SDN Borong Pamerkan Puisi Rupa pada Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar
Dalam pameran itu, murid-murid SDN Borong menampilkan puisi rupa, yakni perpaduan antara puisi dan seni rupa. Uniknya lagi, puisi rupa tersebut dibuat dalam bentuk berbagai tampilan kreatif hasil daur ulang. Puisi- puisi itu menjadi bagian dari berbagai barang bekas, seperti piring, gelas, raket bulu tangkis, pengalas papan ujian, dan bets ping pong. Pembuatan karya daur ulang dilakukan atas bimbingan Nuraeni, guru kelas 1A SDN Borong.
"Ketika saya menyampaikan bahwa SDN Borong akan menampilkan puisi rupa, ada yang bertanya seperti apa itu?" cerita Kepala SDN Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd sebelum pelaksanaan pameran.
Lebih dari 10 karya yang ditampilkan, dengan tema puisi berkaitan dengan Sekolah Adiwiyata dan lingkungan hidup pada umumnya. Judul-judul puisi yang ditulis oleh anak-anak, antara lain, "Lingkungan Sekolah", "Lingkungan Hidup", "Laut", "Hujan", dan "Sekolahku Tidak Kotor". Karya anak-anak SDN Borong menjadi bagian dari stan Kecamatan Manggala.
"Sebutan puisi rupa supaya puisi itu bisa menarik secara visual ketika dibaca oleh pengunjung," jelas Rusdin Tompo, fasilitator anak di SDN Borong.
Rusdin, yang juga penulis puisi itu mengatakan bahwa mereka memang memotivasi anak untuk kreatif, baik dalam bidang tulis-menulis, seni rupa, dan bidang-bidang lain. Katanya, di sekeliling anak itu ada banyak sumber ide, termasuk limbah sampah, tinggal bagaimana mereka mengubahnya menjadi karya seni.
Menurut Evhawati Bahtiar, guru SDN Borong yang hadir saat pameran, antusiasme orang terhadap pameran ini cukup baik. Kepala UPTD Pendidikan Manggala, Dr. Syarifuddin, M.Pd, juga datang memberikan support kepada jajarannya yang sudah ikut menyukseskan pameran yang berlangsung sehari ini.(*)
