Puisi-Puisi Siti Faizah
Puisi-Puisi Siti Faizah
AKU PAMIT
seusai juli nanti aku pamit pergi
dari cerita yang kau arungi
bersama tangis
kumaknai setiap sajak yang masih melekat
dalam batin
hingga tak ada harapan
tuk menghapus cerita
tentang hujan penutup kemarau
pesantren, 2018
MALAM INI
;Ra....
Malam ini
Aku hidup di antara kata sunyi
Terlelap di balik diksi dan puisi
Mengalunkan mimpi yang tertata rapi
Sejak siang tadi
Kamu...
Yang duduk bersandang di ulu hati
Mengantarkanku pada sajak penyair
Yang tak sampai sebatas alif
Kau tahu Ra?
Ini rinduku yang sudah kesekian kali
Melafalkan ayat-ayat cinta yang kelu
Bait demi bait kubaca lagi puisi ini
Pada akhirnya kamulah
Yang jadi penakluk hati
Madura, 5 Juni 2018
SAJAK TAK SAMPAI
;Ra...
Hari esok bukan puisi yang aku rindukan,
Hanya saja mentari tak lagi berbinar
Mengutuk kata lalu
Hilang dalam kenangan
Tersimpan jadi ucapan
Ra...
Rasa kini tak sampai sebatas khyalan
Menyimpan seberkas masa silam yang terlantar
Begitupun kau yang terbaring di hulu seberang
Menyimak desiran rindu yang kukirimkan
Lewat kata yang tak sempat kau bacakan
Ra...
Ra…
Dan lagi-lagi kamu RA…
Pulau Nirwana, 31 Mei 2018
PESISIR
;Dev
Tercium sudah aroma pantai
Mengisyaratkan bahwa ombak
Bersenandung lalu hilang
Segenggam pasir akan kujadikan penakluk
Lara yang berkeliaran
Dev....
Akan kuceritakan pada pesisir
Tentang hikayat cinta yang sempat terusir
Dari kenangan yang kuabadikan
Dan pada angin akan kutitipkan
Sehelai kegundahan untuk malaikat hati
Madura, 23 Agustus 2018
*Siswa Kelas Akhir MA Putri Nasy’atul Muta’allimin Gapura Sumenep, aktif di Sanggar Kencana.
AKU PAMIT
seusai juli nanti aku pamit pergi
dari cerita yang kau arungi
bersama tangis
kumaknai setiap sajak yang masih melekat
dalam batin
hingga tak ada harapan
tuk menghapus cerita
tentang hujan penutup kemarau
pesantren, 2018
MALAM INI
;Ra....
Malam ini
Aku hidup di antara kata sunyi
Terlelap di balik diksi dan puisi
Mengalunkan mimpi yang tertata rapi
Sejak siang tadi
Kamu...
Yang duduk bersandang di ulu hati
Mengantarkanku pada sajak penyair
Yang tak sampai sebatas alif
Kau tahu Ra?
Ini rinduku yang sudah kesekian kali
Melafalkan ayat-ayat cinta yang kelu
Bait demi bait kubaca lagi puisi ini
Pada akhirnya kamulah
Yang jadi penakluk hati
Madura, 5 Juni 2018
SAJAK TAK SAMPAI
;Ra...
Hari esok bukan puisi yang aku rindukan,
Hanya saja mentari tak lagi berbinar
Mengutuk kata lalu
Hilang dalam kenangan
Tersimpan jadi ucapan
Ra...
Rasa kini tak sampai sebatas khyalan
Menyimpan seberkas masa silam yang terlantar
Begitupun kau yang terbaring di hulu seberang
Menyimak desiran rindu yang kukirimkan
Lewat kata yang tak sempat kau bacakan
Ra...
Ra…
Dan lagi-lagi kamu RA…
Pulau Nirwana, 31 Mei 2018
PESISIR
;Dev
Tercium sudah aroma pantai
Mengisyaratkan bahwa ombak
Bersenandung lalu hilang
Segenggam pasir akan kujadikan penakluk
Lara yang berkeliaran
Dev....
Akan kuceritakan pada pesisir
Tentang hikayat cinta yang sempat terusir
Dari kenangan yang kuabadikan
Dan pada angin akan kutitipkan
Sehelai kegundahan untuk malaikat hati
Madura, 23 Agustus 2018
*Siswa Kelas Akhir MA Putri Nasy’atul Muta’allimin Gapura Sumenep, aktif di Sanggar Kencana.