Sering Tiba-Tiba Menangis tanpa Alasan? Itu Bisa jadi Gangguan Psikologi loh! - Ahmad Farisi
oleh Ahmad Farisi
KAWACA.COM | Galau, sedih, pusing, pasti sudah tidak heran lagi di era modern ini. Banyak orang yang mengalaminya, khususnya remaja. Penyebabnya beragam, seperti cinta, tanggal tua yang membuat “mulut menganga”, dan deadline tugas yang tidak waras. Tapi teman-teman mungkin pernah melihat orang lain sedih atau galau tiba-tiba atau bahkan pernah merasakannya? Hati-hati teman-teman, bisa jadi itu gangguan psikologis loh!
”Hypophrenia merupakan kondisi di mana terjadi perubahan suasana hati yang mendadak menjadi sedih atau dalam bahasa kedokteran dengan hipotimik” (Rianda, 2018). Gangguan psikologis tersebut membuat orang tiba-tiba sedih. Orang yang menderita gangguan psikologis ini, jika ditanya kenapa dia menangis atau sedih secara tiba-tiba maka dia akan menjawab tidak tau. Memang sedikit ‘creepy’ tapi jangan dijadikan untuk mengolok-olok atau malu jika memilikinya. Kita harus menerimanya dengan baik teman-teman.
“Salah satu penyebabnya adalah kondisi kecemasan yang berlebihan akibat trauma atau kejadian menyedihkan yang terjadi di masa lalu. Kondisi cemas tersebut bisa membuat seseorang tidak bisa tidur dengan nyenyak. Kondisi lelah secara fisik dan mental semacam inilah yang bisa menyebabkan seseorang merasa sedih kemudian menangis secara tiba-tiba seakan tanpa alasan. Selain dari sisi psikologis, kondisi hypophrenia bisa dialami oleh seseorang karena faktor kesehatan fisik yang mengganggu sistem neurologi yang disebut dengan Pseudobulbar Affect (PBA). Seseorang dengan riwayat penyakit alzheimer, dementia, stroke dan parkinson lebih rentan mengalami kondisi ini karena adanya ketidakmampuan mengendalikan emosi” (Ochi, 2018).
Dampak dari hypophrenia bisa sampai bunuh diri loh! Jadi, jangan dianggap mudah teman-teman. Maka dari itu, jika kita memiliki teman, keluarga, teman, orang terdekat, atau bahkan kita sendiri yang memiliki gangguan ini kita tetap bisa mengatasinya. Gimana cara mengatasinya? Gampang-gampang susah teman-teman dalam mengatasinya. Berikut ini cara-cara jitu untuk mengatasi hypophrenia:
Curhat
Kita pasti bingung, kenapa bisa murung. Diri sendiri saja enggak bisa menjawabnya, apalagi kalau orang lain bertanya. Hal itu tentu akan menambah rasa frustasi. Alhasil, kita selalu mengakhirinya dengan menyendiri. Namun walau bagaimanapun, mengomunikasikan adalah suatu cara yang lebih bijak ketimbang memendamnya. Utarakan saja pada orang yang kita percaya. Bisa keluarga atau sahabat. Seenggaknya, sesuatu yang mengganjal bisa dikeluarkan. Bukankah ada sensasi plong pasca mencurahkan segalanya?
Jauhi Kesendirian
Menyendiri memang kadang kita perlukan, ya. Namun dalam keadaan bersedih, apalagi rasa itu datang mendadak, sebaiknya kita tidak memilih opsi untuk menyendiri. Bisa dibayangkan kalau sedang sendirian? Kita bisa terus nangis, meluk bantal sampai basah, mendengarkan lagu-lagu galau, dst. Bisa nambah kacau tuh!
Konsultasikan Pada Ahlinya
Tentu tahu maksudnya ‘kan, siapa yang dibicarakan di sini? Yep! psikolog atau psikiater. Jadi kalau gejala ‘mendadak sedih’ ini sudah melampaui level normal, kita jangan sampai tinggal diam. Enggak mau ‘kan kesedihan mendadak itu mengganggu aktivitas sehari-hari kita?
Berdoa
Cara ini bisa jadi pilihan utama yang gampang-gampang susah. Gampang, karena kita enggak perlu tempat atau waktu tertentu, enggak perlu bayar jasa konsultasi juga. Allah Swt ‘kan Maha Baik, Maha Kuasa, Maha Segalanya. Susahnya itu, kita mesti benar-benar memasrahkan diri dan yakin seyakin-yakinnya akan kekuasaan Tuhan. Insya Allah hati akan lebih damai dan bawaannya ringan (Rahayu, 2018).
Jadi jika kita memiliki gangguan psikologis ini, kita harus menerimanya dengan lapang dada dan jangan pernah malu. Karena Tuhan memberikan sesuatu pasti bermanfaat untuk kita ataupun orang lain. Dan jika kita mengenal orang yang memiliki gangguan psikologis ini jangan mengolok-olok atau membullynya! Karena itu akan membuat orang tersebut menjadi lebih parah gangguannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ochi, E. (2018). Mengenal Hypophrenia, Kondisi Seseorang yang Sering Menangis Tanpa Sebab. Retrieved from https://journal.sociolla.com/lifestyle/mengenal-hypophrenia/
Rahayu, V. R. (2018). Yuk Kenali Sedih tanpa alasan atau Hypophrenia. Retrieved from https://www.linkedin.com/pulse/yuk-kenali-sedih-tanpa-alasan-atau-hypophrenia-rahayu-s-psi
Rianda, S. M. (2018). Gejala dan cara mengatasi mood yang dapat berubah secara drastis. Retrieved from https://www.alodokter.com/komunitas/topic/hypophrenia-2
KAWACA.COM | Galau, sedih, pusing, pasti sudah tidak heran lagi di era modern ini. Banyak orang yang mengalaminya, khususnya remaja. Penyebabnya beragam, seperti cinta, tanggal tua yang membuat “mulut menganga”, dan deadline tugas yang tidak waras. Tapi teman-teman mungkin pernah melihat orang lain sedih atau galau tiba-tiba atau bahkan pernah merasakannya? Hati-hati teman-teman, bisa jadi itu gangguan psikologis loh!
”Hypophrenia merupakan kondisi di mana terjadi perubahan suasana hati yang mendadak menjadi sedih atau dalam bahasa kedokteran dengan hipotimik” (Rianda, 2018). Gangguan psikologis tersebut membuat orang tiba-tiba sedih. Orang yang menderita gangguan psikologis ini, jika ditanya kenapa dia menangis atau sedih secara tiba-tiba maka dia akan menjawab tidak tau. Memang sedikit ‘creepy’ tapi jangan dijadikan untuk mengolok-olok atau malu jika memilikinya. Kita harus menerimanya dengan baik teman-teman.
“Salah satu penyebabnya adalah kondisi kecemasan yang berlebihan akibat trauma atau kejadian menyedihkan yang terjadi di masa lalu. Kondisi cemas tersebut bisa membuat seseorang tidak bisa tidur dengan nyenyak. Kondisi lelah secara fisik dan mental semacam inilah yang bisa menyebabkan seseorang merasa sedih kemudian menangis secara tiba-tiba seakan tanpa alasan. Selain dari sisi psikologis, kondisi hypophrenia bisa dialami oleh seseorang karena faktor kesehatan fisik yang mengganggu sistem neurologi yang disebut dengan Pseudobulbar Affect (PBA). Seseorang dengan riwayat penyakit alzheimer, dementia, stroke dan parkinson lebih rentan mengalami kondisi ini karena adanya ketidakmampuan mengendalikan emosi” (Ochi, 2018).
Dampak dari hypophrenia bisa sampai bunuh diri loh! Jadi, jangan dianggap mudah teman-teman. Maka dari itu, jika kita memiliki teman, keluarga, teman, orang terdekat, atau bahkan kita sendiri yang memiliki gangguan ini kita tetap bisa mengatasinya. Gimana cara mengatasinya? Gampang-gampang susah teman-teman dalam mengatasinya. Berikut ini cara-cara jitu untuk mengatasi hypophrenia:
Curhat
Kita pasti bingung, kenapa bisa murung. Diri sendiri saja enggak bisa menjawabnya, apalagi kalau orang lain bertanya. Hal itu tentu akan menambah rasa frustasi. Alhasil, kita selalu mengakhirinya dengan menyendiri. Namun walau bagaimanapun, mengomunikasikan adalah suatu cara yang lebih bijak ketimbang memendamnya. Utarakan saja pada orang yang kita percaya. Bisa keluarga atau sahabat. Seenggaknya, sesuatu yang mengganjal bisa dikeluarkan. Bukankah ada sensasi plong pasca mencurahkan segalanya?
Jauhi Kesendirian
Menyendiri memang kadang kita perlukan, ya. Namun dalam keadaan bersedih, apalagi rasa itu datang mendadak, sebaiknya kita tidak memilih opsi untuk menyendiri. Bisa dibayangkan kalau sedang sendirian? Kita bisa terus nangis, meluk bantal sampai basah, mendengarkan lagu-lagu galau, dst. Bisa nambah kacau tuh!
Konsultasikan Pada Ahlinya
Tentu tahu maksudnya ‘kan, siapa yang dibicarakan di sini? Yep! psikolog atau psikiater. Jadi kalau gejala ‘mendadak sedih’ ini sudah melampaui level normal, kita jangan sampai tinggal diam. Enggak mau ‘kan kesedihan mendadak itu mengganggu aktivitas sehari-hari kita?
Berdoa
Cara ini bisa jadi pilihan utama yang gampang-gampang susah. Gampang, karena kita enggak perlu tempat atau waktu tertentu, enggak perlu bayar jasa konsultasi juga. Allah Swt ‘kan Maha Baik, Maha Kuasa, Maha Segalanya. Susahnya itu, kita mesti benar-benar memasrahkan diri dan yakin seyakin-yakinnya akan kekuasaan Tuhan. Insya Allah hati akan lebih damai dan bawaannya ringan (Rahayu, 2018).
Jadi jika kita memiliki gangguan psikologis ini, kita harus menerimanya dengan lapang dada dan jangan pernah malu. Karena Tuhan memberikan sesuatu pasti bermanfaat untuk kita ataupun orang lain. Dan jika kita mengenal orang yang memiliki gangguan psikologis ini jangan mengolok-olok atau membullynya! Karena itu akan membuat orang tersebut menjadi lebih parah gangguannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ochi, E. (2018). Mengenal Hypophrenia, Kondisi Seseorang yang Sering Menangis Tanpa Sebab. Retrieved from https://journal.sociolla.com/lifestyle/mengenal-hypophrenia/
Rahayu, V. R. (2018). Yuk Kenali Sedih tanpa alasan atau Hypophrenia. Retrieved from https://www.linkedin.com/pulse/yuk-kenali-sedih-tanpa-alasan-atau-hypophrenia-rahayu-s-psi
Rianda, S. M. (2018). Gejala dan cara mengatasi mood yang dapat berubah secara drastis. Retrieved from https://www.alodokter.com/komunitas/topic/hypophrenia-2