Gorengan Khas Betawi memang Beda
Gorengan khas Betawi berbeda dengan gorengan yang biasa. Paling tidak ada tiga perbedaan gorengan khas Betawi dibandingkan dengan gorengan yang umum:
Pertama, pada bentuk gorengannya, misal Bakwan. Gorengan khas Betawi, bentuk Bakwannya lebih tipis dan lebar. Jadi, saat dimakan, terasa gurih dan keriuknya.
Kedua, gorengan khas Betawi punya adonan sambel tersendiri. Bukan cabai mentah yang utuh seperti hal gorengan yang biasa.
Ketiga, pewarna yang dipakai, misalnya untuk Bakwan menggunakan pewarna alami, yakni kunyit. Jadi, aman kan?
Nah, bentuk Bakwan, bisa saja ada yang sama, tipis dan lebar, tetapi sambalnya pasti tidak ada yang sama. Kenapa?
Adonan sambal gorengan khas Betawi dibuat dari kacang tanah dan dicampur dengan asam Jawa. Ada cita rasa tersendiri saat kita menyantap gorengan khas Betawi dengan sambalnya. Nyam, nyam, nyam pokoknya deh...
Sayangnya, gorengan khas Betawi ini sudah jarang kita temukan di pinggir jalan. Namun bukan berarti sudah tidak ada atau punah. Kita masih bisa menjumpainya di acara-acara Betawi, atau gerobak tepi jalan di lokasi tertentu saja.
Bang Kumis, misalnya, dia sudah bertahun-tahun mangkal jualan gorengan khusus khas Betawi.
"Iya, ini saya tekuni, di samping sebagai mata pencarian, juga sebagai upaya menjaga tradisi kuliner Betawi," ujarnya.
Harganya pun terjangkau, alias sama dengan gorengan yang biasa di pinggir jalan.
Bagi yang tertarik untuk mencicipi gorengan khas Betawi, kamu bisa mampir ke gerobak GORENGAN BETAWI di Jalan Kemandoran, depan Taman Firdaus, Samping klinik dr. Sari, Pekayon, Bekasi Selatan.
Bang Kumis, buka dari jam 15.00 sampai 23.00 paling malam. Selamat mencoba ya.
Warta dari Pembaca: Ani Wartani
