Puisi Pilihan Mita Katoyo
KAWACA.COM | Mita Katoyo lahir bulan September dan menetap di Jakarta. Berdarah Sunda dan anak perempuan dari 3 bersaudara ini memiliki hobi kuliner, mendengarkan musik, dan menulis yang dilakukannya sejak di bangku sekolah.
SEBAB
pada akhirnya hanya tinggal kata
yang merangkum cerita
dan kita pernah menggeliat melafalnya
terbata..
bintara, 02.12.15
DOA
Tuhan sayang,
pernahkah ada Kau rasa bimbang memilah doa doa?
sedang pintaku saja tak pernah cukup satu.
mit@03.12.15
DELAY
kalau sekedar kerinduan yang pernah kita dogmakan suatu kenikmatan,
maka hilangkan saja lenguh-lenguh penuh birahi
yang membuat lupa diri
sampai kau bangunkan lagi
myroom, 020717
MENYOAL HEPI SENDIRI
hidup pada akhirnya bukan cuma hitam
dan putih
jatuhnya pelangi juga bukan sekadar
warna warni
sebab aku masih bisa rasakan perih
dalam ramai yang sepi
pdkelapadinihari, 091218
TANYA
bukankah air yang tenang itu selalu tampak tak berbuaya, ayah?!
aku terlanjur suka gemericiknya
bahkan deburannya yang acapkali
menghempasku
sampai akhirnya kutahu ada yang kan
memangsaku
pdklp,4.01.17
BUNTUT
aku menyusuri jalan yang pernah kau tapaki
dan menyeberangi samudera yang pernah kau arungi
tetapi tahukah, Bu?
sungguh,
hanya kau yang bisa sampai akhirnya.
mit@pdkelapa,221218
CERITA CINTA ΜΟNYET LAGI
coba kau lihat rambut-rambut halus di
tubuhmu
bukankah kau tak pernah hitung satu
persatu?
begitu pula rasa cinta yang ada padaku
berawal dari sekadar rindu
dalam hitungan waktu
dec 1'16
LAPUK
dalam kereta,
tak sudah pikirku berkecamuk
bagai rel bergelombang
tentang keropos kayu bantalan...
perjalananpulang, 08.09.15
CEMBURU
Tuhan, aku cemburu...
setiap orang terkasih Kau panggil
selalu mereka bilang,
"Kau lebih sayang...!"
19.11.15