Puisi Pilihan Adithia Syahbana
Lembayung Bergelombang,
Setengah Manusia Bertenggelam
Suapkan dari mulut ke mulut, kenyangnya semerbak lembut
Gagaknya lepas dari sangkar, Setengah manusia tenggelam bertebaran
Pokok-pokok gagak tak tahu asal
Seluruh lembayung di pekarangan bergelombang
Terbang? Karam? Lautnya berdarah?
Dua setengah manusia bersama
Tiada pernah wujud satu. Begitulah adanya—
Setengah manusia sakitnya
Pekarangan rana sejadinya
Cirebon, 2018
Wanita Penenteng Lentera
Di Siang Penghujan
Tubuhmu terbalut hitam
Wanita penenteng lentera
Di siang penghujan
Berjalan ratapan
Menung telusur labirin maya
Emas dan fana
Namun kamu bukan cahaya
Di tengah hitam itu
Namun kamu bukan hana
Di muka kuil itu
Cirebon, 2018
Mencari Sepi
Langkah belum tentu langkah pun gerak belum tentu gerak
Jika tiada awal dan persinggahan sebagai titik-titik sambungnya—tanpa sadar—tanpa angan
Hidup mengatakan;
Padamulah muasal dan muara. Aku sekadar jalan istirah menanti kedirian agung sebagai benang merah di bentang kisah—
Bagaimana? Di manakah sepi? Di manakah diri? Mencari sepi—mencari jati diri
Sepi itulah diri; padamu,,, padamu,,,
Cirebon, 2018
TENTANG
Adithia Syahbana, bermukim di Cirebon, Jawa Barat. Bergiat di komunitas Senja Sastra Cirebon (SENTRA) dan Juang Sastra UGJ. Puisinya tersiar di pelbagai media cetak dan daring. Telah menerbitkan buku pertamanya berjudul Terima Kasih Wanitaku.
Kontak:
Instagram : as.bana__
Facebook : Adithia Syahbana
HP : 083823243227
e-mail : asyhbana@gmail.com