Puisi-Puisi Helmiyah Marsya
Kisahku di Kota Rantau
Ibu,
Bagaimana aku melupakan sebongkah
rindu
Yang menguasai ilusiku setiap detik
Membiarkanku berilalang di rentang
waktu
Mengalir kenangan terhias sesungging
senyum di bibirmu
Aku tak dapat berkata
Sebab di hadapanku hanya ada kamu
Dan kehidupan sehari-hari di
kampung
Aku telah gagal ibu,
Menyulam rindu sebelum
mimpi-mimpiku tuntas
Rindu padamu telah menguasai ilusi
Tak mampu ku kunyah dan ku telan
Seumpama terbitnya mentari
menghilangkan malam
Ibu,
Beri aku do’a di tengah malam yang
pekat
Untuk hari esok yang kita
nanti-nantikan bersama
Hari yang akan membawa kita sampai
pada titik sejati
Di mana jubah hitan terbalut di
tubuhku
Dengan toga sebagai mahkota di
kepala
Lalu, namaku bertambah dua huruf di
belakang
Gelar sarjana itulah impianmu di
tahun ini ibu
Annuqayah,
1 Januari 2019 M.
Barangkali Aku Jatuh Cinta
Ceritanya sudah malam
Sajadah-sajadah berjejer rapi
Tergelar di dalam masjid Al-Karim
Tabir pemisah terjunjung tinggi di
depanku
Langkahku mulai berhenti
Di barisan shaf nomor dua dari depan
Sebab shaf pertama adalah tempat
beliau
Para nyai guru besar di kampungku
Alunan adzan yang indah menutup
telingaku
Subhanallah,
Aku mencoba melukis wajahnya di
benakku
Namun, semuanya kembali sunyi
Tak ku temukan lagi suara merdu itu
mengembara
Mungkin ini waktunya aku memulai
takbir
Lalu ku dengar derap langka
Yang sesekali menghiasi kesunyian
Sampai ketemu esok di waktu yang
sama
Barangkali dalam rasa yang berbeda
Jenangger,
20 Desember 2018 M.
Harapan Sunyi
Aku benci diammu, Ra
tatap matamu yang tanpa ekspresi
Menjadikanku manusia asing
Di kalanganku sendiri
Masihkah cinta
Tanya itulah yang kerap kali
Tergantung di bibirku yang keruh
Mari fahami rasaku, Ra
Menolehlah ke arahku
Baca sorot mataku yang sarat
Kemarilah, ajak aku berbicara
Tentang semesta yang maha
Yang sudah lama terbuang bersama
kenangan
Barangkali hatimu masih terbuka
Layaknya menanti mimpi yang belum
sempurna
Annuqayah 2019 M.
-----
Helmiyah Marsya, lahir 1 Januari 1996 di Jenangger, Batang-Batang, Sumenep dengan nama Helmiyatun. Tercatat sebagai santri di PP Annuqayah Lubangsa, Guluk-Guluk, Madura. Berproses kreatif di Sastra Iksabad (Persi) dan Lembaga Kepenulisan (LK_Generasi).