5 Penyebab Datangnya Prahara Rumah Tangga
KAWACA.COM | Problematika keluarga, secara umum bersumber dari empat hal di bawah ini:
Pertama, dari dua pasangan sendiri.
Hal tersebut terjadi karena kurangnya masing-masing pasangan atau salah satunya dalam memberikan hak pasangannya. Solusinya, masing-masing pasangan menjaga hak-hak pasangannya.
Kedua, berasal dari anak.
Penyebabnya, kurangnya perhatian kedua orang tua dalam pendidikan Islam anak-anaknya. Kedua orang tua lalai dari tanggungjawab mereka mengawasi media informasi yang merusak yang dikonsumsi anak. Demikian juga persahabatan yang tidak baik atau lingkungan rusak. Tidak ada solusi bagi permasalahan yang merajalela di rumah-rumah orang Islam ini kecuali mengembalikan peran kedua orang tua di dalam rumah. Hendaknya keduanya menyibukkan diri mendidik putra-putrinya dengan pendidikan akidah, ilmiah, akhlak, sosial, psikologi dan s3ks.
Sebagaimana keduanya sangat memperhatikan makanan, minuman, pakaian dan pendidikan, mereka juga harus mengetahui bahwa anak-anak terkadang dapat menjadi penyebab masuknya kedua orang tuanya ke dalam api neraka. Sebaliknya, mereka dapat menjadi sebab masuknya kedua orang tuanya ke dalam surga. Coba Anda bayangkan, putri Anda bergelantungan memegang kerah leher Anda sambil menangis histeris minta tolong kepada Tuhannya pada hari kiamat dan berkata, "Tuhan, ayah dan ibu tidak pernah menyuruhku mengenakan hijab, tidak mengajariku ajaran-ajaran Islam, tidak mengigatkanku tentang kandungan surat Al-Nûr, Al-Ahzâb, dan Al-Hujurât. Maka ambillah hakku dari mereka, wahai Dzat Yang Maha Memberi Balasan!" Atau putra Anda yang buta terhadap al-Qur'an berkata, "Wahai Tuhan, kedua orang tuaku tidak mengenalkan perintah dan larangan-Mu kepadaku. Mereka juga tidak membawaku untuk belajar al-Qur'an, tetapi mereka menunjukkanku perbuatan-perbuatan haram. Mereka juga membiarkan aku bergaul dengan orang-orang yang tidak baik, maka ambillah hakku dari mereka, wahai Dzat Yang Maha Memaksa!" Maha Benar Allah Swt. ketika berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu." (QS: Al-Tahrîm [66]: 6).
Tetapi, seandainya kedua orang tua mengajarkan putra-putri mereka al-Qur'an, niscaya mereka menjadi penyebab masuknya kedua orang tuanya ke dalam surga. Rasulullah Saw. bersabda, "Seorang ayah yang memperkenalkan al-Qur'an kelak di hari kiamat akan dikenakan di atas kepalanya sebuah mahkota kewibawaan dari Yakut yang lebih baik dari dunia dan seisinya." Dari sini, seorang suami dianjurkan untuk memberikan kuliah keagamaan pada keluarganya pada waktu tertentu dalam seminggu untuk mengingatkan mereka terhadap perintah Allah Swt. dan memperingatkan mereka agar tidak mendurhakai-
Nya.
Ketiga, dari kerabat.
Lebih-lebih jika tinggal dalam satu rumah. Yang sering terjadi, permasalahan itu timbul antara ibu dan dengan salah satu pasangan. Solusi yang paling mungkin untuk mengatasi masalah tersebut, hendaknya pasangan tersebut memiliki tempat tinggal khusus yang jauh dari kerabat yang lain. Jika tidak terdapat tempat khusus, mereka berdua bisa mengatasinya dengan berakhlak yang baik dan sering memberi hadiah. Karena berbuat baik khususnya dengan hadiah materi dapat memperbaiki hubungan emosional dan melapangkan dada.
Selain itu, keduanya juga banyak memohon pertolongan Allah Swt. agar kerabat dan famili keduanya bisa menerima mereka. Caranya, shalat hajat dua rakaat, dengan niat di atas. Kemudian membaca surat Yasin, surat Al-Rahmân, atau surat apapun dengan niat agar ditanamkan di dalam hati mereka rasa cinta dan kasih-sayang. Seorang istri harus merasa bahwa kedua mertuanya mengayomi dan baik kepada dirinya dan suaminya. Jika dirinya tidak lincah, maka cobalah untuk lincah di hadapan mereka berdua. Jika dirinya dan suaminya memiliki kebiasaan tertentu dalam makanan, maka ubahlah hal tersebut demi kedua mertuanya. Misalnya, dirinya dan suaminya memiliki kebiasaan memasak daging pada hari Kamis, kemudian kedua mertuanya datang pada hari Senin, maka masaklah daging pada hari tersebut.
Keempat, dari tetangga.
Solusi yang perlu dilakukan di sini sama, dengan cara berbuat baik dan dermawan. Tidak apa-apa seorang tetangga memberikan hadiah pada hari raya atau menyuguhkan makanan yang disukai kepada tetangganya sesuai moment-moment tertentu. Solusi yang juga tidak kalah pentingnya dalam menjalin hubungan dengan tetangga, jarang mengunjunginya dan menutup makanan nikmat yang dimiliki dari mereka. Demikian juga menyembunyikan hal-hal yang sekiranya menjadi pemicu kecemburuan dan kedengkian mereka, seperti banyaknya harta dan kedudukan. Jika tetangganya adalah orang shaleh, yang bersaudara dengan pasangan suami-istri karena Allah Swt., maka tidak masalah jika sering mengunjunginya dan membicarakan nikmat Allah Swt. yang dianugerahkan kepada dirinya.
Kelima, masalah terkadang timbul dari teman-teman suami maupun istri.
Jika teman-teman suami atau istri bukan orang baik-baik, lalu mereka menimbulkan keresahan, fitnah dan keraguan pada dua pasangan, maka tidak ada jalan lain bagi
suami-istri untuk mendekat kepada teman-temannya yang shaleh dan menjauhi teman-temannya yang tidak baik. Karena yang terakhir ini, merupakan pangkal kerusakan di dunia dan di akhirat.
Setelah kendala dan masalah dapat diatasi, maka akar pohon pernikahan menjadi kokoh di dalam tanah dan cabangnya menjulang ke langit, memberikan apapun untuk dimakan kapan saja. Pohon yang menjulang tinggi ini akan sirna, hanya jika angin yang datang adalah topan dan masalahnya betul-betul sulit untuk diatasi. Tapi apapun itu, jika antara suami dan istri terjadi persengketaan besar, dan sesuatu yang buruk tersebar di tengah keduanya, maka kita harus melihat, siapa yang telah menzhalimi pasangannya? Siapa yang ingin merobohkan bangunan rumah tangga tersebut?
___
Rujukan: Kunci Kebahagiaan Suami Istri, Mustafa Murad, Depok: Keira, 2014