat langka dia peka dan mudah menghadirkan ide-ide cemerlang, banyak kawan dan relasinya karena mudah bergaul, ramah dan pandai berkomunikasi. . Selamat Ulang tahun bang, semua doa yang terbaik untuk abang jangan berhenti untuk berkarya. ”
-Hj. Librilianti Kurnia Yuki, S.Pd., M.Pd,
Penulis, Dosen, dan guru di Cianjur
“Sejak saya mengenal Asrizal Nur semangat belajar memperdalam menulis puisi untuk lebih memuisi semakin kuat, dg susah payah saya ikut juga wordshof beliau Sungguh di balik wajah yang agak seram bikin segan tersimpan hati yang sangat bijak bijaksana. Dengan segala kerendahan hati terima kasih yang sebesar besarnya sajak mengenal sosok Asrizal Nur saya berasa dihargai dan berharga. ”
-Ibu S (Asikah)
Penulis asal Sukabumi
“Bang Asnur bagaikan sumber mata air yang mengalir ke semua penjuru negeri, dimanapun itu. Beliau merupakan aspirasi kami. Kami semua begitu senang dengan beliau, kami kagumi dan meneladani beliau. Dengan sentuhan dari beliau, kami bisa berinovasi dan berkarya dengan goresan tulisan kami. Sehingga kami mampu untuk menulis dan berkarya. Di tangan beliau literasi begitu menggema. Beliau membawa kami untuk membuka cakrawala, menghasilkan sebuah karya yang sederhana dengan beberapa tulisan yang kami harap dapat bermanfaat dan membuat kami menjadi pribadi yang lebih berarti. Terima kasih Bang Asnur, teruslah berkarya. Karena kami tau sumber mata air itu tak kan kering dan terus membasahi serta memberi manfaat ke orang banyak. ’
-Ida Herida
Penulis asal Padang
“Asrizal Nur adalah sosok yang inspiratif. Ia mampu menyatukan yang terserak dari berbagai suku bangsa dalam wadah perruas. Kegiatan menonjol, selain menulis puisi lama dan puisi baru, juga membukukannya. Hingga pernah mendapat penghargaan rekor Muri. Kegiatan ini melibatkan para guru di seluruh penjuru negeri dan beberapa negara Asean. Hal istimewa lainnya adalah dalam membacakan puisi dengan gaya yang khas juga memanfaatkan multimedia yang memang sedang menjadi trend di zaman sekarang. Boleh dibilang bahwa Asrizal Nur benar-benar mumpuni dengan seluk-beluk puisi. Oleh sebab itu di hari jadi ke- 50, saya ucapkan Selamat milad, tetap berkarya dan terus berjuang. Eunyahkan setiap rintangan yang menghadang. Semoga Allah Swt. selalu merahmati dan dimudahkan semua urusan. ”
-Hj. Ida Saidah, M.Pd.
Penulis, Guru, dan Dosen
“Jangan biarkan impianmu dijajah oleh pendapat orang lain bang. Terus tetap semangat dan gapailah mimpi-mimpimu menjadi nyata. Berkaryalah di usia mu kini, semangat terus membara. Kau adalah salah satu panutan kami di dunia sastra. Terima kasih PERRUAS (Perkumpulan Rumah Seni Asnur) menjadikan saya lebih mencintai Sastra dan Puisi. ”
-Jenika Widiya, S.Pd
Guru dan penulis asal Bekasi
“Selamat hari lahir ke setengah abad tuk Bang Asrizal Nur dan milad Rumah Seni Asnur yang kelima. Semoga kasih sayang Allah selalu bertambah, rezeki pun mudah, diberi kesehatan lahir maupun batin. Dunia ini tempat kita bercocok tanam atas segala kebaikkan, di akhirat kita mendapatkan apa yang kita usahakan. Sesungguhnya kita lemah, tapi Allah yang memberi kita kuat. Sesungguhnya kita miskin, tapi Allah yang menjadikan kita kaya. Sudah sepatutnya kita bersyukur dan bersabar atas segala nikmat dan ujian agar lulus dalam mencari ridho Allah. Aamiin. ”
-Jonson Effendi
Penulis asal Palembang
“Seperti Rajawali, Asrizal Nur adalah rajawali perkasa yang mampu menghadapi amukan badai menjadi penguasa cakrawala. merobek langit dengan segala ceritanya, dalam arus perubahan yang melanda ia selalu mampu bertahan. Seniman kreatif yang menorehkan sejarah bagi bangsa, melahirkan Hari Puisi Indonesia, mengorganisir puisi 1000 Guru Asean dan mencatat rekor MURI. yang paling spektakuler karyanya seni baca puisi dengan menggunakan tehnologi multimedia sehingga ada rasa yang baru bagi penikmat puisi, bahwa puisi tidak semata hanya baku dan kaku dibaca saja, ada unsur multimedia ini membawa pembacaan puisi semakin keren di era milineal, menggarap Drama Musikal Mencencang air empat Negara ( malaysia, brunei darussalam, indonesia dan singapura) menambah koleksi perkasanya karya Sang Rajawali. ”
-Yuliyanti Basri
Penulis dan Dosen di Jakarta
“Asrizal Nur ada di mana-mana menemani yang masih pemula dan maestro. Tak pemilih semua diajari mencintai puisi. Sampai manca negara dipuji. Teruslah menjadi api bagi kami yang setia menghidupi puisi. Bravo Peneroka. ”
-Julia Daniel Kotan
Guru dan Penyair tinggal di Depok
“Syukur dan banggalah saya dapat tergabung di sini. Berawal dari tertatih saya terlatih untuk berani yang akhirnya jadi karya, ini semua dari bimbingan lewat on line Asrizal Nur. Asrizal Nur, memang luar biasa. Pantaslah menyandang Penggugah pionir sastra di Bumi Nusantara, malah berhasil menyatukan empat negara. Semoga kian maju teruus, mencuat, melambung mampu menyatukan negara sastra se Asia bahkan menambah semaraknya dunia sastra di seluruh permukaan jagar raya ini. Ya Allah kabulkan doa kami. Selamat... Sukses... Asrizal Nur pencerah sastra dunia. ”
-Kensriana, S.Pd.
Penulis dan Guru asal Ponorogo
“Teriring salam kedamaian yang abadi Kuhaturkan untuk Asrizal Nur Sang Motivator yang multi talenta dalam dunia Sastra. Gagasannya sangat menginfirasi banyak orang terutama dalam melestarikan sastra Indonesia yang kini dalam kurikulum sudah termarginalkan. Kerja keras Asrizal Nur dalam mewujudkan REKOR MURI 1000 guru Asean menulis Antologi puisi adalah ide yang luar biasa... Asrizal Nur engkau lelaki hebat yang telah melahirkan penulis penulis pemula yang tercatat dalam REKOR MURI... engkaulah tinta emasnya Asrizal Nur.”
-Komsari, M.Pd,
Guru SMP Negeri 1 Kota Jambi
“Mengenal mas Asrizal Nur ibarat mendapat terang dalam kegelapan. Aku yang awalnya buta dengan puisi setelah berkenalan dengan beliau membuatku seakan terangkat ke permukaan. Mas Asnur sosok yang rendah hati, teman rasa sahabat, kakak rasa saudara, mahapengertian, selalu berbagi, setiap waktu bersama disisipkan dengan berbagi ilmunya. Penyair multitalenta perintis musikalisasi multimedia. Setahun mengenal beliau serasa 10 tahun begitu banyak ilmu dan motivasi yang ia berikan. Mas Asnur sang motivator, sang inspirator dan sang peneroka puisi. Aku seperti ini karena beliau. Selamat merayakan milad yang ke-50 mas Asnur semoga semakin jaya dalam berkarya tiada kado yang paling istimewah untuk saya berikan hanya doa yang yang kupanjatkan semoga Tuhan memberkatimu dan memberimu usia yang panjang.”
-Lusia Yasinta Meme
Guru di SMAK Regina Pacis Bajawa, Ngada, Flores, NTT.
“Beliau adalah tokoh yang banyak pengalaman tapi tetap terus belajar, penuh ide kreatif tapi tetap rendah hati, senang berbagi ilmu dan mau menerima masukan, berani bermimpi besar dan setia juga pada hal-hal kecil, serta memberi banyak wadah bagi guru, dosen dan siapa saja untuk bersama mengembangkan bakat, talenta dan kompetensi demi kemajuan bangsa Indonesia tercinta. Happy 50th birthday. Wish you all the best. Always be our leader.”
-Dra. Mariana Pranoto, M. M.
Guru Bahasa Inggris di SMP Pengabdi Singkawang, Kalimantan Barat.
“Saya berharap bang Asnur dapat terus membimbing, sebagai roda penggerak, dan pendongkrak kemajuan perpuisian di Indonesia menjadi lebih maju. Berkat PERRUAS saya mengenal puisi. Saya guru Bahasa Indonesia tapi saya masih awam terhadap puisi. PERRUAS merupakan wadah penyemangat untuk menumpah-ruahkan rasa melalui puisi. bagi saya PERRUAS adalah keluarga bukan tempat untuk bersaing. PERRUAS selain keluarga pun wadah untuk menambah ilmu dan bersilaturahmi. Terima kasih bang Asnur terima kasih PERRUAS teruslah bersinar dan berkibar di kancah nasional dan internasional.”
-Martini
Penulis dan Akademisi di Jakarta
“Pria bersahaja kesan, pertama ketika berjumpa. Sekilas nampak terlihat Sedikit sangar dalam tampilannya. Namun setelah senyumnya mengembang, luruhlah kesan tersebut. Bang As di mataku merupakan sosok yang kreatif dan mau mendengar siapapun yang berbicara. beliau Ramah, dan penuh ide. Beliau salah satu penghidup dan pemerjuang karya sastra khususnya puisi agar tetap hidup dan berkembang di era jelang 5. 0 ini. Semoga tetap sehat dan panjang umur agar kami memiliki tokoh dalam puisi yang bisa kami anut. Selamat ulang tahun Bang As... ”
-Masruchi Orin
Pendidik dan pemerhati sastra di Mojokerto
“Asrizal Nur adalah nahkoda yang tangguh, tahan badai dan taufan. PERRUAS adalah kapal baru yang kecil, tapi berani mengarungi perairan Nusantara. Hal ini menunjukkan bahwa PERRUAS memiliki nahkoda yan gagah berani, namun rendah hati dan bersahaja. Saya bangga turut berlayar dengan PERRUAS. Dan menjala kepingan- kepingan aksara yang tercecer. Selamat berlayar. Jaya terus PERRUAS!”
Maria Erni Yanti Golu Wola
Penulis asal Maumere-Sumba
“Abang Nur orang yang multi talent, kreatif dan seniman sejati. Semoga motivasi abang Nur membuat kita lebih semangat melestarikan sastra dan budaya kita.”
-Mimin Sri Rahayu
Pengamat seni budaya asal Malang
“Bagi saya, Asrizal Nur adalah sosok yang secara fisik belum saya temui di dunia nyata. Tetapi begitu akrab dalam persahabatan terutama di dunia sastra. Beliau saya kenal sebagai sosok penyair yang memiliki multitalenta. Saya katakan sebagai Sang Peneroka Sastra Indonesia di abad millennial. Tidak hanya sebagai motivator, beliau juga telah mendirikan Perkumpulan Rumah Seni Asnur, sebagai wadah bagi generasi millennial untuk menyalurjan bakat sebagai penulis baik di bidang puisi, prosa dan sastra lainnya. Semoga di hari ulang tahun emas Bang Asrizal Nur, sastra Indonesia semakin berjaya dan berkiprah tidak hanya di ASEAN tetapi juga di mata dunia.”
-Mizniwati
Guru di SMK N3 Sungai Penuh Jambi.
“Asrizal Nur sudah kukenal 30 tahun yang lalu lewat puisi-puisinya yang terbit di berbagai mingguan yang terbit di Pekanbaru, Medan, dan Padang. Secara bekebutulan saya juga ikut menyumbangkan tulisan di beberapa mingguan yang menerbitkan karya beliau. Waktu itu beliau masih tilnggal di Pekanbaru dan saya di Bengkalis. Kami sama-sama di Riau. Sekitar tahun 1995 saya tak lagi menulis di media masa, dan rupanya beliau sudah hijrah ke Jakarta.
Kami tak pernah berkomunikasi, apalagi bertemu. Kami mulai berkomukasi sekitar 3 tahun yang lalu. Dan pada tahun 2017 saya diundangnya untuk membaca puisi di Rumah Seni Asnur. Sejak itu saya sering ikut dalam sejumlah antologi puisi yang beliau terbitkan, termasuk antologi puisi yang menerima Rekor Muri tahun 2018. Beliau memang seorang sastrawan tangguh dalam menghidupkan sastra di tanah air ini.”
-Mohd. Nasir
Penyair asal Riau
“Punya suara yang 'ajaib' kadang menggelegar tapi tak jarang mendayu merayu. Senantiasa ada kebaruan yang tidak terduga di tiap kehadiran nya. Beliau layak disebut Dewa puisi indonesia.”
-Mulyadi Wijaya
Penikmat sastra, juara 1 nasional pengawas sekolah 2019
“Sosok yang langka yang pernah kutemui dengan gagasan- gagasannya yang luar biasa. Salah satu tokoh yang mampu memotivasi literasi berbagai lapisan tanpa kasta dengan gagahy bak harimau mengaung bagai gayay berpuisi yang membuat menganga ketika menyimaknya. Seorang pengagas yang memotivasi tuk memiliki percaya diri. Selamat milad bang Asnur di usiamu yang gold ini menambah keberkahan.”
-Murni Maesyarah, S.Pd
Penulis asal Banten
“Beliau adalah sosok super star sastra yang inovatif, kreatif, dan memiliki dedikasi yang tangguh dalam mengemban segala cita-cita mulyanya. Beliau memiliki talenta yang patut diteladani, selain menulis buku, baik fiksi maupun nonfiksi beliau pun merupakan salah satu penyair yang legendaris dan mendunia serta mampu mencetak para penyair baru. Melalui Perumahan Seni Asnur yang digagas oleh beliau, akhirnya saya memiliki kesempatan pertama kalinya untuk menjadi salah satu penulis dalam salah satu buku antologi karya unggulannya berjudul " Tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu" dalam Gerakan Akbar 1000 Guru ASEAN Menulis Puisi. Saya bangga mengenal beliau karena karismatik kepribadian yang ramah walaupun beliau sudah memiliki segudang prestasi.”
-Nani Sukma Nopalia
Penulis asal Sukabumi, Jawa Barat
“Berawal diajak gabung menulis pantun dalam program gerakan 1000 guru ASEAN menulis pantun nasihat, dari situlah diperkenalkan dengan Rumah Seni Asnur. Sebuah rumah yang sangat asing bagi saya. Antara senang dan minder, bingung harus bagaimana berada di tengah-tengah orang-orang hebat dan mendunia. Namun sang pemilik rumah adalah pengayom sejati. Menjadi sebuah anugerah bisa mengenalnya. Meski baru dalam hitungan bulan saya bergabung, saya merasa nyaman. Tidak sekadar sosok yang hangat dan mampu merangkul semua kalangan, namun bang as begitu sapaan akrab beliau, adalah motivator ulung. Saya yang awam dalam dunia sastra dan seni, tak hentinya dimotivasi untuk terus berkarya. Motivasi yang tak sekadar kata-kata, tapi motivasi dalam gerakan yang nyata. Gerakan guru menulis pantun juga puisi. Semakin dalam menyelaminya semakin dalam pula mengaguminya. Pribadi santun berjuta talenta juga prestasi. Memotivasi orang lain dengan karya nyata. Semoga generasi muda meneladani semua perjuanganmu.”
-Neli Mu'minatin
Guru di MAN Pekalongan Jawa Tengah.
“Saya mendapat info tentang Perruas dari sebuah grup wa yang saya lupa namanya, dari situlah awalnya saya mengirim. puisi dan dimuat dalam buku dan mendapat muri. dan ketika saya bertemu di peluncuran buku puisi guru muri dg pentas seninya yang luar biasa, saya melihat, membaca bang asnur yang super multitalenta, humble, dan begitu tulus berbagi ilmu, mendorong, memotivasi, menginspirasi para penulis baru untuk terus semangat, belajar, menulis, dan menghasilkan karya nyata yang luar biasa.”
-Nia Rohania, S H, M.Pd
Guru SMK Fauzan Cianjur
“Karena waktunya untuk orang banyak, Karena tulisannya memukau, Suanra syahdu menggelora. Perhatiannya meluas menjangkau sabang hingga Merauke. Tak kenal lelah dan mampu membuka cakrawala orang-orang yang mengenalmu. Selamat milad Bang Asnur semoga bertambah barokah, sukses dunia dan akhirat. Pencinta mu menunggu gebrakan Bang Asnur.”
-Nilawati
Guru SMPN 2 Rambutan Sumatera Selatan
.
“Pertama kali Saya mengenal Pak Asrizal Nur ketika mengikuti kegiatan Wisata Puisi Malaysia. Saat itu Saya mengetahui bahwa beliau lebih akrab dikenal dengan sebutan Bang Asnur. Kesan yang saya tangkap selama kegiatan adalah Bang Asnur sangat dihormati oleh peserta dan keluarganya. Penyair besar yang telah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional ini membuat saya kagum. Bahkan dengan orang yang baru dikenal seperti Saya beliau bersikap ramah namun bijak, terlebih Saya adalah penulis puisi pemula. Bang Asnur pun tidak pelit akan ilmu. Dengan santai dan penuh rasa kekeluargaan beliau mau berbagi semua yang beliau tahu tentang sastra, terutama puisi. Hal ini pula yang membuat Saya bangga telah mengenal Bang Asnur dan menjadi anggota PERRUAS yang telah berkembang dengan sangat luar biasa dan profesional. Selamat Bang Asnur. Jayalah selalu!”
-Nina, S.Pd
Guru SD No. 23/IX Desa Pondok Meja, Provinsi Jambi
“Yang menjadikan seni bukan sekadar seni biasa, tapi seni yang miliki jiwa, miliki ruh, miliki cita-cita. Sebuah gerakan Antologi 1000 Guru Menulis Puisi yang telah digagasnya menjadi salah satu gerakan terhebat, dengan guru menulis puisi terbanyak, karena realitanya yang menulis lebih dari 1000 orang dan mendapat rekor MURI. Tak kalah debutnya, Antologi penulis 1000 pantun sedang digarapnya. Menjadikan Rumah Seni Asnur di tahun ke-5 ini sebagai lumbung untuk kami belajar, berani berkarya bersama-sama. Di usianya yang ke-50 tahun, semakin menguatkan pijakannya, seni menjadi kebaikan dan memberikan manfaat bagi yang lainnya. Semoga Allah memberikan kebarokahan kepada pak Asrizal Nur beserta keluarga. “
-Nur Afifah
Seorang guru dan tinggal di Bekasi
“Insya Allah Perruas yang diketua oleh bapak ASRIZAL NUR s3makin berjaya, sukses dan semakin mendunia. Maju terus Perruas, insya Allah, usia 50 tahun bang Asnur dan 5 tahun Perruas Semakin bermanfaat buat wadah para guru dan pecinta sastra dalam mengembangkan sastra dan budaya Indonesia. Semoga semua kegiatan kita diridhoi Allah Subhanahu wata'ala Aamiin ya robbal'aalamiin (Doa dari Tanah Suci Mekkah).”
-Nurmani
Guru, tinggal Di BEKASI
“Mengenal nama Asrizal Nur itu adalah kebanggaan tersendiri. Sosok yang teramat familyer, teduh, hangat, bapak dan sekaligus guru. Lebih dari itu beliau adalah sang perancah, pengukir sejarah sastra di Indonesia dengan merintis dan menggenerasi melalui Perkumpulan Rumah Seni Asrizal Nur di Depok. Sosok spektakuler yang benar-benar membelajarkan anggotanya di seluruh Indonesia, dan sudah banyak di kenal di manca negara, adalah sang penyair multimedia yang puisi-puisinya menggetarkan jiwa.”
-Nursholihah
Penulis asal Tuban, Jatim
“Astizal Nur dialah sosok lelaki, yang terus berkeliaran di jagat pena, seperti seorang pejuang yang tak lelah mendarmakan darahnya untuk bersimbah di ladang bumi pertiwi dengan ikhlas. Dialah sosok lelaki yang selalu menabuh genderang aksara menjadi baitbait puisi menularkannya menjadi anak beranak pada insan insan yang haus menimba ilmu padanya. Maka pantaslah Asrizal Nur tercatat dalam bukubuku pejuang literasi.”
-P. Nuraeni
Guru di SMPN 1 Sukalarang, Sukabu
“Asrizal Nur orang sastrawan yang tidak pelit ilmu, khususnya ilmu tentang sastra. Beliau juga orang yang humoris, ceria, sabar dalam mentrasfer ilmu kepada siapa saja dan dimana saja. Tidak peduli ahli satra ahli pendidikan ahli apa pun Beliau sudi tuk mengajari dengan telaten dan sabar, walaupun itu hanya lewat WA. Bang Asnur itulah nama akrab panggilanya. Ayo Bang Asnur, terus berkarya. Seiring usia bertambah. Bertambah pula karya-karya yang terus muncul di mana-mana, serta mengajarkan ilmu di mana- mana juga, karya yang bertebaran di mana-mana pula. Sukses Bang Asnur, panjang umur dan sehat selalu🤲tuk terus berkarya dan berkarya.”
-Paryati, M.Pd
Guru dan Penulis asal Wonosobo
“Tidak semua orang di bumi Pertiwi ini yang memilki multi talenta seperti Bapak Asrizal Nur. Kemampuannya dalam beragam kreativitas sastra tidak perlu diragukan lagi. Paling mengagumkan adalah menjadi motivator penggerak sastra bagi pegiat sastra maupun penyair dari seluruh pelosok nusantara ke jenjang tingkat nasional maupun internasional. Semangatnya yang tak kunjung padam mengajak kita untuk berkelana dalam imajinasi, memungut kata yang berserakan, dan membingkainya dalam pahatan kata tanpa mengabaikan tatanan ke-Indonesian yang beragam dalam satu ikatan. Ia adalah nahkoda perkasa yang tak henti- hentinya berteriak; "Marilah kita berlayar karena perjuangan ini belum selesai."
-Paulus Heri Hala
Penulis dan Guru di Mentari Intercultural Jakarta
“Asrizal Nur, sosok yang telah menghidupkan dunia sastra di tengah kehidupan guru, dokter dan profesi lain membaur menjadi satu. Penampung aspirasi wajah Nusantara dalam dunia sastra. Kiprahnya luar luar biasa, pada tahun 2018 membuat gebrakan dalam " 1000 Guru menulis Puisi" yang telah meraih rekor Muri. Tak hanya berhenti sampai di situ. Tahun 2019 meluncurkan ide baru yang cemerlang dalam rangka ulang tahun Beliau dan sanggar Perruas asuhannya dengan berbagai kegiatan antara lain menulis puisi, lomba membaca puisi untuk guru seluruh Indonesia. Selamat Ulang Tahun Bang Asrizal Nur dan Perruas. Semoga bendera Satra tetap berkibar di bawah ide emasnya.”
-Endah Tjatur Winarti
Penulis dan Guru SMP N 13 Depok
“Seorang Asrizal Nur, meskipun belum lama saya mengenalnya tapi cukuplah sajak Peneroka menggambarkan bagaimana beliau sebagai seorang perentas. Sungguh tak mudah menegakkan tombak budaya dan tradisi bangsa kita di jaman sekarang ini, namun Asrizal Nur mampu berteguh pendirian untuk membesarkan dan mengembangkannya. Tabik untuk Sang Peneroka.”
-Pijar Semesta
Jurnalis dan pendidik di Jakarta
“Saya mengenal Asnur pertama kali tahun 2017 itupun dari saran teman saya supaya bergabung dengan grup Perruas. Dari situlah saya yang sudah manula, sudah terlambat rasanya untuk berkarya. Namun, sosoknya sangat menginspirasi sehingga saya sangat ingin mencoba berkarya. Jadilah saya ikut berkontribusi dalam antologi puisi Malam Seribu Bulan, disusul antologi puisi buruh. Saat launching buku itu di Sanggar Perruas Depok dan ikut workshop penulisan puisi, semangat saya makin membara. Sampai akhirnya saya tahu ternyata Asnur pelopor Puisi Multimedia. Pertunjukannya sudah sampai manca negara dan alhamdulillah saya sempat ikut pertunjukan di Brunei Darussalam. Asnur sosok yang hebat. Teruslah bergerak menjadi inspirator bagi penyuka dunia sastra/puisi. Di ultahnya yang ke-50 ini semoga makin eksis menahkodai Perruas yang baru lima tahun ke depan makin hebat. Waktu yang akan membuktikan.”
-Putri Bungsu
Penulis asal Yogyakarta
“Berkat kenal dengan bang Asrizal, saya bisa bertambah pengalaman dan banyak menambah pengetahuan khususnya dunia sastra. Saya bisa belajar, menulis puisi di Rumah Seni Asnur, yang akhirnya bisa dibukukan dan ini merupakan kebahagiaan buat saya, karena cita - cita saya ingin menjadi seorang penulis bisa terbukti. Bang Asrizal sahabat saya, kakak saya, bahkan guru bagi saya yang sudah mentranfer ilmunya. Makasih bang asrizal, semoga kebaikan abang di balas Tuhan Yang Maha Esa. Amin.”
-Ratna Komala Juwita
Guru SMKN 7 Kota Tangerang, Banten.
“Kami mengenalnya lebih jauh bahwa sosok beliau itu sosok sastrawan yang dapat dijadikan panutan. Karyanya berupa puisi-puisi cukup banyak dan sering dibacakan. Beliau mendirikan PERRUAS yaitu singkatan dari Perkumpulan Rumah Seni Asnur. Anggotanya cukup banyak ratusan bahkan mendekati 500an. Mengingat banyaknya anggota maka dibentuk anggota PERRUAS menjadi 2 (dua) grup dengan masing-masing anggota sebanyak hampir 250. Kami mengenal satu sama lain via grup tersebut. Kami sekarang layaknya seperti anggota keluarga. Saling berbagi info, bercanda, bahkan terkadang saling meledek. Dan itu membuat perasaan kami menjadi semakin erat. Semoga kami semua juga Bang Asnur dan PERRUAS semakin jaya. Aamiin ya robb.”
-Hj. Ratu Bawon Indahwati, S.Pd., M.Si.
Penulis asal Bekasi
“Says beruntung dapat kenal dengan beliau, semenjak menjadi peserta pada acara akbar yang digagasnya, Rekor Muri 1000 Guru Menulid Puisi. Dalam beberapa temu sastra kami sempat kembali bertemu dan saya selalu menggali ilmu darinya tentang puisi. Ya, bang Asrizal Nur dengan penuh persahabatan memberi pandangan tentang dunia perpuisian ini. Banyak yang dapat kita gali, ketika Puisi menjadi suatu panggilan hati nurani dan Bang Asrizal Nur, adalah sosok yang bisa kita jadikan acuan sebagai barometer pembacaan Puisi di tanah air.”
-Refdinal Muzan
Penyair dan guru Bahasa Inggris
“Saya mengenal Bang Asrizal Nur dan Perruas ketika mengikuti kegiatan 1000 guru menulis puisi setahun yang lalu, suatu kegiatan yang tak akan pernah saya lupakan. Sungguh sangat luar biasa ketika guru-guru dari seluruh nusantara dan beberapa negara tetangga dapat bersatu karena PUISI yang kerap kali tidak dipandang sebelah mata, dan tentu bukan suatu pekerjaan yang mudah, tetapi itu dapat diwujudkan oleh Bang Asrizal Nur dengan bendera Perruas. Komitmennya pada dunia sastra di Indonesia tidak terhenti sampai di situ, beliau juga melakukan pembinaan kepada anggota baik melalui grup WA, Fb maupun kegiatan berupa workshop dan lain sebagainya. Saya yakin ke depan Bang Asnur dan Perruas akan terus melakukan terobosan-terobosan baru untuk perkembangan sastra khususnya Puisi di Indonesia. Saya bangga menjadi anggota Perruas.”
-Retno Indrarsih Soerono
Guru SMP, tinggal di Bekasi.
“Bang Asrizal Nur dengan Perruasnya telah membakar semangat berliterasi para guru melalui Gerakan Akbar 1000 Asean Menulis Puisi sehingga menghasilkan karya spektakuler mendapat penghargaan MURI "Antologi Puisi Guru Tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu". Tidak sampai di situ saja, beliau bisa menyembuhkan stroke dari kelumpuhan menulis dengan membuka lahan sehingga para guru selalu menyiangi sehingga bisa memanen di antaranya "Antologi Puisi Kebangsaan Bendera Sepenuh Tiang" dan "Sepuluh Ribu Pantun Nasihat 1000 Penulis Pantun Serumpun" walau masih dalam proses penerbitan. Akhirnya para guru bisa mengepakkan sayapnya guna keabadian buah karyanya lebih banyak lagi.”
-Ririn Dwiretnomaindah
Guru SMP Negeri 1 Karanganyar Ngawi Jawa Timur
“Bergerak tanpa kenal lelah. Menebarkan manfaat dan memberikan kesempatan bagi para pemula untuk lebih mencintai dunia sastra. Pertemuan pertama kali, saat Hari Puisi tahun 2018. Wajah lelah tapi tetap tersenyum dan menyapa semua orang. Penyair dan Sastrawan Indonesia bertangan dingin, selalu sukses acara yang ditanganinya. Sukses terus Bang Asrizal Nur.”
-Rosalina
Pengurus Komunitas Guru Penulis Bekasi Raya
“Bang Asrizal Nur sang peneroka, nama yang membuming bagi dunia sastra. Kharismatik baik ramah meski wajah agak sedikit gimana. Saya panggil dia bang asnur meski orangnya jauh lebih muda sebab saya sangat menghargainya sebagai orang yang bersahaja. Saya suka dengan puisi kudanya yang begitu magis ketika beliau membacanya. Saya dan bang asnur seperti kakak dan adik Karena kedekatannya saya beranggap beliau keluarga saya. Selamat ulang tahun saudaraku sehat dan sejahtera selalu samawa dalam keluarga. Allah selalu menjagamu, Aamiin ya rabbal Al-Amin.”
-Rosmita, S.Pd
Penulis dan seorang kepala sekolah di Jambi
“Beliau merupakan sosok figur yang mampu memberikan semangat bagi siapapun. Beliau, juga merupakan seniman yang sukses menggiatkan program literasi, diseluruh penjuru negeri., aktif sebagai fasilitator belajar menulis puisi dan pantun melalui medsos. Beliau, juga hadir selalu ditengah kesibukan nya untuk menyapa seluruh pegiat litarasi. Selamat Milad Bang Asrizal Nur ke 50.”
-Rubiatun, S.Pd
Penulis dan Guru di Rokanhulu, Riau
“Jujur saya belum kenal dekat dengan Beliau, janganlah kenal, bertemu saja belum ada kesempatan. Tapi sekilas dengan bergabung dalam wadah yang digagasnya dengan serangkaian konsep dan ide-idenya yang cemerlang, dalam diri saya langsung muncul kekaguman. Beliau sanggup mengorganisir sebuah event akbar dan spektakuler meski dalam via media sosial... amazing Dengan gebrakan dan ide luar biasa beserta segala sepak terjang wujud kepedulian Beliau dalam dunia sastra mampu mengilhami saya untuk berkiprah lebih di dunia yang membuat saya jatuh cinta: sastra.”
-Ruruh Satri Pangestuti
Pelaku pendidikan di sebuah SMP di kota Ngawi, Jawa Timur,
“Adalah seorang Asrizal Nur. Yang genap lima puluh tahun bilangan umur. Dia yang menghidupkan napas-napas kesusasteraan. Dalam genggamnya ada puisi. Dalam rengkuhnya ada pantun. Pada vokalnya ada lantunan sajak.
Nada suaranya ada lagu dan kidung yang merdu. Langkah kakinya merambah negeri jiran Malaysia dan segenap Nusantara. Dialah Sang Maestro Seni yang sesungguhnya.
Pada kata-kata, pada jiwa.”
-Sagittadetrawina (dr. Ratna Dewi Barrie)
Penulis dan bekerja di Klinik BRI Medika & praktek swasta di Apotik Kimia Farma.
“Bang Asrizal membuka peluang bagi guru berani menulis pantun dan menulis puisi yang akan dipublikasikan ke masyarakat luas, bahkan ke Singapura dan Malaysia. Melalui Bang Asrizal Nur guru dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk menorehkan isi hatinya dalam bentuk karya di sela-sela kesibukannya mengajar. Bang Asrizal Nur sebagai pendiri Perruas memberikan peluang sekaligus penyalur bakat-bakat terpendam bagi guru yang belum berani tampil sebagai penulis. Bersama Bang Asrizal Nur Literasi terasa mengalir deras di permukaan bumi. semoga Perruas dan Bang Asrizal makin sukses kedepannya.”
-Salmah Fitri
Guru MAN 3 Jakarta
“Asrizal Nur bagiku adalah seniman, penyair, sastrawan yang gigih menekuni musim. Pengalaman hidup terkait dengan dunia sastra terutama dunia kepenyairan sudah tidak bisa diragukan lagi. Ia melanglang buwana, bermula dari tanah kelahiran, Riau hingga kini menetap di Jakarta. Dari waktu ke waktu Asrizal terus menggelontorkan kebaruan di bidang kesastraan. Beberapa pertunjukan, festival kepenyairan sudah dilakukan hampir merata di seluruh kota Asia. Oleh karena itu, saya angkat topi kepadanya. Sungguh apa yang dilakukan Asrizal Nur ini adalah kesaksian perubahan warna baru tentang kepenyairan di wilayah Asia. Untuk itu saya serius menjulukinya, ‘Penyair Pahlawan Asia’.”
-Sarno Arbara
Penulis asal Jawa Timur
“Pertama kali mendengar nama Asnur, satu pertanyaan muncul "Siapakah Asrizal Nur itu? Setelah mengorek di beberapa media, hingga berjumpa dengan beliau pertama kali di TMII, maka dapat saya simpulkan "Jika ada sastrawan yang menginspirasi, mungkin lebih dari satu, tetapi seorang Asrizal Nur lebih dari itu. Ia membangun budaya". Darinya saya mampu menulis beberapa goresan yang dapat disebut puisi. Dari Rumah Seni yang diasuhnya saya mampu menemukan diri saya sampai "tersesat" di dunia sastra. Semoga di Ulang tahunnya yang ke-50 Bang Asnur masih diberi kekuatan dan dipelihara semangat juang dalam membangun sastra di Indonesia, dan mampu terus mengajak dan membimbing para penulis muda untuk selalu berkarya.”
-Sisworo Gautama Putra
Penulis dan Guru Bahasa Indonesia di Kab. Anambas, Kepulauan Riau.
“Saya sangat termotivasi dan terinspirasi oleh beliau yang sangat bersemangat menyemarakkan Literasi di negeri ini. Berbagai kegiatan terkait dg sastra dn budaya yangang beliau selenggarakan, sangat menggugah jiwa saya utk kembali berkarya seperti saat masih muda;sbg teladan bg para siswa. Keramahan beliau dlm menyapa dn merespon sgl bentuk komunikasi dg sy, sungguh membuat sy kagum dn terpesona. Pokoknya beliau sgt cocok mengemban predikat segala TOR. Bagi saya, beliau adl sorang motivaTOR, inspiraTOR, tuTOR, dan sgl TOR positif lainnya. Bravo... Bang Asnur!!!”
-Siti Romlah
Guru d SMPN 1 Sugihwaras Bojonegoro Jawa Timur
“Bang Asnur, dalam perjalanan wisata puisi aku mengenalmu. Kau hebat, Kau begitu piawai dalam membacakan puisi. Rangkaian kalimat syair banyak kau ciptakan, bahkan kau begitu apik memerankan drama musikal dimana kau sendiri yang menyutradarinya, kau multi talenta. Semangatmu untuk berkarya luar biasa, dan yang lebih menakzubkan bukan hanya berkarya tetapi bagaimana kegigihanmu berbagi ilmu. Kau satukan kami yang ingin belajar, kau bimbing kami untuk lebih banyak belajar, kau beri kami wadah untuk kami saling bertukar informasi, kau kenalkan kami dengan para penyair hebat negeri ini, kau kenalkan kami dengan para pnyair negara tetangga, kau satukan kami di rumah senimu, Rumah Seni Asnur. Bang asnur, terima kasih untukmu. Karenamu aku mengenal dunia puisi, karenamu aku belajar berkarya, karenamu aku mengenal banyak saudara.”
-Sri Aisah, M.Pd
Guru SMPN 254 Jakarta
“Salah satu upaya literasi cerdas yang menyatukan teman-teman se-nusantara dengan berbagai event yang diadakan oleh Perruas dg pimpinan beliau. Meskipun tidak semua event aku ikuti namun salut dengan ide-ide briliantnya dengan sepak terjang di dunia sastra dapat membuat wadah Perruas yang dpt membuat persahabatan, persaudaraan sekaligus menyatu dalam satu bahasa cinta Indonesia, bahkan memelihara bahasa lewat pantun selain puisi. Selamat ulang tahun Bang Asrizal Nur Selamat Berkarya semoga berkah dunia akherat. Aamiin. Salam Literasi.”
-Sri Ambarwati
Guru di SMK Negeri 5 Kendal
“Rasa bangga dan senang dapat mengenal lebih dekat Bang Aznur ketika saya menjadi peserta kegiatan Pelatihan Menulis Puisi di Rumah Seni Asnur. Ibarat embun ilmu, menyejukkan lahan yang gersang. Beliau dengan sabar memberikan pencerahan tentang bagaimana penulisan puisi. Kepiawaiannya dalam merangkai dan mengolah kata menjadi puisi, mampu menghadirkan rasa dan jiwa. Pembacaan puisi-puisi karya sendiri dipadukan dengan teknologi multimedia menjadi karya seni yang bernilai tinggi. Melalui YouTube dan facebook saya dapat menyaksikan penampilan-penampilan Bang Asnur yang luar biasa. Tak banyak penyair yang memiliki keahlian seperti ini. Ide, gagasan dan kerja kerasnya telah mampu mengharumkan namanya hingga di negeri tetangga. Selamat Ulang Tahun Bang, barakallahu fii umrik. Semoga sehat selalu, penuh berkah dan teruslah menjadi inspirasi.”
-Sri Margawati, M.Pd
Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 5 Depok
“Diriku yang baru bergabung dengan Asrizal Nur, di tahun 2019 karena 10. 000 pantun, sangat terkagum dengan kepiawaian Asrizal Nur. Sesuai dengan namanya indah dan bercahaya menyinari jagat raya, dalam memetik dawai- dawai seninya. Aku sendiri belum pernah bertatap muka rasanya sudah begitu akrabnya melalui sapaan Asrizal Nur. Selamat untuk Asrizal Nur. Semoga Bang Asrizal tetap sehat, panjang umur, juga PERRUAS yang sudah masuk tahun ke 5 semoga menjadi berkat bagi setiap manusia dari seluruh karya yang ada. Terima kasih Bang atas kesempatan yang telah diberikan kepadaku, sehingga aku makin tersanjung karena ada kesempatan untuk menulis. Aku merasa hidup, aku merasa bangkit oleh sosok Sang motivator yang andal yaitu Asrizal Nur.”
-Sri Retnaningtyastuti
Guru SMPN 1 Belitang, Sumsel
“Bang Asnur sumber inspirasi bagi kami terutama di Bidang Sastra, bentuk Puisi. Bukan saja memotivasi tetapi kreatif n inovatif hingga menyosialisasikan perpuisian sampai ke luar negeri. Sehat terus dan sukses Bang Aznur... Salam Budaya.”
-Hj. Sri Sunarti
Penulis asal Indramayu
“Lucu... aku tak mengenalmu secara dekat tapi ternyata aku masih bisa tersenyum manis melihatmu tertawa lepas bersama merekaSelalu terbuka jelas mata, ASRIZAL NUR kau berjalan perlahan di atas pijakan kertas, penamu menari di atas kertas menuju satu berita gembira bagi kami Asrizal Nur kau indahkan perbedaan kulihat dari matamu, dari tanda tanya yang membisu. Kau satukan perbedaan dari suara lantangmu mengalunkan syair kehidupan. Tuhan tahu cerita, Jiwaku mendoakan jiwamu.”
-Sri Umiyati
Pengajar Seni Budaya di Papua
“Saya pertama kali berjumpa di 1000 guru penulis puisi. Waktu itu saya datang sebagai team paduan suara. Saya duduk-duduk dengan presiden puisi dengan bang As. Waktu itu saya belum tau siapa orang ini. Ternyata dia adalah orang yang punya acara sebesar ini. Orangnya tidak sombong. Orangnya baik. Mau berteman dengan siapa saja. Bahkan waktu itu saya melihat para emak- emak yang saat itu gladi pada nyuruh bang As. Saya hanya melihat. Dan berguman dalam hati. Emak-emak itu gak tau tah kalau yang di suruh itu orang besar yang punya acara ini. Itu orang pintar yang baik. Terus saya kagum dengan bang As. Bahkan saya sering menggodanya. Dengan godaan saya itu ternyata ini orang benar- benar baik. Makanya saya selalu ikut di acaranya. Baik itu ke Brunei Darusalam. Ke Malaysia bahkan saya pernah ikut di hari puisi nasional di Taman Ismail Marjuki. Saya bangga denga Bang As. Kemana Bang As, Bang As yang lain di Indonesia ini.”
-Sri Wahyuni Utami
Guru SMPN 1Ngoro. Mojokerto. Jawa Timur
“Saya mengenal Asrizal Nur, pada perhelatan HPI di Jakarta (2017), belum tahu terlalu banyak. Pasca acara, saya akhirnya bisa tahu seperti apa sepak terjangnya di bidang sastra, banyak hal yang sangat luar biasa. berkat semangatnya, yang selalu memotivasi, akhirnya saya bisa punya karya dan tergabung dalam lima antologi puisi bersama. Tentunya bukan hanya saya, semangatnya yang luar biasa telah memotivasi kamu untuk berkarya. Jalan terbuka luas bagi mereka yang mencintai puisi. Pembuktian itu telah ditunjukkan dengan karya-karya spektakuler yang sangat mengagumkan, di tangan beliau. Puisi multimedianya telah menjejak sampai ke luar negeri, begitu juga antologinya. Semangat yang tak pernah redup membawa puisi itu menjadi sangat istimewa menyebar ke seluruh penjuru negeri yang mewadahi kami untuk berkarya melalu Perkumpulan Rumah Seni Asnur. Terima kasih Bang Asnur, jerih payahnya inshaa Allah berbuah pahala dengan membagi ilmu pada kami, barakallah.”
-Suhartini
Uztazah dan Dosen UMS Rappang
“Asrizal Nur atau sering dipanggil Bang Asnur adalah penyair nasional dan luar negeri. Dia adalah seorang penggiat sastra Seni dan sangat aktif dalam memperjuangkan Seni terutama dalam bidang Seni Puisi, Penulisan puisi dan pembacaan puisi, serta mengembangkan seni puisi dengan multi media. Beliau adalah seorang sosok yang dapat diteladani karena memiliki kemampuan dalam pembinaan seni di tanah air. Salah satu unsur yang saya kagumi melihat perjuangan Bang AsNur ini adalah dapat menghimpun pensyair-pensyair di tanah air dengan beberapa komunitas grup pensyair di luar negeri, seperti Brunai Darussalam, dan Malaysia. Saya mengucapkan selamat ‘Ulang Tahun kepada Bang AsNur’. Semoga sehat selalu dan sukses dalam pembinaan Seni di tanah air. Aamiin.”
-Suhu Suyatno
Guru di SMPN 9 Palangka Raya
“Saya tidak kenal makanan kesukaannya. Tidak kenal cara dia memegang pena ketika merangkai kata. Tapi saya fasih dengan semangatnya, juangnya, dan harapan-harapannya. Menjadikan puisi membanjir itu mimpinya, menjadikan puisi bernyawa itu asanya, menjadikan literasi membumi hingga penjuru langit itu doanya.”
-Timra Madana Pitri, S. Sos.I
Guru SMAN 2 Kec. Bukik Barisan dan SMPN 2 Kec. Bukik Barisan
“Selamat Ulang Tahun untuk Bang Asnur, semoga selalu dalam kebahagiaan dan sehat wal afiat, baarokAllahu laka. Selamat hari jadi juga untuk PERRUAS yang ke 5, semoga PERRUAS bertambah jaya, dan akan terus menjadi wadah serta ruang untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang literasi, seni dan sastra Jaya terus PERRUAS!”
-Tin Sutiani (Tiani Nur Falah)
Penulis asal Bogor
“Pertama kali bertemu Asrizal Nur saat acara penganugerahan penghargaan MURI bulan September tahun 2018 di TMII pada 1000 guru se-Indonesia dan ASEAN. Format membaca puisi berbasis multimedia yang diusungnya di atas panggung, membuat terkesima. Baru kali pertama itulah saya melihat kolosal pembacaan puisi yang megah dan spektakuler. Ada yang luar biasa. Ia seperti burung elang dengan sorot mata tajam. Ternyata ia memang memiliki ketajaman kreativitas yang sering membuat tercengang, kagum, dan salut. Gaya panggungnya yang atraktif dan ekspresif, membuat performance dirinya sebagai pensyair, sangat kuat. Suara merdu, kemampuan mencipta lagu dan puisi yang sering ditampilkan, menandakan ia mampu mensyukuri anugerah Ilahi dengan menyajikan kreativitas seni yang luar biasa. Ia sosok yang ulet dan gigih jika memiliki kemauan, tangguh, teguh pendirian, dan suka bersahabat. Membaca Gurindam Sukuraga karyanya, seakan melihat caranya berbicara dan mensyukuri nikmat-Nya.”
-Tri Wulaning Purnami, M.M., M.Pd
Penulis, praktisi pendidikan, dan pegiat literasi di Surabaya.
“Kalau dilihat dari usia, Asrizal di bawah saya. Tetapi lain persoalannya jika dilihat dari kepiawaiannya dalam berkesenian, terutama seni sastra dan seni peran. Dia bisa dikatakan guru yang banyak menginspirasi guru di Tanah Air. Lelaki yang dikaruniai suara gagah dan empuk ini ternyata seorang organisator yang mumpuni. Coba mana ada tokoh sastra yang bisa menggerakkan guru secara nasional untuk datang secara suka rela dari berbagai daerah atas biaya sendiri dalam acara ultahnya yang kesetengah abad ini, hanya Asrizal Nur. Dia juga pandai menggali potensi orang-orang di sekelilingnya, dengan tanpa kekang dan selalu siap untuk menopang, mengatasi kesulitan dalam setiap event. Lelaki segala bisa ini bagi saya, selain sebagai guru, juga bisa dibilang sahabat yang memotivasi. Selamat berulang tahun, Peneroka! Salam dan doa baik.”
-Ujang Kasarung
Penulis dan pengajar di SMP Negeri 280 Jakarta
“Penyair Indonesia yang berhasil menjadikan puisi tidak sekadar dibaca, divisualisasikan atau diqmusikalisasikan, tetapi ditampilkan sebagai seni pertunjukan dengan dukungan multi media adalah Asrizal Nur. Ini merupakan terobosan atau inovasi seorang seniman pada pembacaan puisi di negeri ini. Upayanya menghimpun penyair atau penulis se Asean patut diapresiasi dalam mendorong pengembangan sastra dan literasi nusantara.“
-Umar Zein
Penulis dan Dosen di Fakultas Kedokteran UISU Medan.
“Bapak Asrizal Nur, bagi saya adalah coach yang hebat, peduli, inspiratif. Beliau sangat konsen mengawal puisi Indonesia.”
-Vironika Sri Wahyuningsih
Penulis asal Tangerang
“50 tahun bukanlah perjalanan yang pendek, ragam kisah tentu telah mewarnai kelima dasawarsa yang telah dilewati. Hujan panas pastinya turut melengkapi perjalanan itu. Tak lepas juga dengan jatuh lalu kembali bangkit. Riak dan badai tentu pernah menghadang perjalanan panjang. Lalu engkau Bangkit untuk kembali melangkah dalam bait-bait puisi yang di goreskan dinding-dinding hati. Wajahmu bersahaja, seindah diksi-diksi yang engkau lantunkan. Hadirmu di lima dasawarsa ini telah memberi warna pada dunia sastra. Teruslah menjadi pujangga yang di kagumi dunia. Pujangga hebat, penyair kuat. Karya-karyamu menjadi saksi keberadaannya di dunia persilatan sastra. Teruslah berkarya demi kejayaan sastra Indonesia.”
-Wira Sukma
Pendidik di SMA Negeri 1 Tambusai Utara, Rokan Hulu Riau.
“Nama yang baru aku mengetahuinya dari teman yang mengajak membuat pantun untuk penerbitan Sepuluh Ribu Pantun. Ketika pantun sudah kukirim tergabunglah dalam group. Woow banget, serasa semangat merangkai kata menjadi bergelora karena bang Asnur memberi teladan. Memotivasi dengan karya-karyanya yang luar biasa. Membuka cakrawala berliterasi bagi kami guru Bahasa Indonesia di Ngawi ujung barat Jawa Timur, kota kecil yang jauh dari sentuhan sastra dalam karya. Saya Wiwuk Sulistyorini, sungguh sangat merasakan manfaat bergabung dengan komunitas pimpinan bang Asnur.”
-Wiwuk Sulistyorini
Guru Bahasa Indonesia SMP N 5 Ngawi, Jawa Timur
“Kesan yang takkan pernah saya lupakan adalah ketika dipertemukan banyak orang hebat se nusantara dan beberapa negara ASEAN, melakukan pertunjukan meskipun dengan latihan singkat di Taman Mini Indonesia Indah. Tak ada arogansi dalam berliterasi hingga tercipta karya yang hebat dan menginspirasi. I'm so amazed of you Bang As, mengumpulkan 1000 guru dalam karya pemecah rekor MURI. Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan untuk Abang dan keluarga ya. Aamiin yaa robbal'aalamiin.”
-Yanti Kustianingsih
Guru SMPIT Ummu'l Quro Depok
“Alhamdulillah setelah bergabung dengan perkumpulan seni Asnur bulan September 2018 pada gerakan 1000 guru ASEAN Menulis Puisi. Karya-karya berikutnya bisa terwujud. Terima kasih Bang Asrizal Nur yang telah mewadahi kami menjadi bagian dari sejarah literasi Indonesia. Diusia yang setengah abad sudah kau jalani, banyak rintangan hambatan dihadapi, asam garam sudah terlewati, keragaman budaya dapat kau satukanmenjadi satu kesatuan yaitu tali persaudaraan Beberapa negara terhimpun dalam satu naungan, bersama ciptakan karya, bersama ciptakan prestasi, walau berbagai usia tetap satu tujuan.”
-Yanti Mariyani, S.Pd., M.Pd
Pengajar di MTSN 5 Cianjur
“Aku lupa tanggal, bulan dan tahun berapa mengenal sosok Bang Asrizal Nur. Dia si Kuda Penyair yang terus berlari mengiringi hiruk-pikuk roda zaman. Hati yang sedang tak suka didendangkan lewat puisi-puisi lawasnya yang kaya makna. Bila hatinya sedang suka, bermunculan ide-ide gemerlapnya hingga penyair-penyair Nusantara bersatu bahkan Penyair dari manca negara turut juga dalam wadah Rumah Seni Asnur. Jatuh bangun, jatuh dan bangun lagi sudah seperti cemilan baginya, asyik aja baginya dan beliau terus menyuarakan isi hatinya yang tak terlarang. Awalnya aku mengenal beliau sebagai sosok penyair yang garang, hobby mengkritik roda zaman tapi makin kesininya ternyata beliau juga sosok yang regius dan tak pernah kudengar bahasa tingginya dalam bergaul khususnya dengan sesama teman Penyair. . Hmmm. . lagi-lagi aku makin salut dan bangga berteman dan mengenal sosok Bang Asrizal Nur. Beliau juga sosok yang nasionalis. Beliau ramah kepada setiap orang dan mampu menyatukan Penyair-penyair yang sudah ternama dengan penyair-penyair kecil kelas teri seperti aku.”
-Yenni Satriani
Kepala Sekolah di SMPN 8 Bathin Solapan, Duri-Riau.
“Satu tahun saya mengenal Bang Asnur, yang bagi saya merupakan tokoh yang hebat dan multi talenta. Kemampuannya berpuisi sangat memukau. Ide-ide yang brilian menggemparkan nusantara dan di negeri tetangga. Keberhasilannya mengumpulkan guru dan dosen dari berbagai pelosok negeri untuk berkarya, merupakan momen yang spektakuler. Sekali lagi saya ucapkan selamat, untuk Bang Asnur dan PERRUAS, semoga karya-karya besar akan lahir dari sentuhan tangan Sang Peneroka. Selamat ulang tahun ke 50 untuk Bang Asrizal Nur. Semoga Abang selalu diberikan kesehatan dan usia yang barokah.”
-Yuni Mularsih
Guru SMAN 1 Buay Madang, Sumatera Selatan.
KAWACA.COM | “Asrizal Nur mencipta persona dunia puisi yang unik kerana berjaya menghidupkan puisi seiring dengan musik, suara dan gerak lakon di pentas deklamasi. Puisinya menjadi kuda tangkas di atas pentas, memacu idealisme dengan deras, menusukkan belati kata ke dada khalayak. Semangatnya berpencak bagai pendekar di tengah gelanggang, sedia bertarung dengan sesiapa sahaja musuh: koruptor, pengkhianat bangsa, atau pembohong politik. Asrizal Nur tidak mengatasi sesiapa pun dalam dunia puisi tetapi dia mencipta dunianya sendiri. ”
-Dr Mohamad Saleeh Rahamad
Presiden Persatuan Penulis Nasional Malaysia (PENA)
“Kenal dan akrab dengan Bang Asnur adalah keuntungan besar. Karena dari beliau banyak menimba ilmu tentang budaya khususnya seni. Seputar puisi. Padahal ilmu beliau masih banyak lagi. Tapi saya mau belajar puisi dulu sama beliau. Dengan penuh semangat kami anggota grup bengkel puisi dibimbingnya dengan sabar dan ikhlas. Seorang seniman langka seperti beliau selalu mengajak kita berkarya, berkarya dan terus berkarya. Seperti pepatah gajah mati meninggalkan gading, Manusia mati meninggalkan nama. Saya berharap dengan bimbingan dan arah beliau sebagai maestro budaya, kita mampu sumbangkan karya-karya sehebat karya bang Asnur. Terima kasih tak terkira kePada beliau atas semua dedikasi dan keuletannya membimbing kita semua dalam satu wadah rumah seni grup puisi peneroka. SEmoga jayalah kita bersama. Amin... ”
-Aat Sumiati
Guru bahasa Inggris SMP N 1 Jatibarang
“Saya mengenalnya saat antologi Puisi Guru baru berjumlah 800 guru. Saya mencoba menuang goresan yang kusebut puisi dan alhamdulillah, saya salah satu guru dari 200 orang yang mengisi Antologi tersebut dan lahirlah Antologi Puisi Guru. Selamat Ulang Tahun Bang Asnur ke-50, namamu makin bercahaya di jagat puisi dunia. ”
-Abdul Rahman Arok (Arok Al Kafiy),
Penggiat Sahabat Pena tahun 1990-2000 asal Sulbar
“Jika Saudara bertanya, siapa pelopor puisi Indonesia sekarang? Aku jawab Asrizal Nur. Jika Saudara bertanya, siapa penghimpun karya penyair pemula Indonesia? Aku jawab Asrizal Nur. Jika Saudara bertanya, siapa pencetus gerakan pemajuan sastra Indonesia? Aku jawab Asrizal Nur. Jika Saudara bertanya, siapa penggerak utama literasi sastra Indonesia? Aku jawab Asrizal Nur. Jika Saudara bertanya, siapa pemulia guru dalam sastra Indonesia? Aku jawab Asrizal Nur. ”
-Achmad Sochib, M.Pd.
Guru dan pegiat literasi di SMAN 1 Andong, Boyolali, Jateng
“Gebrakan Bang Asnur yang menggawangi PERRUAS membuktikan bahwa dirinya tidak sedang "bermain-main" dalam menggalakkan dunia sastra. Sebaliknya, kiprahnya sangat memengaruhi denyut dunia sastra pada umumnya. "Bengkel" rumah seninya membuktikan hal itu. Sungguh sayang, bila tidak ingin kenal lebih jauh terhadap sosok Bang Asnur ini. Proficiat, Bang. Sukses selalu. Suatu ketika saya akan mampir ke rumah Anda. Bila berkenan saya akan ngopi dan ngobrol tipis-tipis tentang dunia sastra yang kini terancam ditinggalkan generasi kekinian. Happy Milad, Bang Asnur. ”
-Adrianus Yudi Aryanto,
Guru di SMP Santo Aloysius 2 Bandung
“Berkarya bersama Rumah Seni Asnur banyak cerita dan pengalaman bikin pengetahuan tentang sastra, menulis dan kehidupan jadi bertambah. Di usia emas ini sang PENEROKA ASRIZAL NUR semakin berkilau dan bersahaja. Sosok sederhana yang membangkitkan para pegiat Literasi untuk semakin aktif berkreasi dalam berkarya. Selamat beraktifitas dan berkarya. Salam Literasi! Jayalah Indonesiaku!”
-Alifah NH.
Seorang Pendidik dari Mojokerto
“Asrizal Nur adalah Penyair kelahiran Riau yang dikenal sebagai Penyair Multimedia. Pertama kali saya mengenal beliau yaitu ketika kampus saya dulu mengundang beliau untuk memberikan seminar mengenai pembacaan puisi. Pendangan pertama ketika saya menyaksikan beliau membacakan puisi, membuat saya terkagum-kagum. Dalam hati saya ‘Belum pernah saya melihat seorang penyair yang membacakan puisi dengan amat unik dan gaya baru, yakni menggunakan bantuan visual’. Bagi saya, Asrizal Nur adalah sosok penyair yang hebat, sehebat ketika beliau dengan piawai nya membacakan Puisi berjudul kuda. Beliau pun sosok yang pemikir, terlihat dari berbagai karya nya baik itu pusi atau pun pantun. ”
-Anna Devara
Guru SMA Negeri 1 Cikidang - Sukabumi Jawa Barat
“Asrizal Nur penyair cerdas tangkas dalam segala gerak, motivasi dan minsednya cemerlang, meski di tengah deru hambatan dan kesulitan, ia berpegang pada kekuatan Allah Swt. dalam menakhlukkan segala rintang sebagai kekuatan yang tiada tanding hingga bunga keemasan tersemat pada karya - karyanya, dan fortuna terus mengiringinya. Ketika bola es yang membatu seolah akan menerjangnya, ia akan mampu mencairkannya dengan akal sehangat sinar mentari. Asrizal Nur telah menggenggam mukjizat dari Tuhan, dari peluh - peluh cintanya pada Puisi yang mengantarnya meraih bintang yang telah ia petik, lalu ia letakkan di atas kepala dan dadanya demi menyinari jagat raya puisi sebagai cahaya penerang bagi sesama yang turut memuja dan memuji puisi. Cahaya keguruannya menuntunnya pada singgasana penyair bersayap emas. Selamat Ulang tahun ke-50, Allah Swt. akan terus membimbingmu di jalan yang baik dan terarah. ”
-Apri Medianingsih
Guru SMAN 2 Negeri Agung, Lampung
“Asrizal Nur memberikan sebuah ilmu tentang penulisan puisi dan pantun yang baik. . bang Asrizal Nur yang kukenal seorang seniman yang profesional, yang ulet dan karya karyanya selalu mengagumkan membuat aku selalu ingin mencoba apa yang diajaknya, karena motivasi dari Abang Asrizal Nur membuat aku yakin dan percaya diri untuk ikut lagi kegiatan PUISI PENEROKA, Semoga semakin banyak yang mengikuti langkah bang Asrizal Nur. ”
-Arni Iswari, S. Si, M.Pd
Dosen STTD Dumai
“Bagi saya sebagai guru yang tahu kelemahan muridnya. Hingga mau membingbingnya dengan lembut, tanpa si murid tahu kalau dirinya tengah dididik untuk maju. Itu yang saya rasakan terima kasih Semoga Bang As selalu dilindungi Allah Swt. . ”
-Ayi Suprihati
Penulis asal Bandung
“Bergabungnya saya di grup puisi bang Asrizal Nur membuat saya mulai menemukan jalan terang. Kenal dengan bang AsNur dan berada di komunitas Perruas merupakan anugerah terindah dan berharga. Selamat ulang tahun bang AsNur ke 50 tahun dan Perruas ke 5 tahun. Teruslah menjadi motivator dan pembakar semngat menulis bangi guru-guru se Asean untuk memasyarakatkan puisi dan mempuisikan masyarakat. ”
-Azizah
Pendidik di SDN 006 Piabung Palmatak Anambas
“Bukan sekadar mendapat piagam Muri atau medali, tapi berkat belajar di bengkel puisi aku jadi mengerti apa itu puisi. dan pentingnya dedikasi juga motivasi, terima kasih mz Aznur Barokalllah fii umrik. ”
-Barokatussolihah'
Penulis asal Yogjakarta
“Menjadi ‘peneroka’ bukanlah tujuan. Yang utama adalah menebarkan jiwa kemanusiaan dan menaiki tangga penyadaran penuh atas segala ciptaan-Nya. Berpuisi menjadi jalan pilihan Sang Peneroka. Satu kepedulian dan tanggung jawab atas generasi selanjutnya, maka guru adalah lahan penumbuhan pengalaman berekspresi dan pengembangan pengalaman berapresiasi. Berpuisi dalam beragam bentuknya, terutama pantun dan puisi ekspresif, baginya adalah seumpama membangun rumah peradaban. Berpuisi menjadi jalan penemuan diri dan pengenalan ruang kekuasaan-Nya. ”
-D. Andana
Guru SMPN 3 Pamulihan, Sumedang-Jawa Barat.
“Dengan ikut bergabung pada rumah seni atau Perruas yang dipimpin Bang Asrizal saya pribadi merasa lebih bertambah ilmu pengetahuan khususnya pada bidang tulis menulis puisi dan bertambah luas wawasan dalam mengenal PUBI yang langsung mendapat bimbingan belajar dari Bang Asnur via medsos serta dapat berinteraksi dengan kawan-kawan dari berbagai daerah se Indonesia yang bergabung dalam group rumah seni. Saya ucapkan banyak terima kasih atas bimbingan Bang Asnur dan semoga Bang Asnur tetap sehat dan semangat Insyaa Allaah selalu dalam lindungan Allah Swt. . ”
-Dede Rohaenah, S.Pd
Guru PPKn SMP Negeri 1 Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat
“Saya mengenal bang Asnur dari grup Perruas. Lalu mengetahui kegigihannya dalam bersastra dan manggung dari tulisan bang Yose Rizal Manua di akun pribadinya. Singkatnya, bang Asnur memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh para deklamator atau pembaca puisi di negeri ini. Bang Asnur punya kelebihan tersendiri. Bang Asnur memang seorang aktor panggung sastra yang penuh talenta.
-Dede Zulaikha
Guru dan Penulis asal Kuningan
“Barakallah Fii Umrik Bang. Terima kasih sudah menginspirasi. Semoga selalu diberikan yang terbaik. Aamiin. Tetap lah selalu menjadi inspirasi bagi kami para pemula. ”
-Desnila Sari
Guru SMKN 30 Jakarta
“26 Agustus 2016, hari itu saya mengenal dan dapat melihat secara langsung seorang penyair hebat, Asrizal Nur yang kebetulan tampil dalam acara Konser Puisi Multi Media Aum Siliwangi di Gedung Bale Citra Resmi Purwakarta. Malam itu beliau berkolaborasi dengan grup tari dan teater Purwakarta. Asrizal Nur tampak begitu total dan bertenaga menyuarakan bait-bait puisinya yang sebagian berisi kritikan terhadap berbagai persoalan dalam masyarakat dan Negara, antara lain korupsi dan Lingkungan. Karya-karyanya memiliki karakteristik tersendiri. Konser malam itu sangat sukses dan saya sangat senang bisa tampil dengan beliau membacakan salah satu puisinya. Asrizal Nur tidak hanya membuat dan membacakan puisi-puisinya, tetapi beliau jg membimbing dan memberikan motivasi, bimbingan membuat dan membaca puisi kepada para guru jg para penyair baru dalam wadah Rumah Seni Asnur. Semoga tambah sukses menggelorakan sastra Indonesia ke belahan dunia. ”
-Dian Kencana
Dosen PTS di Purwakarta
“Aku bersyukur bisa mengenal beliau dalam kegiatan 1000 guru berpuisi. Belum lagi kegiatan yang lain. Meski aku bukan dari bahasa. Tapi karena hobi dan suka menulis maka lahirlah karya. Bersama bang Asnur, aku menjadi tahu membaca puisi abad 21. ”
-Dwi Eko Susilowati
Penyair dan Kepala sekolah SMP Negeri 263 Jakarta
“Bertemu pertama kali 10 Maret 2018. Pada waktu itu sedang diadakan undangan peluncuran dan pentas puisi kebangsaan Celoteh di Bawah Bendera pada perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS) di Depok. Dan pada tanggal 13 Mei 2018 telah dilaksanakan peluncuran dan pentas puisi antologi 101 penyair nusantara “Marhaban ya Ramadhan” pada perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS) di Depok. Sejak itu karya-karya saya bergulir, Asrizal Nur dan PERRUAS adalah Perjalanan sebagai inspirasi melahirkan karya puisi. ”
-Eddy Priyatna
Penulis tinggal di Depok
“Asrizal Nur dari segi nama dapat diartikan bahwa Asrizal berasal dari kata asri yang berarti alami dan Nur berarti cahaya, sehingga jika digabung Asrizal Nur dapat diartikan sebagai cahaya alami yang menyinari dalam kehidupan, misal cahaya dalam seni yang tidak semua orang dapat melakukan atau membuatnya dengan sangat baik yaitu Puisi, bagi saya pribadi membaca puisi sangatlah susah tapi Bang Asnur membaca puisi sangat mempesona apalagi diringi musik (dilihat waktu wisata puisi di Malaysia). Dari arti nama Bang Asnur diatas saya berharap mendapatkan sinaran cahaya yang dapat meningkatkan kemampuan dalam berkarya menciptakan puisi serta membacakannya. Sukses selalu Bang Asnur. ”
-Elkhiyami, SPd, M. Si
Guru SMAN 2 Pariaman
“Ternyata ini sejalan dengan pemikiran Bang Asrizal Nur dan Perruas. Oleh karena itu, sejak mendengar undangan menulis puisi untuk guru, saya langsung ikut. Buku Antologi Puisi Guru tersebut adalah puisi karya pertama saya yang masuk rekor muri. Sungguh merupakan pengalaman berharga, yang tidak mudah terlupakan. Selamat ulang tahun ke 50 Bang Asnur, dan selamat ulang tahun ke 5 Perruas. Semoga panjang umur dan terus mejadi inspirasi bagi guru-guru Indonesia dan Dunia. Aamiin. ”
-Emi Sudarwati
Guru Bahasa Jawa SMPN 1 Baureno
“Asrizal Nur, sosok seniman yang telah menghidupkan dunia sastra di tengah kehidupan guru, dokter dan profesi lain membaur menjadi satu. Penampung aspirasi wajah Nusantara dalam dunia sastra. Kiprahnya luar luar biasa, pada tahun 2018 membuat gebrakan dalam " 1000 Guru menulis Puisi" yang telah meraih rekor Muri. Tak hanya berhenti sampai di situ. Tahun 2019 meluncurkan ide baru yang cemerlang dalam rangka ulang tahun Beliau dan sanggar Perruas asuhannya dengan berbagai kegiatan antara lain menulis puisi, lomba membaca puisi untuk guru seluruh Indonesia. Selamat Ulang Tahun Bang Asrizal Nur dan Perruas. Semoga bendera Satra tetap berkibar di bawah ide emasnya. ”
-Endah Tjatur Winarti
Guru SMP N 13 Depok.
“Sosok multitalenta, inspiratif yang murah hati dan dermawan. Karya-karyanya yang sangat fenomenal menjadi sumber inspiratif bagi semua orang, terutama bagi saya pribadi. Alhamdulillah saya sangat bersyukur, terharu, dan bangga karena berkat rekomendasi dari senior saya kanda Suhartini Alhamdulillah berkat Bang Asnur, lembaga saya Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat memberikan apresiasi dengan melaunching Buku Antologi yang memuat karya saya sebagai percontohan untuk menarik minat guru dalam mengikuti kegiatan Literasi. Adapun beberapa Antologi Puisi Bersama di dalamnya memuat karya saya yang diterbitkan oleh Perruas dan dinakhodai oleh Bang Asnurr., Teriring doa dan harapan semoga beliau selalu diberi kesehatan, kekuatan, dan semangat, serta kesuksesan oleh Allah Swt. dalam berbagai giatnya hingga karya-karyanya mendunia. Semoga komunitas Perkumpulan Rumah Seni Asnur (Perruas) yang dinakhodai beliau akan makin berjaya dalam menghasilkan karya-karya fenomenal anak bangsa seantero Nusantara bahkan mendunia. Aamiin... ”
-Ernawati, S.Pd.
Penulis asal Polman, Sulawesi Barat
“Aku mulai mengenal Asrizal Nur setelah dia membawakan sebuah video puisi di group Antologi Puisi Peneroka yang intonasinya membuat romaku merinding. Dia serba bisa, selain Puisi dia menyanyi. Walaupun belum pernah bertemu. Asrizal Nur juga kreativ, bisa membawakan suasana heboh dan selalu semangat setiap saat. Membuatku termotivasi dengan membuat PUISI. ”
-Erni Adek. S.Pd
Guru Matematika SMPN 2 Bukittinggi, Sumbar.
“Ia menyukai keindahan dalam kehidupan, sehinga ia berani tertatih menjalani profesi penyair dan dipandang sebelah mata pada awalnya. Ia menunjukan kepercayaan diri pada setiap orasi puisinya; ia lugas dan mandiri dalam menjalani kepenyairan; ia menjadi pemimpin yang berwibawa dalam komunitas seni yang digelutinya. Asrizal Nur, berkembang di dunia seni bersastra sebagai penyair berkepribadian ekspansif; visioner; petualang yang menggunakan kebebasan secara konstruktif. ”
-Erwan Juhara
Penulis asal Bandung
“Asrizal Nur lewat Perkumpulan Rumah Seni Asnur telah menggerakkan semangat dan kemampuan para guru menulis puisi. Suatu ajakan yang optimis dan positif ini, membuat kami sebagai guru merasa dihargai. Bang Asrizal telah memberi ruang pada para guru untuk berani menuliskan karyanya. Gerakan Akbar 1000 Guru Asean Menulis Puisi telah mewujudkan mimpi guru-guru di pelosok negeri dapat berkarya berkarya lewat Perruas. Program-program Perruas yang tak henti dikobarkan Bang Asrizal, mengapresiasi geliat literasi di pelosok negeri menjadi semakin hidup. Perjuanganmu telah memengaruhi bahkan mengubah cara pandang banyak guru tentang literasi menjadi lebih baik. Tanpa banyak teori dan pidato muluk-muluk, namun dengan karya nyata dan kerja nyata. ”
-EVA SEPTIANA RA
Pendidik di sekolah dasar di Tuban, Jawa Timur
“Asrizal Nur, seorang yang memiliki multitalenta. Ketika panggung sudah menjadi miliknya, ia mampu membius pemirsa. Lantang suaranya, vokal, penghayatan dan penjiwaan dilalapnya. Seperti seorang petarung, ia menguasai medannya. Orangnnya asyik, tembang lawas penghantar tidurnya, pelipur lara ketika duka atau penghibur diri ketika pundak penat terasa. Saya baru mengenalnya. Baru beberapa bulan dalam kaitan dunia sastra. Perpuisian tepatnya. Mencapai usia lima puluh tahun, adalah sebuah berkah baginya. Saya yakin, seorang ASRIZAL NUR tidak akan berhenti berkarya, terutama dalam dunia seni sastra. Tetaplah berkarya, sampai usia menutup mata. Barakallahu filumrik, Semoga Tuhan selalu bersamanya. Aamiin. ”
-Fatmi, M.Pd
Guru SMAN 4 Kota Solok, Sumbar
“Asrizal Nur, Nama yang sangat mudah akrab, penuh dedikasi dan selalu semangat, hidup sepertinya sudah menempanya menjadi orang yang ulet dan pantang menyerah. Ditangannya Guru diajak untuk menulis puisi, tentu ini punya tujuan nyata. Orang yang selalu siap bersinergi dengan siapa saja dalam mengembangkan dan menghidupkan jiwa seni. multi talenta. . Itulah adanya. Buat bang asnur teruslah berkarya. Lanjutkan kerja dengan kerja keras kerja cerdas kerja tuntas dan kerja ikhlas. Semoga Hidup selalu bermanfaat untuk orang banyak. Semoga sukses selalu dan bahagia dunia akhirat. ”
-H. Erman Zaruddin
Kakankemenag Kabupaten Bintan Kepri
“Jika ada seseorang sahabat yang baik hati tapi tidak sombong, dia adalah Bang Asnur. Subhanallah, saya benar-benar bersyukur bisa menjadi anggota dari beberapa grup yang dibinanya. Saya bagai menemukan sosok guru sejati masa silam yang "re-ingkarnasi". Beliau berbuat penuh ketulusan dan berdedikasi tinggi. Jasa Bang Asnur sangat besar bagi melahirkan semangat jiwa kepenulisan. Dia tampil bersahaja, namun kepiawaian dan talentanya di bidang seni dan sastra sangat besar dan pantas diapresiasi. Itu dibuktikannya dengan sederet panjang prestasinya dibidang seni sastra. Bang Asnur, tidak hanya memberikan motivasi, tetapi dia memberikan cinta sepenuh jiwa kepada para 'talent' agar bisa tumbuh dan berkembang. Walau jalan panjang berliku dan terjal dilewatinya, namun tidak membuatnya sedih, kecewa, dan hampa. Semoga setiap jerih payah yang Bang Asnur curahkan akan terus membuahkan hasil dan bermanfaat bagi banyak orang. Semoga jaya selalu, Bang Asnur. ”
-Hamdani, S.Pd.
Guru SMK Negeri 1 Karimun, Kepulauan Riau
“Met Harlah Bang Asnur seniman tanpa batas. Semoga mendapat usia yang manfaat barokah, sehat dan sukses dunia akhirat. Aamiin. Tetaplah berteriak jalang tentang kehidupan yang bergeser, tentang keharmonisan yang meredup dan kesombongan yang sempurna di atas altar sandiwara. Dan Kesenjangan sosial yang semakin Jaya !>
-Ery Dutawangi (Heriningsih Bunda)
Guru, Penulis Seniman, dan Bhayangkari
“Bang Asnur itu penyair berenergi dan memancarkan energinya untuk bersinergi dengan orang lain. Beliau inspirasi bagi para guru yang berguru ilmu berpuisi. Dia penggagas ide kreatif dan contoh pewujud mimpi. Dia aktor penghidup diksi dan pentas sajak bernarasi. Dalam Perkumpulan Rumah Seni Perruas telah dibangunnya kebangkitan harga diri berseni lewat puisi. HBD ya Bang Asnur, panjang umur, sehat dan sukses selalu. ”
-Herisanto Boaz
Penggiat Literasi, Pengawas, Dosen/ Guru
“Saya mengenal Bang Asrizal Nur, ketika saya menjadi salah satu peserta dari 1000 peserta pada buku antologi puisi guru Asean dalam rangka pemecahan rekor MURI. Sebagai orang Depok, saya bangga. Bangga karena Bang Asrizal Nur dari Kota Depok, seorang penyair yang mempunyai ciri khas sendiri dalam berkarya, khususnya puisi. Ia memadukan teknologi multimedia dalam pembacaan puisi-puisinya. Kepiawaian ini, tidak dipunyai oleh penyair-penyair lainnya. "Spektakuler" itulah kesan saya setiap melihat penampilannya di YouTube. Terima kasih Bang Asnur, yang telah memberi motivasi dan semangat kepada saya untuk selalu berkarya. Semoga di usia yang ke 50 tahun ini, diberikan panjang umur dan kesehatan. Aamiin. ”
-Heru Prihandono, SP. d, MM,
Guru Bahasa Indonesia di SMPN 7 Depok dan ketua MGMP Bahasa Indonesia Depok periode 2019 s. d 2022
“Bagi saya, Bang Asrizal Nur adalah seorang motivator sejati. Khususnya di bidang seni sastra dan utamanya puisi. Dengan puisi, beliau mampu mempersatukan guru. Dari berbagai jenjang, mulai dari PAUD sampai Perguruan Tinggi. Bahkan bukan dari Indonesia saja, akan tetapi hingga tingkat ASEAN. Indonesia patut berbangga, memiliki sosok Bang Asrizal Nur. Yang tak kenal pamrih dalam berjuang menghimpun karya anak negeri. Apalagi sampai masuk rekor Muri, itu bukan perkara mudah. Kami akan selalu menunggu inovasi dan karya penuh inspirasi. Doa kami semoga Bang Asrizal Nur, senantiasa diberikan kesehatan dan kebahagiaan bersama keluarga tercinta. Aamiin”
-Hindah Setianingsih
Penulis dan Pendidik TK Kartini Pacul Bojonegoro
“Asrizal Nur sosok putra bangsa dari Bumi Pertiwi memiliki kemampuan multitalent dalam dunia sastra dan seni. Satu diantara sastrawan dan seniman sejati menjadikan karya, kreasi sastra dan seni lebih bermakna berada di puncak prestise, menyatukan dunia sebagai nilai luhur budaya untuk terus lestari dari generasi ke generasi dalam ridho dan berkah Ilahi. ”
-Hery Syefrudin
Penulis dan Guru SMPN 4 Tambun Utara, Bekasi
“Perjalanan panjang telah ditempuh menapak tilas gurun dan bukit demi membudayakan dan menyatukan para Sastrawan dan budayawan, guru Indonesia dalam kancah berliterasi kata dan seni. Alhamdulillah aku dipertemukan dengan sosok Asrizal Nur. Membuat tanganku tuk berani menorehkan rangkaian kata bermakna, terima kasih Asrizal NurIlmu yang kau torehkan takkan lekang oleh panasnya mentari. Tetaplah berbagi, kepakkan idemu tuk negeri ini bersama iringan usiamu. Selamat Milad ASRIZAL NUR, smg di usiamu ke-50 Allah melindungimu dan tetap berkarya sampai akhir hayat. ”
-Hj. Astofiyana Alsof
Guru Bahasa Indonesia SMAN Babel Okut Sumsel
“Bang Asnur memiliki kepandaian di bidang sastra dan menjiwai apa yang sudah menjadikan hobinya itu menjadi sebuah pekerjaan, Talenta bang Asnur sangat langka dia peka dan mudah menghadirkan ide-ide cemerlang, banyak kawan dan relasinya karena mudah bergaul, ramah dan pandai berkomunikasi. . Selamat Ulang tahun bang, semua doa yang terbaik untuk abang jangan berhenti untuk berkarya. ”
-Hj. Librilianti Kurnia Yuki, S.Pd., M.Pd,
Penulis, Dosen, dan guru di Cianjur
“Sejak saya mengenal Asrizal Nur semangat belajar memperdalam menulis puisi untuk lebih memuisi semakin kuat, dg susah payah saya ikut juga wordshof beliau Sungguh di balik wajah yang agak seram bikin segan tersimpan hati yang sangat bijak bijaksana. Dengan segala kerendahan hati terima kasih yang sebesar besarnya sajak mengenal sosok Asrizal Nur saya berasa dihargai dan berharga. ”
-Ibu S (Asikah)
Penulis asal Sukabumi
“Bang Asnur bagaikan sumber mata air yang mengalir ke semua penjuru negeri, dimanapun itu. Beliau merupakan aspirasi kami. Kami semua begitu senang dengan beliau, kami kagumi dan meneladani beliau. Dengan sentuhan dari beliau, kami bisa berinovasi dan berkarya dengan goresan tulisan kami. Sehingga kami mampu untuk menulis dan berkarya. Di tangan beliau literasi begitu menggema. Beliau membawa kami untuk membuka cakrawala, menghasilkan sebuah karya yang sederhana dengan beberapa tulisan yang kami harap dapat bermanfaat dan membuat kami menjadi pribadi yang lebih berarti. Terima kasih Bang Asnur, teruslah berkarya. Karena kami tau sumber mata air itu tak kan kering dan terus membasahi serta memberi manfaat ke orang banyak. ’
-Ida Herida
Penulis asal Padang
“Asrizal Nur adalah sosok yang inspiratif. Ia mampu menyatukan yang terserak dari berbagai suku bangsa dalam wadah perruas. Kegiatan menonjol, selain menulis puisi lama dan puisi baru, juga membukukannya. Hingga pernah mendapat penghargaan rekor Muri. Kegiatan ini melibatkan para guru di seluruh penjuru negeri dan beberapa negara Asean. Hal istimewa lainnya adalah dalam membacakan puisi dengan gaya yang khas juga memanfaatkan multimedia yang memang sedang menjadi trend di zaman sekarang. Boleh dibilang bahwa Asrizal Nur benar-benar mumpuni dengan seluk-beluk puisi. Oleh sebab itu di hari jadi ke- 50, saya ucapkan Selamat milad, tetap berkarya dan terus berjuang. Eunyahkan setiap rintangan yang menghadang. Semoga Allah Swt. selalu merahmati dan dimudahkan semua urusan. ”
-Hj. Ida Saidah, M.Pd.
Penulis, Guru, dan Dosen
“Jangan biarkan impianmu dijajah oleh pendapat orang lain bang. Terus tetap semangat dan gapailah mimpi-mimpimu menjadi nyata. Berkaryalah di usia mu kini, semangat terus membara. Kau adalah salah satu panutan kami di dunia sastra. Terima kasih PERRUAS (Perkumpulan Rumah Seni Asnur) menjadikan saya lebih mencintai Sastra dan Puisi. ”
-Jenika Widiya, S.Pd
Guru dan penulis asal Bekasi
“Selamat hari lahir ke setengah abad tuk Bang Asrizal Nur dan milad Rumah Seni Asnur yang kelima. Semoga kasih sayang Allah selalu bertambah, rezeki pun mudah, diberi kesehatan lahir maupun batin. Dunia ini tempat kita bercocok tanam atas segala kebaikkan, di akhirat kita mendapatkan apa yang kita usahakan. Sesungguhnya kita lemah, tapi Allah yang memberi kita kuat. Sesungguhnya kita miskin, tapi Allah yang menjadikan kita kaya. Sudah sepatutnya kita bersyukur dan bersabar atas segala nikmat dan ujian agar lulus dalam mencari ridho Allah. Aamiin. ”
-Jonson Effendi
Penulis asal Palembang
“Seperti Rajawali, Asrizal Nur adalah rajawali perkasa yang mampu menghadapi amukan badai menjadi penguasa cakrawala. merobek langit dengan segala ceritanya, dalam arus perubahan yang melanda ia selalu mampu bertahan. Seniman kreatif yang menorehkan sejarah bagi bangsa, melahirkan Hari Puisi Indonesia, mengorganisir puisi 1000 Guru Asean dan mencatat rekor MURI. yang paling spektakuler karyanya seni baca puisi dengan menggunakan tehnologi multimedia sehingga ada rasa yang baru bagi penikmat puisi, bahwa puisi tidak semata hanya baku dan kaku dibaca saja, ada unsur multimedia ini membawa pembacaan puisi semakin keren di era milineal, menggarap Drama Musikal Mencencang air empat Negara ( malaysia, brunei darussalam, indonesia dan singapura) menambah koleksi perkasanya karya Sang Rajawali. ”
-Yuliyanti Basri
Penulis dan Dosen di Jakarta
“Asrizal Nur ada di mana-mana menemani yang masih pemula dan maestro. Tak pemilih semua diajari mencintai puisi. Sampai manca negara dipuji. Teruslah menjadi api bagi kami yang setia menghidupi puisi. Bravo Peneroka. ”
-Julia Daniel Kotan
Guru dan Penyair tinggal di Depok
“Syukur dan banggalah saya dapat tergabung di sini. Berawal dari tertatih saya terlatih untuk berani yang akhirnya jadi karya, ini semua dari bimbingan lewat on line Asrizal Nur. Asrizal Nur, memang luar biasa. Pantaslah menyandang Penggugah pionir sastra di Bumi Nusantara, malah berhasil menyatukan empat negara. Semoga kian maju teruus, mencuat, melambung mampu menyatukan negara sastra se Asia bahkan menambah semaraknya dunia sastra di seluruh permukaan jagar raya ini. Ya Allah kabulkan doa kami. Selamat... Sukses... Asrizal Nur pencerah sastra dunia. ”
-Kensriana, S.Pd.
Penulis dan Guru asal Ponorogo
“Teriring salam kedamaian yang abadi Kuhaturkan untuk Asrizal Nur Sang Motivator yang multi talenta dalam dunia Sastra. Gagasannya sangat menginfirasi banyak orang terutama dalam melestarikan sastra Indonesia yang kini dalam kurikulum sudah termarginalkan. Kerja keras Asrizal Nur dalam mewujudkan REKOR MURI 1000 guru Asean menulis Antologi puisi adalah ide yang luar biasa... Asrizal Nur engkau lelaki hebat yang telah melahirkan penulis penulis pemula yang tercatat dalam REKOR MURI... engkaulah tinta emasnya Asrizal Nur.”
-Komsari, M.Pd,
Guru SMP Negeri 1 Kota Jambi
“Mengenal mas Asrizal Nur ibarat mendapat terang dalam kegelapan. Aku yang awalnya buta dengan puisi setelah berkenalan dengan beliau membuatku seakan terangkat ke permukaan. Mas Asnur sosok yang rendah hati, teman rasa sahabat, kakak rasa saudara, mahapengertian, selalu berbagi, setiap waktu bersama disisipkan dengan berbagi ilmunya. Penyair multitalenta perintis musikalisasi multimedia. Setahun mengenal beliau serasa 10 tahun begitu banyak ilmu dan motivasi yang ia berikan. Mas Asnur sang motivator, sang inspirator dan sang peneroka puisi. Aku seperti ini karena beliau. Selamat merayakan milad yang ke-50 mas Asnur semoga semakin jaya dalam berkarya tiada kado yang paling istimewah untuk saya berikan hanya doa yang yang kupanjatkan semoga Tuhan memberkatimu dan memberimu usia yang panjang.”
-Lusia Yasinta Meme
Guru di SMAK Regina Pacis Bajawa, Ngada, Flores, NTT.
“Beliau adalah tokoh yang banyak pengalaman tapi tetap terus belajar, penuh ide kreatif tapi tetap rendah hati, senang berbagi ilmu dan mau menerima masukan, berani bermimpi besar dan setia juga pada hal-hal kecil, serta memberi banyak wadah bagi guru, dosen dan siapa saja untuk bersama mengembangkan bakat, talenta dan kompetensi demi kemajuan bangsa Indonesia tercinta. Happy 50th birthday. Wish you all the best. Always be our leader.”
-Dra. Mariana Pranoto, M. M.
Guru Bahasa Inggris di SMP Pengabdi Singkawang, Kalimantan Barat.
“Saya berharap bang Asnur dapat terus membimbing, sebagai roda penggerak, dan pendongkrak kemajuan perpuisian di Indonesia menjadi lebih maju. Berkat PERRUAS saya mengenal puisi. Saya guru Bahasa Indonesia tapi saya masih awam terhadap puisi. PERRUAS merupakan wadah penyemangat untuk menumpah-ruahkan rasa melalui puisi. bagi saya PERRUAS adalah keluarga bukan tempat untuk bersaing. PERRUAS selain keluarga pun wadah untuk menambah ilmu dan bersilaturahmi. Terima kasih bang Asnur terima kasih PERRUAS teruslah bersinar dan berkibar di kancah nasional dan internasional.”
-Martini
Penulis dan Akademisi di Jakarta
“Pria bersahaja kesan, pertama ketika berjumpa. Sekilas nampak terlihat Sedikit sangar dalam tampilannya. Namun setelah senyumnya mengembang, luruhlah kesan tersebut. Bang As di mataku merupakan sosok yang kreatif dan mau mendengar siapapun yang berbicara. beliau Ramah, dan penuh ide. Beliau salah satu penghidup dan pemerjuang karya sastra khususnya puisi agar tetap hidup dan berkembang di era jelang 5. 0 ini. Semoga tetap sehat dan panjang umur agar kami memiliki tokoh dalam puisi yang bisa kami anut. Selamat ulang tahun Bang As... ”
-Masruchi Orin
Pendidik dan pemerhati sastra di Mojokerto
“Asrizal Nur adalah nahkoda yang tangguh, tahan badai dan taufan. PERRUAS adalah kapal baru yang kecil, tapi berani mengarungi perairan Nusantara. Hal ini menunjukkan bahwa PERRUAS memiliki nahkoda yan gagah berani, namun rendah hati dan bersahaja. Saya bangga turut berlayar dengan PERRUAS. Dan menjala kepingan- kepingan aksara yang tercecer. Selamat berlayar. Jaya terus PERRUAS!”
Maria Erni Yanti Golu Wola
Penulis asal Maumere-Sumba
“Abang Nur orang yang multi talent, kreatif dan seniman sejati. Semoga motivasi abang Nur membuat kita lebih semangat melestarikan sastra dan budaya kita.”
-Mimin Sri Rahayu
Pengamat seni budaya asal Malang
“Bagi saya, Asrizal Nur adalah sosok yang secara fisik belum saya temui di dunia nyata. Tetapi begitu akrab dalam persahabatan terutama di dunia sastra. Beliau saya kenal sebagai sosok penyair yang memiliki multitalenta. Saya katakan sebagai Sang Peneroka Sastra Indonesia di abad millennial. Tidak hanya sebagai motivator, beliau juga telah mendirikan Perkumpulan Rumah Seni Asnur, sebagai wadah bagi generasi millennial untuk menyalurjan bakat sebagai penulis baik di bidang puisi, prosa dan sastra lainnya. Semoga di hari ulang tahun emas Bang Asrizal Nur, sastra Indonesia semakin berjaya dan berkiprah tidak hanya di ASEAN tetapi juga di mata dunia.”
-Mizniwati
Guru di SMK N3 Sungai Penuh Jambi.
“Asrizal Nur sudah kukenal 30 tahun yang lalu lewat puisi-puisinya yang terbit di berbagai mingguan yang terbit di Pekanbaru, Medan, dan Padang. Secara bekebutulan saya juga ikut menyumbangkan tulisan di beberapa mingguan yang menerbitkan karya beliau. Waktu itu beliau masih tilnggal di Pekanbaru dan saya di Bengkalis. Kami sama-sama di Riau. Sekitar tahun 1995 saya tak lagi menulis di media masa, dan rupanya beliau sudah hijrah ke Jakarta.
Kami tak pernah berkomunikasi, apalagi bertemu. Kami mulai berkomukasi sekitar 3 tahun yang lalu. Dan pada tahun 2017 saya diundangnya untuk membaca puisi di Rumah Seni Asnur. Sejak itu saya sering ikut dalam sejumlah antologi puisi yang beliau terbitkan, termasuk antologi puisi yang menerima Rekor Muri tahun 2018. Beliau memang seorang sastrawan tangguh dalam menghidupkan sastra di tanah air ini.”
-Mohd. Nasir
Penyair asal Riau
“Punya suara yang 'ajaib' kadang menggelegar tapi tak jarang mendayu merayu. Senantiasa ada kebaruan yang tidak terduga di tiap kehadiran nya. Beliau layak disebut Dewa puisi indonesia.”
-Mulyadi Wijaya
Penikmat sastra, juara 1 nasional pengawas sekolah 2019
“Sosok yang langka yang pernah kutemui dengan gagasan- gagasannya yang luar biasa. Salah satu tokoh yang mampu memotivasi literasi berbagai lapisan tanpa kasta dengan gagahy bak harimau mengaung bagai gayay berpuisi yang membuat menganga ketika menyimaknya. Seorang pengagas yang memotivasi tuk memiliki percaya diri. Selamat milad bang Asnur di usiamu yang gold ini menambah keberkahan.”
-Murni Maesyarah, S.Pd
Penulis asal Banten
“Beliau adalah sosok super star sastra yang inovatif, kreatif, dan memiliki dedikasi yang tangguh dalam mengemban segala cita-cita mulyanya. Beliau memiliki talenta yang patut diteladani, selain menulis buku, baik fiksi maupun nonfiksi beliau pun merupakan salah satu penyair yang legendaris dan mendunia serta mampu mencetak para penyair baru. Melalui Perumahan Seni Asnur yang digagas oleh beliau, akhirnya saya memiliki kesempatan pertama kalinya untuk menjadi salah satu penulis dalam salah satu buku antologi karya unggulannya berjudul " Tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu" dalam Gerakan Akbar 1000 Guru ASEAN Menulis Puisi. Saya bangga mengenal beliau karena karismatik kepribadian yang ramah walaupun beliau sudah memiliki segudang prestasi.”
-Nani Sukma Nopalia
Penulis asal Sukabumi, Jawa Barat
“Berawal diajak gabung menulis pantun dalam program gerakan 1000 guru ASEAN menulis pantun nasihat, dari situlah diperkenalkan dengan Rumah Seni Asnur. Sebuah rumah yang sangat asing bagi saya. Antara senang dan minder, bingung harus bagaimana berada di tengah-tengah orang-orang hebat dan mendunia. Namun sang pemilik rumah adalah pengayom sejati. Menjadi sebuah anugerah bisa mengenalnya. Meski baru dalam hitungan bulan saya bergabung, saya merasa nyaman. Tidak sekadar sosok yang hangat dan mampu merangkul semua kalangan, namun bang as begitu sapaan akrab beliau, adalah motivator ulung. Saya yang awam dalam dunia sastra dan seni, tak hentinya dimotivasi untuk terus berkarya. Motivasi yang tak sekadar kata-kata, tapi motivasi dalam gerakan yang nyata. Gerakan guru menulis pantun juga puisi. Semakin dalam menyelaminya semakin dalam pula mengaguminya. Pribadi santun berjuta talenta juga prestasi. Memotivasi orang lain dengan karya nyata. Semoga generasi muda meneladani semua perjuanganmu.”
-Neli Mu'minatin
Guru di MAN Pekalongan Jawa Tengah.
“Saya mendapat info tentang Perruas dari sebuah grup wa yang saya lupa namanya, dari situlah awalnya saya mengirim. puisi dan dimuat dalam buku dan mendapat muri. dan ketika saya bertemu di peluncuran buku puisi guru muri dg pentas seninya yang luar biasa, saya melihat, membaca bang asnur yang super multitalenta, humble, dan begitu tulus berbagi ilmu, mendorong, memotivasi, menginspirasi para penulis baru untuk terus semangat, belajar, menulis, dan menghasilkan karya nyata yang luar biasa.”
-Nia Rohania, S H, M.Pd
Guru SMK Fauzan Cianjur
“Karena waktunya untuk orang banyak, Karena tulisannya memukau, Suanra syahdu menggelora. Perhatiannya meluas menjangkau sabang hingga Merauke. Tak kenal lelah dan mampu membuka cakrawala orang-orang yang mengenalmu. Selamat milad Bang Asnur semoga bertambah barokah, sukses dunia dan akhirat. Pencinta mu menunggu gebrakan Bang Asnur.”
-Nilawati
Guru SMPN 2 Rambutan Sumatera Selatan
.
“Pertama kali Saya mengenal Pak Asrizal Nur ketika mengikuti kegiatan Wisata Puisi Malaysia. Saat itu Saya mengetahui bahwa beliau lebih akrab dikenal dengan sebutan Bang Asnur. Kesan yang saya tangkap selama kegiatan adalah Bang Asnur sangat dihormati oleh peserta dan keluarganya. Penyair besar yang telah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional ini membuat saya kagum. Bahkan dengan orang yang baru dikenal seperti Saya beliau bersikap ramah namun bijak, terlebih Saya adalah penulis puisi pemula. Bang Asnur pun tidak pelit akan ilmu. Dengan santai dan penuh rasa kekeluargaan beliau mau berbagi semua yang beliau tahu tentang sastra, terutama puisi. Hal ini pula yang membuat Saya bangga telah mengenal Bang Asnur dan menjadi anggota PERRUAS yang telah berkembang dengan sangat luar biasa dan profesional. Selamat Bang Asnur. Jayalah selalu!”
-Nina, S.Pd
Guru SD No. 23/IX Desa Pondok Meja, Provinsi Jambi
“Yang menjadikan seni bukan sekadar seni biasa, tapi seni yang miliki jiwa, miliki ruh, miliki cita-cita. Sebuah gerakan Antologi 1000 Guru Menulis Puisi yang telah digagasnya menjadi salah satu gerakan terhebat, dengan guru menulis puisi terbanyak, karena realitanya yang menulis lebih dari 1000 orang dan mendapat rekor MURI. Tak kalah debutnya, Antologi penulis 1000 pantun sedang digarapnya. Menjadikan Rumah Seni Asnur di tahun ke-5 ini sebagai lumbung untuk kami belajar, berani berkarya bersama-sama. Di usianya yang ke-50 tahun, semakin menguatkan pijakannya, seni menjadi kebaikan dan memberikan manfaat bagi yang lainnya. Semoga Allah memberikan kebarokahan kepada pak Asrizal Nur beserta keluarga. “
-Nur Afifah
Seorang guru dan tinggal di Bekasi
“Insya Allah Perruas yang diketua oleh bapak ASRIZAL NUR s3makin berjaya, sukses dan semakin mendunia. Maju terus Perruas, insya Allah, usia 50 tahun bang Asnur dan 5 tahun Perruas Semakin bermanfaat buat wadah para guru dan pecinta sastra dalam mengembangkan sastra dan budaya Indonesia. Semoga semua kegiatan kita diridhoi Allah Subhanahu wata'ala Aamiin ya robbal'aalamiin (Doa dari Tanah Suci Mekkah).”
-Nurmani
Guru, tinggal Di BEKASI
“Mengenal nama Asrizal Nur itu adalah kebanggaan tersendiri. Sosok yang teramat familyer, teduh, hangat, bapak dan sekaligus guru. Lebih dari itu beliau adalah sang perancah, pengukir sejarah sastra di Indonesia dengan merintis dan menggenerasi melalui Perkumpulan Rumah Seni Asrizal Nur di Depok. Sosok spektakuler yang benar-benar membelajarkan anggotanya di seluruh Indonesia, dan sudah banyak di kenal di manca negara, adalah sang penyair multimedia yang puisi-puisinya menggetarkan jiwa.”
-Nursholihah
Penulis asal Tuban, Jatim
“Astizal Nur dialah sosok lelaki, yang terus berkeliaran di jagat pena, seperti seorang pejuang yang tak lelah mendarmakan darahnya untuk bersimbah di ladang bumi pertiwi dengan ikhlas. Dialah sosok lelaki yang selalu menabuh genderang aksara menjadi baitbait puisi menularkannya menjadi anak beranak pada insan insan yang haus menimba ilmu padanya. Maka pantaslah Asrizal Nur tercatat dalam bukubuku pejuang literasi.”
-P. Nuraeni
Guru di SMPN 1 Sukalarang, Sukabu
“Asrizal Nur orang sastrawan yang tidak pelit ilmu, khususnya ilmu tentang sastra. Beliau juga orang yang humoris, ceria, sabar dalam mentrasfer ilmu kepada siapa saja dan dimana saja. Tidak peduli ahli satra ahli pendidikan ahli apa pun Beliau sudi tuk mengajari dengan telaten dan sabar, walaupun itu hanya lewat WA. Bang Asnur itulah nama akrab panggilanya. Ayo Bang Asnur, terus berkarya. Seiring usia bertambah. Bertambah pula karya-karya yang terus muncul di mana-mana, serta mengajarkan ilmu di mana- mana juga, karya yang bertebaran di mana-mana pula. Sukses Bang Asnur, panjang umur dan sehat selalu🤲tuk terus berkarya dan berkarya.”
-Paryati, M.Pd
Guru dan Penulis asal Wonosobo
“Tidak semua orang di bumi Pertiwi ini yang memilki multi talenta seperti Bapak Asrizal Nur. Kemampuannya dalam beragam kreativitas sastra tidak perlu diragukan lagi. Paling mengagumkan adalah menjadi motivator penggerak sastra bagi pegiat sastra maupun penyair dari seluruh pelosok nusantara ke jenjang tingkat nasional maupun internasional. Semangatnya yang tak kunjung padam mengajak kita untuk berkelana dalam imajinasi, memungut kata yang berserakan, dan membingkainya dalam pahatan kata tanpa mengabaikan tatanan ke-Indonesian yang beragam dalam satu ikatan. Ia adalah nahkoda perkasa yang tak henti- hentinya berteriak; "Marilah kita berlayar karena perjuangan ini belum selesai."
-Paulus Heri Hala
Penulis dan Guru di Mentari Intercultural Jakarta
“Asrizal Nur, sosok yang telah menghidupkan dunia sastra di tengah kehidupan guru, dokter dan profesi lain membaur menjadi satu. Penampung aspirasi wajah Nusantara dalam dunia sastra. Kiprahnya luar luar biasa, pada tahun 2018 membuat gebrakan dalam " 1000 Guru menulis Puisi" yang telah meraih rekor Muri. Tak hanya berhenti sampai di situ. Tahun 2019 meluncurkan ide baru yang cemerlang dalam rangka ulang tahun Beliau dan sanggar Perruas asuhannya dengan berbagai kegiatan antara lain menulis puisi, lomba membaca puisi untuk guru seluruh Indonesia. Selamat Ulang Tahun Bang Asrizal Nur dan Perruas. Semoga bendera Satra tetap berkibar di bawah ide emasnya.”
-Endah Tjatur Winarti
Penulis dan Guru SMP N 13 Depok
“Seorang Asrizal Nur, meskipun belum lama saya mengenalnya tapi cukuplah sajak Peneroka menggambarkan bagaimana beliau sebagai seorang perentas. Sungguh tak mudah menegakkan tombak budaya dan tradisi bangsa kita di jaman sekarang ini, namun Asrizal Nur mampu berteguh pendirian untuk membesarkan dan mengembangkannya. Tabik untuk Sang Peneroka.”
-Pijar Semesta
Jurnalis dan pendidik di Jakarta
“Saya mengenal Asnur pertama kali tahun 2017 itupun dari saran teman saya supaya bergabung dengan grup Perruas. Dari situlah saya yang sudah manula, sudah terlambat rasanya untuk berkarya. Namun, sosoknya sangat menginspirasi sehingga saya sangat ingin mencoba berkarya. Jadilah saya ikut berkontribusi dalam antologi puisi Malam Seribu Bulan, disusul antologi puisi buruh. Saat launching buku itu di Sanggar Perruas Depok dan ikut workshop penulisan puisi, semangat saya makin membara. Sampai akhirnya saya tahu ternyata Asnur pelopor Puisi Multimedia. Pertunjukannya sudah sampai manca negara dan alhamdulillah saya sempat ikut pertunjukan di Brunei Darussalam. Asnur sosok yang hebat. Teruslah bergerak menjadi inspirator bagi penyuka dunia sastra/puisi. Di ultahnya yang ke-50 ini semoga makin eksis menahkodai Perruas yang baru lima tahun ke depan makin hebat. Waktu yang akan membuktikan.”
-Putri Bungsu
Penulis asal Yogyakarta
“Berkat kenal dengan bang Asrizal, saya bisa bertambah pengalaman dan banyak menambah pengetahuan khususnya dunia sastra. Saya bisa belajar, menulis puisi di Rumah Seni Asnur, yang akhirnya bisa dibukukan dan ini merupakan kebahagiaan buat saya, karena cita - cita saya ingin menjadi seorang penulis bisa terbukti. Bang Asrizal sahabat saya, kakak saya, bahkan guru bagi saya yang sudah mentranfer ilmunya. Makasih bang asrizal, semoga kebaikan abang di balas Tuhan Yang Maha Esa. Amin.”
-Ratna Komala Juwita
Guru SMKN 7 Kota Tangerang, Banten.
“Kami mengenalnya lebih jauh bahwa sosok beliau itu sosok sastrawan yang dapat dijadikan panutan. Karyanya berupa puisi-puisi cukup banyak dan sering dibacakan. Beliau mendirikan PERRUAS yaitu singkatan dari Perkumpulan Rumah Seni Asnur. Anggotanya cukup banyak ratusan bahkan mendekati 500an. Mengingat banyaknya anggota maka dibentuk anggota PERRUAS menjadi 2 (dua) grup dengan masing-masing anggota sebanyak hampir 250. Kami mengenal satu sama lain via grup tersebut. Kami sekarang layaknya seperti anggota keluarga. Saling berbagi info, bercanda, bahkan terkadang saling meledek. Dan itu membuat perasaan kami menjadi semakin erat. Semoga kami semua juga Bang Asnur dan PERRUAS semakin jaya. Aamiin ya robb.”
-Hj. Ratu Bawon Indahwati, S.Pd., M.Si.
Penulis asal Bekasi
“Says beruntung dapat kenal dengan beliau, semenjak menjadi peserta pada acara akbar yang digagasnya, Rekor Muri 1000 Guru Menulid Puisi. Dalam beberapa temu sastra kami sempat kembali bertemu dan saya selalu menggali ilmu darinya tentang puisi. Ya, bang Asrizal Nur dengan penuh persahabatan memberi pandangan tentang dunia perpuisian ini. Banyak yang dapat kita gali, ketika Puisi menjadi suatu panggilan hati nurani dan Bang Asrizal Nur, adalah sosok yang bisa kita jadikan acuan sebagai barometer pembacaan Puisi di tanah air.”
-Refdinal Muzan
Penyair dan guru Bahasa Inggris
“Saya mengenal Bang Asrizal Nur dan Perruas ketika mengikuti kegiatan 1000 guru menulis puisi setahun yang lalu, suatu kegiatan yang tak akan pernah saya lupakan. Sungguh sangat luar biasa ketika guru-guru dari seluruh nusantara dan beberapa negara tetangga dapat bersatu karena PUISI yang kerap kali tidak dipandang sebelah mata, dan tentu bukan suatu pekerjaan yang mudah, tetapi itu dapat diwujudkan oleh Bang Asrizal Nur dengan bendera Perruas. Komitmennya pada dunia sastra di Indonesia tidak terhenti sampai di situ, beliau juga melakukan pembinaan kepada anggota baik melalui grup WA, Fb maupun kegiatan berupa workshop dan lain sebagainya. Saya yakin ke depan Bang Asnur dan Perruas akan terus melakukan terobosan-terobosan baru untuk perkembangan sastra khususnya Puisi di Indonesia. Saya bangga menjadi anggota Perruas.”
-Retno Indrarsih Soerono
Guru SMP, tinggal di Bekasi.
“Bang Asrizal Nur dengan Perruasnya telah membakar semangat berliterasi para guru melalui Gerakan Akbar 1000 Asean Menulis Puisi sehingga menghasilkan karya spektakuler mendapat penghargaan MURI "Antologi Puisi Guru Tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu". Tidak sampai di situ saja, beliau bisa menyembuhkan stroke dari kelumpuhan menulis dengan membuka lahan sehingga para guru selalu menyiangi sehingga bisa memanen di antaranya "Antologi Puisi Kebangsaan Bendera Sepenuh Tiang" dan "Sepuluh Ribu Pantun Nasihat 1000 Penulis Pantun Serumpun" walau masih dalam proses penerbitan. Akhirnya para guru bisa mengepakkan sayapnya guna keabadian buah karyanya lebih banyak lagi.”
-Ririn Dwiretnomaindah
Guru SMP Negeri 1 Karanganyar Ngawi Jawa Timur
“Bergerak tanpa kenal lelah. Menebarkan manfaat dan memberikan kesempatan bagi para pemula untuk lebih mencintai dunia sastra. Pertemuan pertama kali, saat Hari Puisi tahun 2018. Wajah lelah tapi tetap tersenyum dan menyapa semua orang. Penyair dan Sastrawan Indonesia bertangan dingin, selalu sukses acara yang ditanganinya. Sukses terus Bang Asrizal Nur.”
-Rosalina
Pengurus Komunitas Guru Penulis Bekasi Raya
“Bang Asrizal Nur sang peneroka, nama yang membuming bagi dunia sastra. Kharismatik baik ramah meski wajah agak sedikit gimana. Saya panggil dia bang asnur meski orangnya jauh lebih muda sebab saya sangat menghargainya sebagai orang yang bersahaja. Saya suka dengan puisi kudanya yang begitu magis ketika beliau membacanya. Saya dan bang asnur seperti kakak dan adik Karena kedekatannya saya beranggap beliau keluarga saya. Selamat ulang tahun saudaraku sehat dan sejahtera selalu samawa dalam keluarga. Allah selalu menjagamu, Aamiin ya rabbal Al-Amin.”
-Rosmita, S.Pd
Penulis dan seorang kepala sekolah di Jambi
“Beliau merupakan sosok figur yang mampu memberikan semangat bagi siapapun. Beliau, juga merupakan seniman yang sukses menggiatkan program literasi, diseluruh penjuru negeri., aktif sebagai fasilitator belajar menulis puisi dan pantun melalui medsos. Beliau, juga hadir selalu ditengah kesibukan nya untuk menyapa seluruh pegiat litarasi. Selamat Milad Bang Asrizal Nur ke 50.”
-Rubiatun, S.Pd
Penulis dan Guru di Rokanhulu, Riau
“Jujur saya belum kenal dekat dengan Beliau, janganlah kenal, bertemu saja belum ada kesempatan. Tapi sekilas dengan bergabung dalam wadah yang digagasnya dengan serangkaian konsep dan ide-idenya yang cemerlang, dalam diri saya langsung muncul kekaguman. Beliau sanggup mengorganisir sebuah event akbar dan spektakuler meski dalam via media sosial... amazing Dengan gebrakan dan ide luar biasa beserta segala sepak terjang wujud kepedulian Beliau dalam dunia sastra mampu mengilhami saya untuk berkiprah lebih di dunia yang membuat saya jatuh cinta: sastra.”
-Ruruh Satri Pangestuti
Pelaku pendidikan di sebuah SMP di kota Ngawi, Jawa Timur,
“Adalah seorang Asrizal Nur. Yang genap lima puluh tahun bilangan umur. Dia yang menghidupkan napas-napas kesusasteraan. Dalam genggamnya ada puisi. Dalam rengkuhnya ada pantun. Pada vokalnya ada lantunan sajak.
Nada suaranya ada lagu dan kidung yang merdu. Langkah kakinya merambah negeri jiran Malaysia dan segenap Nusantara. Dialah Sang Maestro Seni yang sesungguhnya.
Pada kata-kata, pada jiwa.”
-Sagittadetrawina (dr. Ratna Dewi Barrie)
Penulis dan bekerja di Klinik BRI Medika & praktek swasta di Apotik Kimia Farma.
“Bang Asrizal membuka peluang bagi guru berani menulis pantun dan menulis puisi yang akan dipublikasikan ke masyarakat luas, bahkan ke Singapura dan Malaysia. Melalui Bang Asrizal Nur guru dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk menorehkan isi hatinya dalam bentuk karya di sela-sela kesibukannya mengajar. Bang Asrizal Nur sebagai pendiri Perruas memberikan peluang sekaligus penyalur bakat-bakat terpendam bagi guru yang belum berani tampil sebagai penulis. Bersama Bang Asrizal Nur Literasi terasa mengalir deras di permukaan bumi. semoga Perruas dan Bang Asrizal makin sukses kedepannya.”
-Salmah Fitri
Guru MAN 3 Jakarta
“Asrizal Nur bagiku adalah seniman, penyair, sastrawan yang gigih menekuni musim. Pengalaman hidup terkait dengan dunia sastra terutama dunia kepenyairan sudah tidak bisa diragukan lagi. Ia melanglang buwana, bermula dari tanah kelahiran, Riau hingga kini menetap di Jakarta. Dari waktu ke waktu Asrizal terus menggelontorkan kebaruan di bidang kesastraan. Beberapa pertunjukan, festival kepenyairan sudah dilakukan hampir merata di seluruh kota Asia. Oleh karena itu, saya angkat topi kepadanya. Sungguh apa yang dilakukan Asrizal Nur ini adalah kesaksian perubahan warna baru tentang kepenyairan di wilayah Asia. Untuk itu saya serius menjulukinya, ‘Penyair Pahlawan Asia’.”
-Sarno Arbara
Penulis asal Jawa Timur
“Pertama kali mendengar nama Asnur, satu pertanyaan muncul "Siapakah Asrizal Nur itu? Setelah mengorek di beberapa media, hingga berjumpa dengan beliau pertama kali di TMII, maka dapat saya simpulkan "Jika ada sastrawan yang menginspirasi, mungkin lebih dari satu, tetapi seorang Asrizal Nur lebih dari itu. Ia membangun budaya". Darinya saya mampu menulis beberapa goresan yang dapat disebut puisi. Dari Rumah Seni yang diasuhnya saya mampu menemukan diri saya sampai "tersesat" di dunia sastra. Semoga di Ulang tahunnya yang ke-50 Bang Asnur masih diberi kekuatan dan dipelihara semangat juang dalam membangun sastra di Indonesia, dan mampu terus mengajak dan membimbing para penulis muda untuk selalu berkarya.”
-Sisworo Gautama Putra
Penulis dan Guru Bahasa Indonesia di Kab. Anambas, Kepulauan Riau.
“Saya sangat termotivasi dan terinspirasi oleh beliau yang sangat bersemangat menyemarakkan Literasi di negeri ini. Berbagai kegiatan terkait dg sastra dn budaya yangang beliau selenggarakan, sangat menggugah jiwa saya utk kembali berkarya seperti saat masih muda;sbg teladan bg para siswa. Keramahan beliau dlm menyapa dn merespon sgl bentuk komunikasi dg sy, sungguh membuat sy kagum dn terpesona. Pokoknya beliau sgt cocok mengemban predikat segala TOR. Bagi saya, beliau adl sorang motivaTOR, inspiraTOR, tuTOR, dan sgl TOR positif lainnya. Bravo... Bang Asnur!!!”
-Siti Romlah
Guru d SMPN 1 Sugihwaras Bojonegoro Jawa Timur
“Bang Asnur, dalam perjalanan wisata puisi aku mengenalmu. Kau hebat, Kau begitu piawai dalam membacakan puisi. Rangkaian kalimat syair banyak kau ciptakan, bahkan kau begitu apik memerankan drama musikal dimana kau sendiri yang menyutradarinya, kau multi talenta. Semangatmu untuk berkarya luar biasa, dan yang lebih menakzubkan bukan hanya berkarya tetapi bagaimana kegigihanmu berbagi ilmu. Kau satukan kami yang ingin belajar, kau bimbing kami untuk lebih banyak belajar, kau beri kami wadah untuk kami saling bertukar informasi, kau kenalkan kami dengan para penyair hebat negeri ini, kau kenalkan kami dengan para pnyair negara tetangga, kau satukan kami di rumah senimu, Rumah Seni Asnur. Bang asnur, terima kasih untukmu. Karenamu aku mengenal dunia puisi, karenamu aku belajar berkarya, karenamu aku mengenal banyak saudara.”
-Sri Aisah, M.Pd
Guru SMPN 254 Jakarta
“Salah satu upaya literasi cerdas yang menyatukan teman-teman se-nusantara dengan berbagai event yang diadakan oleh Perruas dg pimpinan beliau. Meskipun tidak semua event aku ikuti namun salut dengan ide-ide briliantnya dengan sepak terjang di dunia sastra dapat membuat wadah Perruas yang dpt membuat persahabatan, persaudaraan sekaligus menyatu dalam satu bahasa cinta Indonesia, bahkan memelihara bahasa lewat pantun selain puisi. Selamat ulang tahun Bang Asrizal Nur Selamat Berkarya semoga berkah dunia akherat. Aamiin. Salam Literasi.”
-Sri Ambarwati
Guru di SMK Negeri 5 Kendal
“Rasa bangga dan senang dapat mengenal lebih dekat Bang Aznur ketika saya menjadi peserta kegiatan Pelatihan Menulis Puisi di Rumah Seni Asnur. Ibarat embun ilmu, menyejukkan lahan yang gersang. Beliau dengan sabar memberikan pencerahan tentang bagaimana penulisan puisi. Kepiawaiannya dalam merangkai dan mengolah kata menjadi puisi, mampu menghadirkan rasa dan jiwa. Pembacaan puisi-puisi karya sendiri dipadukan dengan teknologi multimedia menjadi karya seni yang bernilai tinggi. Melalui YouTube dan facebook saya dapat menyaksikan penampilan-penampilan Bang Asnur yang luar biasa. Tak banyak penyair yang memiliki keahlian seperti ini. Ide, gagasan dan kerja kerasnya telah mampu mengharumkan namanya hingga di negeri tetangga. Selamat Ulang Tahun Bang, barakallahu fii umrik. Semoga sehat selalu, penuh berkah dan teruslah menjadi inspirasi.”
-Sri Margawati, M.Pd
Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 5 Depok
“Diriku yang baru bergabung dengan Asrizal Nur, di tahun 2019 karena 10. 000 pantun, sangat terkagum dengan kepiawaian Asrizal Nur. Sesuai dengan namanya indah dan bercahaya menyinari jagat raya, dalam memetik dawai- dawai seninya. Aku sendiri belum pernah bertatap muka rasanya sudah begitu akrabnya melalui sapaan Asrizal Nur. Selamat untuk Asrizal Nur. Semoga Bang Asrizal tetap sehat, panjang umur, juga PERRUAS yang sudah masuk tahun ke 5 semoga menjadi berkat bagi setiap manusia dari seluruh karya yang ada. Terima kasih Bang atas kesempatan yang telah diberikan kepadaku, sehingga aku makin tersanjung karena ada kesempatan untuk menulis. Aku merasa hidup, aku merasa bangkit oleh sosok Sang motivator yang andal yaitu Asrizal Nur.”
-Sri Retnaningtyastuti
Guru SMPN 1 Belitang, Sumsel
“Bang Asnur sumber inspirasi bagi kami terutama di Bidang Sastra, bentuk Puisi. Bukan saja memotivasi tetapi kreatif n inovatif hingga menyosialisasikan perpuisian sampai ke luar negeri. Sehat terus dan sukses Bang Aznur... Salam Budaya.”
-Hj. Sri Sunarti
Penulis asal Indramayu
“Lucu... aku tak mengenalmu secara dekat tapi ternyata aku masih bisa tersenyum manis melihatmu tertawa lepas bersama merekaSelalu terbuka jelas mata, ASRIZAL NUR kau berjalan perlahan di atas pijakan kertas, penamu menari di atas kertas menuju satu berita gembira bagi kami Asrizal Nur kau indahkan perbedaan kulihat dari matamu, dari tanda tanya yang membisu. Kau satukan perbedaan dari suara lantangmu mengalunkan syair kehidupan. Tuhan tahu cerita, Jiwaku mendoakan jiwamu.”
-Sri Umiyati
Pengajar Seni Budaya di Papua
“Saya pertama kali berjumpa di 1000 guru penulis puisi. Waktu itu saya datang sebagai team paduan suara. Saya duduk-duduk dengan presiden puisi dengan bang As. Waktu itu saya belum tau siapa orang ini. Ternyata dia adalah orang yang punya acara sebesar ini. Orangnya tidak sombong. Orangnya baik. Mau berteman dengan siapa saja. Bahkan waktu itu saya melihat para emak- emak yang saat itu gladi pada nyuruh bang As. Saya hanya melihat. Dan berguman dalam hati. Emak-emak itu gak tau tah kalau yang di suruh itu orang besar yang punya acara ini. Itu orang pintar yang baik. Terus saya kagum dengan bang As. Bahkan saya sering menggodanya. Dengan godaan saya itu ternyata ini orang benar- benar baik. Makanya saya selalu ikut di acaranya. Baik itu ke Brunei Darusalam. Ke Malaysia bahkan saya pernah ikut di hari puisi nasional di Taman Ismail Marjuki. Saya bangga denga Bang As. Kemana Bang As, Bang As yang lain di Indonesia ini.”
-Sri Wahyuni Utami
Guru SMPN 1Ngoro. Mojokerto. Jawa Timur
“Saya mengenal Asrizal Nur, pada perhelatan HPI di Jakarta (2017), belum tahu terlalu banyak. Pasca acara, saya akhirnya bisa tahu seperti apa sepak terjangnya di bidang sastra, banyak hal yang sangat luar biasa. berkat semangatnya, yang selalu memotivasi, akhirnya saya bisa punya karya dan tergabung dalam lima antologi puisi bersama. Tentunya bukan hanya saya, semangatnya yang luar biasa telah memotivasi kamu untuk berkarya. Jalan terbuka luas bagi mereka yang mencintai puisi. Pembuktian itu telah ditunjukkan dengan karya-karya spektakuler yang sangat mengagumkan, di tangan beliau. Puisi multimedianya telah menjejak sampai ke luar negeri, begitu juga antologinya. Semangat yang tak pernah redup membawa puisi itu menjadi sangat istimewa menyebar ke seluruh penjuru negeri yang mewadahi kami untuk berkarya melalu Perkumpulan Rumah Seni Asnur. Terima kasih Bang Asnur, jerih payahnya inshaa Allah berbuah pahala dengan membagi ilmu pada kami, barakallah.”
-Suhartini
Uztazah dan Dosen UMS Rappang
“Asrizal Nur atau sering dipanggil Bang Asnur adalah penyair nasional dan luar negeri. Dia adalah seorang penggiat sastra Seni dan sangat aktif dalam memperjuangkan Seni terutama dalam bidang Seni Puisi, Penulisan puisi dan pembacaan puisi, serta mengembangkan seni puisi dengan multi media. Beliau adalah seorang sosok yang dapat diteladani karena memiliki kemampuan dalam pembinaan seni di tanah air. Salah satu unsur yang saya kagumi melihat perjuangan Bang AsNur ini adalah dapat menghimpun pensyair-pensyair di tanah air dengan beberapa komunitas grup pensyair di luar negeri, seperti Brunai Darussalam, dan Malaysia. Saya mengucapkan selamat ‘Ulang Tahun kepada Bang AsNur’. Semoga sehat selalu dan sukses dalam pembinaan Seni di tanah air. Aamiin.”
-Suhu Suyatno
Guru di SMPN 9 Palangka Raya
“Saya tidak kenal makanan kesukaannya. Tidak kenal cara dia memegang pena ketika merangkai kata. Tapi saya fasih dengan semangatnya, juangnya, dan harapan-harapannya. Menjadikan puisi membanjir itu mimpinya, menjadikan puisi bernyawa itu asanya, menjadikan literasi membumi hingga penjuru langit itu doanya.”
-Timra Madana Pitri, S. Sos.I
Guru SMAN 2 Kec. Bukik Barisan dan SMPN 2 Kec. Bukik Barisan
“Selamat Ulang Tahun untuk Bang Asnur, semoga selalu dalam kebahagiaan dan sehat wal afiat, baarokAllahu laka. Selamat hari jadi juga untuk PERRUAS yang ke 5, semoga PERRUAS bertambah jaya, dan akan terus menjadi wadah serta ruang untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang literasi, seni dan sastra Jaya terus PERRUAS!”
-Tin Sutiani (Tiani Nur Falah)
Penulis asal Bogor
“Pertama kali bertemu Asrizal Nur saat acara penganugerahan penghargaan MURI bulan September tahun 2018 di TMII pada 1000 guru se-Indonesia dan ASEAN. Format membaca puisi berbasis multimedia yang diusungnya di atas panggung, membuat terkesima. Baru kali pertama itulah saya melihat kolosal pembacaan puisi yang megah dan spektakuler. Ada yang luar biasa. Ia seperti burung elang dengan sorot mata tajam. Ternyata ia memang memiliki ketajaman kreativitas yang sering membuat tercengang, kagum, dan salut. Gaya panggungnya yang atraktif dan ekspresif, membuat performance dirinya sebagai pensyair, sangat kuat. Suara merdu, kemampuan mencipta lagu dan puisi yang sering ditampilkan, menandakan ia mampu mensyukuri anugerah Ilahi dengan menyajikan kreativitas seni yang luar biasa. Ia sosok yang ulet dan gigih jika memiliki kemauan, tangguh, teguh pendirian, dan suka bersahabat. Membaca Gurindam Sukuraga karyanya, seakan melihat caranya berbicara dan mensyukuri nikmat-Nya.”
-Tri Wulaning Purnami, M.M., M.Pd
Penulis, praktisi pendidikan, dan pegiat literasi di Surabaya.
“Kalau dilihat dari usia, Asrizal di bawah saya. Tetapi lain persoalannya jika dilihat dari kepiawaiannya dalam berkesenian, terutama seni sastra dan seni peran. Dia bisa dikatakan guru yang banyak menginspirasi guru di Tanah Air. Lelaki yang dikaruniai suara gagah dan empuk ini ternyata seorang organisator yang mumpuni. Coba mana ada tokoh sastra yang bisa menggerakkan guru secara nasional untuk datang secara suka rela dari berbagai daerah atas biaya sendiri dalam acara ultahnya yang kesetengah abad ini, hanya Asrizal Nur. Dia juga pandai menggali potensi orang-orang di sekelilingnya, dengan tanpa kekang dan selalu siap untuk menopang, mengatasi kesulitan dalam setiap event. Lelaki segala bisa ini bagi saya, selain sebagai guru, juga bisa dibilang sahabat yang memotivasi. Selamat berulang tahun, Peneroka! Salam dan doa baik.”
-Ujang Kasarung
Penulis dan pengajar di SMP Negeri 280 Jakarta
“Penyair Indonesia yang berhasil menjadikan puisi tidak sekadar dibaca, divisualisasikan atau diqmusikalisasikan, tetapi ditampilkan sebagai seni pertunjukan dengan dukungan multi media adalah Asrizal Nur. Ini merupakan terobosan atau inovasi seorang seniman pada pembacaan puisi di negeri ini. Upayanya menghimpun penyair atau penulis se Asean patut diapresiasi dalam mendorong pengembangan sastra dan literasi nusantara.“
-Umar Zein
Penulis dan Dosen di Fakultas Kedokteran UISU Medan.
“Bapak Asrizal Nur, bagi saya adalah coach yang hebat, peduli, inspiratif. Beliau sangat konsen mengawal puisi Indonesia.”
-Vironika Sri Wahyuningsih
Penulis asal Tangerang
“50 tahun bukanlah perjalanan yang pendek, ragam kisah tentu telah mewarnai kelima dasawarsa yang telah dilewati. Hujan panas pastinya turut melengkapi perjalanan itu. Tak lepas juga dengan jatuh lalu kembali bangkit. Riak dan badai tentu pernah menghadang perjalanan panjang. Lalu engkau Bangkit untuk kembali melangkah dalam bait-bait puisi yang di goreskan dinding-dinding hati. Wajahmu bersahaja, seindah diksi-diksi yang engkau lantunkan. Hadirmu di lima dasawarsa ini telah memberi warna pada dunia sastra. Teruslah menjadi pujangga yang di kagumi dunia. Pujangga hebat, penyair kuat. Karya-karyamu menjadi saksi keberadaannya di dunia persilatan sastra. Teruslah berkarya demi kejayaan sastra Indonesia.”
-Wira Sukma
Pendidik di SMA Negeri 1 Tambusai Utara, Rokan Hulu Riau.
“Nama yang baru aku mengetahuinya dari teman yang mengajak membuat pantun untuk penerbitan Sepuluh Ribu Pantun. Ketika pantun sudah kukirim tergabunglah dalam group. Woow banget, serasa semangat merangkai kata menjadi bergelora karena bang Asnur memberi teladan. Memotivasi dengan karya-karyanya yang luar biasa. Membuka cakrawala berliterasi bagi kami guru Bahasa Indonesia di Ngawi ujung barat Jawa Timur, kota kecil yang jauh dari sentuhan sastra dalam karya. Saya Wiwuk Sulistyorini, sungguh sangat merasakan manfaat bergabung dengan komunitas pimpinan bang Asnur.”
-Wiwuk Sulistyorini
Guru Bahasa Indonesia SMP N 5 Ngawi, Jawa Timur
“Kesan yang takkan pernah saya lupakan adalah ketika dipertemukan banyak orang hebat se nusantara dan beberapa negara ASEAN, melakukan pertunjukan meskipun dengan latihan singkat di Taman Mini Indonesia Indah. Tak ada arogansi dalam berliterasi hingga tercipta karya yang hebat dan menginspirasi. I'm so amazed of you Bang As, mengumpulkan 1000 guru dalam karya pemecah rekor MURI. Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan untuk Abang dan keluarga ya. Aamiin yaa robbal'aalamiin.”
-Yanti Kustianingsih
Guru SMPIT Ummu'l Quro Depok
“Alhamdulillah setelah bergabung dengan perkumpulan seni Asnur bulan September 2018 pada gerakan 1000 guru ASEAN Menulis Puisi. Karya-karya berikutnya bisa terwujud. Terima kasih Bang Asrizal Nur yang telah mewadahi kami menjadi bagian dari sejarah literasi Indonesia. Diusia yang setengah abad sudah kau jalani, banyak rintangan hambatan dihadapi, asam garam sudah terlewati, keragaman budaya dapat kau satukanmenjadi satu kesatuan yaitu tali persaudaraan Beberapa negara terhimpun dalam satu naungan, bersama ciptakan karya, bersama ciptakan prestasi, walau berbagai usia tetap satu tujuan.”
-Yanti Mariyani, S.Pd., M.Pd
Pengajar di MTSN 5 Cianjur
“Aku lupa tanggal, bulan dan tahun berapa mengenal sosok Bang Asrizal Nur. Dia si Kuda Penyair yang terus berlari mengiringi hiruk-pikuk roda zaman. Hati yang sedang tak suka didendangkan lewat puisi-puisi lawasnya yang kaya makna. Bila hatinya sedang suka, bermunculan ide-ide gemerlapnya hingga penyair-penyair Nusantara bersatu bahkan Penyair dari manca negara turut juga dalam wadah Rumah Seni Asnur. Jatuh bangun, jatuh dan bangun lagi sudah seperti cemilan baginya, asyik aja baginya dan beliau terus menyuarakan isi hatinya yang tak terlarang. Awalnya aku mengenal beliau sebagai sosok penyair yang garang, hobby mengkritik roda zaman tapi makin kesininya ternyata beliau juga sosok yang regius dan tak pernah kudengar bahasa tingginya dalam bergaul khususnya dengan sesama teman Penyair. . Hmmm. . lagi-lagi aku makin salut dan bangga berteman dan mengenal sosok Bang Asrizal Nur. Beliau juga sosok yang nasionalis. Beliau ramah kepada setiap orang dan mampu menyatukan Penyair-penyair yang sudah ternama dengan penyair-penyair kecil kelas teri seperti aku.”
-Yenni Satriani
Kepala Sekolah di SMPN 8 Bathin Solapan, Duri-Riau.
“Satu tahun saya mengenal Bang Asnur, yang bagi saya merupakan tokoh yang hebat dan multi talenta. Kemampuannya berpuisi sangat memukau. Ide-ide yang brilian menggemparkan nusantara dan di negeri tetangga. Keberhasilannya mengumpulkan guru dan dosen dari berbagai pelosok negeri untuk berkarya, merupakan momen yang spektakuler. Sekali lagi saya ucapkan selamat, untuk Bang Asnur dan PERRUAS, semoga karya-karya besar akan lahir dari sentuhan tangan Sang Peneroka. Selamat ulang tahun ke 50 untuk Bang Asrizal Nur. Semoga Abang selalu diberikan kesehatan dan usia yang barokah.”
-Yuni Mularsih
Guru SMAN 1 Buay Madang, Sumatera Selatan.