Buku: Selamat Tidur, Malam karya Ella Karentina
Selamat Tidur, Malam
Buku Puisi
Ella Karentina
ISBN: 978-602-5780-32-5
Cetakan: Pertama, Juni 2019
Ukuran 14 x 21 Cm
Tebal viii + 104 hlm
Penerbit:
Teras Budaya Jakarta
JL. Raya Lenteng Agung Timur, Gg H Zakaria 1 No 72, Jakarta Selatan
082114285696/081298960280
terasbudjak@gmail.com
Copyright@ Hak cipta dilindungi undang-undang
All rights reserved
_________
PENGANTAR
Kumpulan Puisi Selamat Tidur, Malam, adalah merupakan kumpulan antologi kumpulan puisi pertama Ella Karentina. Dan seperti halnya penulis-penulis perempuan terkini pada umumnya, berani mengungkapkan dengan apa adanya, apa yang ingin diekspresikan atau disampaikannya.
Yang menarik dari Ella Karentina adalah, bagaimana melontarkan sebuah logika dalam puisinya. Judul dari buku kumpulan puisi ini saja, yang merupakan salah satu puisi yang terdapat di dalam antologi ini, dengan judul "Selamat Tidur, Malam", memberi sebuah metafora yang unik. Demikian pula dengan sejumlah puisi lainnya seperti kalimat pertama pada puisi "Bumi" yaitu: Orang-orang tanah berkaki duri. Atau pada puisi Kiamat dengan baris kalimat: Surga dan neraka berlomba-lomba membuka jendela, dst.
Ella Karentina tampaknya memiliki kemampuan bagaimana membangun imaji-imaji yang kuat sehingga puisinya cukup kaya dengan metafor-metafor yang dimiliki. Hanya mungkin Ella Karentina perlu memperluas tema-tema puisinya, yang pada kumpulan puisi ini lebih banyak didominasi oleh kerinduan- kerinduan. meskipun sebenarnya membicarakan kerinduan bukan suatu hal yang haram atau halal. Tapi setidaknya dengan semakin luas tematik yang digarapnya, maka metafor-metafor yang dimilikinya tidak mubazir begitu saja dan mungkin akan membuatnya semakin kaya dengan diksi-diksi pada setiap karya puisinya.
Dan Teras Budaya Jakarta, sebagai sebuah penerbit inde, khususnya bagi para penulis-penulis pemula, tentunya sangat berharap Ella dapat lebih memaksimalkan kreativitas menulisnya sehingga benar-benar menjadi penulis yang andal dan profesional di bidangnya.
Untuk itu, Teras Budaya Jakarta mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh penulis untuk menerbitkan karyanya. Semoga karya ini dapat bermanfaat, bukan saja bagi penulisnya sendiri, tetapi juga pembaca karya sastra umumnya. Dan selamat atas terbitnya buku antologi perdana ini.
Salam
_______
ENDORSEMENT
“Puisi bagi seorang perempuan, tidak sekadar menjadi ekspresi dari apa yang dilihat dan dirasakan. Puisi bisa menjadi sebuah energi yang menegaskan eksistensi dirinya di tengah padatnya kehidupan sosial dan interkonteks personal. Melalui kekuatan diksi, kata-kata yang dipilih, struktur metafor yang membangun estetik, simbol, imajinasi yang berkembang bahkan liar. Puisi yang dibangun tidak selalu berkonotatif lemah lembut, halus, penuh kesejukan, tapi bisa juga bersifat berontak, geram dan penuh gairah. Barangkall itulah yang tertangkap dari puisi-puisi pendek dan panjang Ella Karentina dalam Buku Puisinya, Selamat Tidur, Malam. Meskipun ini buku puisi pertamanya, terlihat ada titik cahaya yang terang kepenyairannya di masa depan.”
-Irawan Sandhya Wiraatmaja, Penyair
“Setiap penyair pada dasarnya adalah seorang yang terus-menerus mencoba bereksperimen dalam berkarya. Ia senantiasa berjuang untuk mencari cara yang khas dalam berpuisi. Ada yang menempuhnya dengan memanfaatkan potensi bunyi bahasa. Untuk mencapai efek tertentu, dimainkanlah repetisi, pola persajakan, rima, bahkan onomatope. Ada pula yang lebih senang menciptakan tipografi yang aneh dalam sajak-sajaknya. Tampaknya Ella lebih suka memilih cara lain yaitu menciptakan metafor-metafor "baru" dalam menulis puisi. Hal itu terlihat dalam antologi ini. la menghindari penggunaan metafor yang lazim digunakan penyair-penyair sebelumnya. Tampaknya ia lebih percaya diri dengan metafor yang diciptakannya sendiri daripada "meminjam" atau mengikuti cara-cara yang dipakai orang lain, Dengan begitu, puisinya punya ciri/karakter tersendiri. Tema apa pun yang diusung, perwujudannya dalam puisi memperlihatkan kekhasan seorang Ella.”
-Sunu Wasono, Staf Pengajar FIBUI
____
DAFTAR ISI
PENGANTAR
1 Menjadi
2 Mimpi Perempuan
3 Jeumpa di Sabang
4 Aksaraku
5 Aku Delilahmu
6 Siti
7 Jangan Dulu Hilang
8 Aku Pulang
9 Muasal
10 Angin dan Kapas
11 Aku dan Laut Bercengkrama
12 Pesan
13 Bumi
14 Kurawa - Pendawa
15 Kiamat
16 Punica Granatum
17 Kelopak
18 Langitku Tak Lagi Merah Jambu
19 Semoga Tuhan Lupa
20 Mereguk Puisi Lagi
21 Kompromi Ajal
22 Obat Rindu
23 Duri Babi
24 Tuhan Bilang Engkau Masih Kuat
25 Gejolak
26 Cinta 'Ku Buta
27 Rindu Ku Benci
28 Kuda Liar
29 Dermaga Hati
30 Di Serat Napasku
31 Gerimis
32 Selamat Tidur, Malam
33 Anakku, Arjunaku
34 Naskah Rumit
35 Cermin
36 Pengadu
37 E Saja
38 Boomerang
39 Otakku Ada di Mana
40 Hujan
41 Menunggu Waktu
42 Perih
43 Debu
44 Equivalen
45 Malu
46 Lara di Setitik Embun
47 Objek
48 Mungkin Rindu yang Tak Kunjung Sembuh
49 Cinta Secangkir Kopi
50 Aku, Kau dan Titi Mangsa Melayang di Sudut Imaji
51 Jenuh Itu
52 Jemu
53 Batumu Masih Melekat di Palungku
54 Rindu yang Pekat
55 Lelah Hati
56 Dan Tuhan pun Menangis
57 Daun Hampir Kering
58 Aku Cinta Kau, Wahai Roman Picisan
59 Aku Memilih Menyemai Puisi
60 Benahi Rindu
61 Haiku, Goresan Kecil Tanpa Kata Rindu
62 Jenuh
63 Titip Pesan
64 Teruntuk 'Ed
65 Absurd
66 Sepi
67 Waktu Itu
68 Pertikaian Rasa
69 Pun Aku Demikian
70 Jarak
71 Lelah
72 lya, Jarak
73 Layar Harapan
74 Lihat Saja Hujan
75 Bulir
76 Rindu dan Puisi
77 Malaikat Sesaat
78 Sad Desember, dan Hujan Ku Lupa Pulang
79 Masih Tentang Embun di Ujung Daun
80 Hanya Itu?
81 Tuhan Tak Pernah Bilang
82 Biarlah Saja
83 Kelopak Rindu
84 Ah, Hujan
85 Ombak dan Janji
86 Aku Lelah Saja
87 Janjimu Dulu, Bung
88 Lekas Saja
89 Mengadu pada Dandelion
90 Aku dan Rindu Semu
91 Dilema
92 Jejak Rindu
93 Di Bawah Aku, Ada Aku
94 Jadilah Binatang Jalang, Nak
95 Janji Tak Tertulis
96 Ayah Cintaku
Biografi dan contoh puisinya dalam buku ini, bisa dibaca: Puisi Pilihan Ella Karentina
Buku Puisi
Ella Karentina
ISBN: 978-602-5780-32-5
Cetakan: Pertama, Juni 2019
Ukuran 14 x 21 Cm
Tebal viii + 104 hlm
Penerbit:
Teras Budaya Jakarta
JL. Raya Lenteng Agung Timur, Gg H Zakaria 1 No 72, Jakarta Selatan
082114285696/081298960280
terasbudjak@gmail.com
Copyright@ Hak cipta dilindungi undang-undang
All rights reserved
_________
PENGANTAR
Kumpulan Puisi Selamat Tidur, Malam, adalah merupakan kumpulan antologi kumpulan puisi pertama Ella Karentina. Dan seperti halnya penulis-penulis perempuan terkini pada umumnya, berani mengungkapkan dengan apa adanya, apa yang ingin diekspresikan atau disampaikannya.
Yang menarik dari Ella Karentina adalah, bagaimana melontarkan sebuah logika dalam puisinya. Judul dari buku kumpulan puisi ini saja, yang merupakan salah satu puisi yang terdapat di dalam antologi ini, dengan judul "Selamat Tidur, Malam", memberi sebuah metafora yang unik. Demikian pula dengan sejumlah puisi lainnya seperti kalimat pertama pada puisi "Bumi" yaitu: Orang-orang tanah berkaki duri. Atau pada puisi Kiamat dengan baris kalimat: Surga dan neraka berlomba-lomba membuka jendela, dst.
Ella Karentina tampaknya memiliki kemampuan bagaimana membangun imaji-imaji yang kuat sehingga puisinya cukup kaya dengan metafor-metafor yang dimiliki. Hanya mungkin Ella Karentina perlu memperluas tema-tema puisinya, yang pada kumpulan puisi ini lebih banyak didominasi oleh kerinduan- kerinduan. meskipun sebenarnya membicarakan kerinduan bukan suatu hal yang haram atau halal. Tapi setidaknya dengan semakin luas tematik yang digarapnya, maka metafor-metafor yang dimilikinya tidak mubazir begitu saja dan mungkin akan membuatnya semakin kaya dengan diksi-diksi pada setiap karya puisinya.
Dan Teras Budaya Jakarta, sebagai sebuah penerbit inde, khususnya bagi para penulis-penulis pemula, tentunya sangat berharap Ella dapat lebih memaksimalkan kreativitas menulisnya sehingga benar-benar menjadi penulis yang andal dan profesional di bidangnya.
Untuk itu, Teras Budaya Jakarta mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh penulis untuk menerbitkan karyanya. Semoga karya ini dapat bermanfaat, bukan saja bagi penulisnya sendiri, tetapi juga pembaca karya sastra umumnya. Dan selamat atas terbitnya buku antologi perdana ini.
Salam
_______
ENDORSEMENT
“Puisi bagi seorang perempuan, tidak sekadar menjadi ekspresi dari apa yang dilihat dan dirasakan. Puisi bisa menjadi sebuah energi yang menegaskan eksistensi dirinya di tengah padatnya kehidupan sosial dan interkonteks personal. Melalui kekuatan diksi, kata-kata yang dipilih, struktur metafor yang membangun estetik, simbol, imajinasi yang berkembang bahkan liar. Puisi yang dibangun tidak selalu berkonotatif lemah lembut, halus, penuh kesejukan, tapi bisa juga bersifat berontak, geram dan penuh gairah. Barangkall itulah yang tertangkap dari puisi-puisi pendek dan panjang Ella Karentina dalam Buku Puisinya, Selamat Tidur, Malam. Meskipun ini buku puisi pertamanya, terlihat ada titik cahaya yang terang kepenyairannya di masa depan.”
-Irawan Sandhya Wiraatmaja, Penyair
“Setiap penyair pada dasarnya adalah seorang yang terus-menerus mencoba bereksperimen dalam berkarya. Ia senantiasa berjuang untuk mencari cara yang khas dalam berpuisi. Ada yang menempuhnya dengan memanfaatkan potensi bunyi bahasa. Untuk mencapai efek tertentu, dimainkanlah repetisi, pola persajakan, rima, bahkan onomatope. Ada pula yang lebih senang menciptakan tipografi yang aneh dalam sajak-sajaknya. Tampaknya Ella lebih suka memilih cara lain yaitu menciptakan metafor-metafor "baru" dalam menulis puisi. Hal itu terlihat dalam antologi ini. la menghindari penggunaan metafor yang lazim digunakan penyair-penyair sebelumnya. Tampaknya ia lebih percaya diri dengan metafor yang diciptakannya sendiri daripada "meminjam" atau mengikuti cara-cara yang dipakai orang lain, Dengan begitu, puisinya punya ciri/karakter tersendiri. Tema apa pun yang diusung, perwujudannya dalam puisi memperlihatkan kekhasan seorang Ella.”
-Sunu Wasono, Staf Pengajar FIBUI
____
DAFTAR ISI
PENGANTAR
1 Menjadi
2 Mimpi Perempuan
3 Jeumpa di Sabang
4 Aksaraku
5 Aku Delilahmu
6 Siti
7 Jangan Dulu Hilang
8 Aku Pulang
9 Muasal
10 Angin dan Kapas
11 Aku dan Laut Bercengkrama
12 Pesan
13 Bumi
14 Kurawa - Pendawa
15 Kiamat
16 Punica Granatum
17 Kelopak
18 Langitku Tak Lagi Merah Jambu
19 Semoga Tuhan Lupa
20 Mereguk Puisi Lagi
21 Kompromi Ajal
22 Obat Rindu
23 Duri Babi
24 Tuhan Bilang Engkau Masih Kuat
25 Gejolak
26 Cinta 'Ku Buta
27 Rindu Ku Benci
28 Kuda Liar
29 Dermaga Hati
30 Di Serat Napasku
31 Gerimis
32 Selamat Tidur, Malam
33 Anakku, Arjunaku
34 Naskah Rumit
35 Cermin
36 Pengadu
37 E Saja
38 Boomerang
39 Otakku Ada di Mana
40 Hujan
41 Menunggu Waktu
42 Perih
43 Debu
44 Equivalen
45 Malu
46 Lara di Setitik Embun
47 Objek
48 Mungkin Rindu yang Tak Kunjung Sembuh
49 Cinta Secangkir Kopi
50 Aku, Kau dan Titi Mangsa Melayang di Sudut Imaji
51 Jenuh Itu
52 Jemu
53 Batumu Masih Melekat di Palungku
54 Rindu yang Pekat
55 Lelah Hati
56 Dan Tuhan pun Menangis
57 Daun Hampir Kering
58 Aku Cinta Kau, Wahai Roman Picisan
59 Aku Memilih Menyemai Puisi
60 Benahi Rindu
61 Haiku, Goresan Kecil Tanpa Kata Rindu
62 Jenuh
63 Titip Pesan
64 Teruntuk 'Ed
65 Absurd
66 Sepi
67 Waktu Itu
68 Pertikaian Rasa
69 Pun Aku Demikian
70 Jarak
71 Lelah
72 lya, Jarak
73 Layar Harapan
74 Lihat Saja Hujan
75 Bulir
76 Rindu dan Puisi
77 Malaikat Sesaat
78 Sad Desember, dan Hujan Ku Lupa Pulang
79 Masih Tentang Embun di Ujung Daun
80 Hanya Itu?
81 Tuhan Tak Pernah Bilang
82 Biarlah Saja
83 Kelopak Rindu
84 Ah, Hujan
85 Ombak dan Janji
86 Aku Lelah Saja
87 Janjimu Dulu, Bung
88 Lekas Saja
89 Mengadu pada Dandelion
90 Aku dan Rindu Semu
91 Dilema
92 Jejak Rindu
93 Di Bawah Aku, Ada Aku
94 Jadilah Binatang Jalang, Nak
95 Janji Tak Tertulis
96 Ayah Cintaku
Biografi dan contoh puisinya dalam buku ini, bisa dibaca: Puisi Pilihan Ella Karentina