Jerawatan? Ini Lima Cara Mengatasinya
KAWACA.COM | "Wajah tanpa jerawat bagai langit tak berbintang", slogan puitis tersebut tak selamanya ampuh untuk melipur lara orang-orang yang wajahnya berjerawat. Walau jerawat, bukanlah penyakit berbahaya, tetapi keberadaannya cukup mengganggu. Setidaknya mengganggu rasa percaya diri.
Memahami penyebab dan pencegahan jerawat akan membantu kita mengatasi masalah jerawat. Memang tidak ada bukti medis bahwa timbulnya jerawat bisa disebabkan atau diperburuk oleh rambut yang menutup wajah. Juga bukan karena kurang olahraga, atau makan permen, cokelat, gorengan, atau pun makanan berlemak yang sering disebut sebagai faktor pencetus. Bukan pula karena adanya hasrat atau rindu pada seseorang. Namun, secara umum, kesehatan akan meningkat lebih baik ketika kita mengkonsumsi makanan yang bergizi, berolah raga secara teratur, dan berpikir postif.
Jangan mudah percaya atau termakan iklan. Tidak ada penyembuhan seketika untuk jerawat walau banyak tersedia obat yang bisa memperbaiki penampilan kulit. Jerawat sedang sampai parah memang haruslah diobati. Namun sebelum memeriksakannya ke dokter, cobalah dulu losyen dan krim yang mengandung benzoil peroksida. Bahan ini membuka pori dan membunuh bakteri, sehingga mengurangi jumlah bintik. Namun benzoil peroksida bisa membuat kulit perih.
Selain itu, berikut empat langkah mudah pengobatan jerawat sendiri yang bisa membantu mengendalikan masalah jerawat:
- Bersihkan wajah secara teratur menggunakan sabun lembut dan air minimal dua kali sehari. Namun ingat, mencuci wajah tidak akan mencegah jerawat. Ia hanya bisa menahannya agar tidak semakin parah.
- Bersihkan semua make-up di malam hari. Sebaiknya, gunakan kosmetik berminyak dan minyak rambut Afro-Karibian sesekali saja.
- Setiap pagi atau sore, berjemurlah di bawah matahari. Sinar matahari bisa membantu menghilangkan jerawat ringan. Namun ingat, jangan terlalu lama berjemur, nanti gosong.
- Tidurlah yang cukup. Jangan suka bergadang jika tidak ada perlu dan manfaatnya. Kenapa? Karena orang yang kekurangan tidur, rawan terkena jerawat. Namun, ingat, banyak tidur juga bisa menimbulkan jerawat.
- (Ada di akhir artikel)
Apabila cara-cara di atas belum juga sembuh, cobalah datang dan berkonsultasi dengan dokter. Biasanya dokter akan menyarankan penanganan jerawat dengan mengangkat lapisan permukaan kulit atau memberikan obat anti-biotik dan/atau retinoid berdosis rendah jangka panjang yang harus dipakai sedikitnya selama 6 bulan. Selain itu, dokter bisa meresepkan ramuan kulit yang mengandung obat retinoid, semacam krim untuk membuka sumbatan pori-pori kulit.
Bila dengan cara tersebut belum juga sembuh, dokter akan merujuk ke dokter spesialis.
Dokter spesialis biasanya akan memberikan retinoid secara oral, misalnya isotretinoida. Obat ini biasanya sangat efektif menyembuhkan jerawat. Namun karena resiko efek sampingnya, pemeriksaan darah berkala akan diperlukan saat memakai obat jenis ini. Namun ingat, wanita hamil dan tidak boleh hamil saat diobati dengan retinoid oral karena obat ini bisa mengakibatkan cacat serius pada janin.
Jika dengan datang ke dokter spesialis, belum sembuh juga, tetap lakukan empat langkah di atas tersebut secara disiplin dengan ditambah satu langkah lagi, yakni:
"Wajah tanpa jerawat bagai langit tak berbintang"
Sumber: WWW.HARISEHAT.COM