Berhijab bukan Sekadar Berjilbab
KAWACA.COM | “Duh itu orang berjilbab kepalanya doang, dada dan pinggulnya tidak...” Pernah kan dengar orang bergumam saat melihat seorang perempuan lewat. Satu sisi, ada yang berpendapat, jilbab seperti itu merupakan mode muslimah modern. Iya, itu boleh saja sebagai bentuk penafsiran perihal perintah berjilbab dalam Islam.
Lantas bagaimana sih kriteria dasar perintah berjilbab bagi perempuan dalam Islam? Berikut empat kriteria inti berjilbab menurut Alquran dan hadis:
1, Sesuai Ukuran
Kriteria pertama adalah tergantung besarnya bagian tubuh perempuan yang harus ditutupi. Tentu saja ukuran tersebut berbeda pada tiap wanita. Sebagian ulama berpendapat bahwa aurat perempuan yang harus ditutupi sebagai batasan aurat dalam shalat, kecuali wajah dan telapak tangan.
2, Longgar
Jilbab dan pakaian yang dikenakan harus longgar dan tidak boleh menampakkan bentuk badan.
3, Tidak Transparan
Jilbab dan pakaian yang dikenakan tidak boleh transparan sehingga dapat terlihat dari luar alias tidak tembus pandang.
4. Bukan Pamer
Akan tetapi kita pernah juga kan dengar orang bergumam: "Ah, itu perempuan berjilbab, tetapi ternyata seorang copet." Nah, selain tiga kriteria di atas, inti dari berjilbab hakikatnya bukan sekadar berhijab belaka. Namun ada nilai yang harus diperhatikan -selain dalam bentuk pakaian-, yakni pada sikap, perilaku, pemikiran dan perasaan.
Ingatlah, perempuan yang menutupi tubuhnya juga harus menjilbabi sikap, perilaku, hati dan otaknya dari hal-hal yang dilarang dalam Islam. Itulah inti dari berjilbab!