Puisi-Puisi Ibna Asnawi,
Perjalanan Menuju Laut
terasa jauh jarak tempuh
perjalanan ke laut
menantang waktu
pukat kedunguan terpanggul
sepanjang jalan bermimpi
menjumpai ikan-ikan
di laut yang dingin
semburat cahaya dari seberang
menyerpih ke langit
membias di pekat bahtera
aku hanya menatap jauh
mengelus utuh sanubari
buih cahaya itu
ingin kupetik untuk
gelap langkah ketika pulang
ikan-ikan biarlah berenang
memanjat doa sepanjang zaman
LK, 11 November 2018
Saat di Laut
aku perempuan laut
ketika malam menghampar
bermain bersama kunang-kunang
(kunang-kunang rekah mataku
membawa cahaya
suluh menerangi gelisahmu)
di laut aku menghitung debar
bersitatap dengan debur
bersitahan pada hancur
(kunang-kunang hasrat dadaku
mengirim nestapa
ke ubunmu mengembara)
LK, 4 November 2018
Tragedi Berpisah
dalam kesunyian sesudah subuh
debar-debar semakin mendebar gusar
kepada puisi harusnya tumpah
gelisah-resah karenamu
tapi aku terperangkap waktu
berseteru sendiri
kelimpungan hilang siasat
oh, aku mencintaimu
nafas mendingin
pipi menghangat
kuncup melati berbisik
air mataku tak lebih
hanyalah basah rumputan oleh embun
sisa semalam
LK, 30 Oktober 2018
terasa jauh jarak tempuh
perjalanan ke laut
menantang waktu
pukat kedunguan terpanggul
sepanjang jalan bermimpi
menjumpai ikan-ikan
di laut yang dingin
semburat cahaya dari seberang
menyerpih ke langit
membias di pekat bahtera
aku hanya menatap jauh
mengelus utuh sanubari
buih cahaya itu
ingin kupetik untuk
gelap langkah ketika pulang
ikan-ikan biarlah berenang
memanjat doa sepanjang zaman
LK, 11 November 2018
Saat di Laut
aku perempuan laut
ketika malam menghampar
bermain bersama kunang-kunang
(kunang-kunang rekah mataku
membawa cahaya
suluh menerangi gelisahmu)
di laut aku menghitung debar
bersitatap dengan debur
bersitahan pada hancur
(kunang-kunang hasrat dadaku
mengirim nestapa
ke ubunmu mengembara)
LK, 4 November 2018
Tragedi Berpisah
dalam kesunyian sesudah subuh
debar-debar semakin mendebar gusar
kepada puisi harusnya tumpah
gelisah-resah karenamu
tapi aku terperangkap waktu
berseteru sendiri
kelimpungan hilang siasat
oh, aku mencintaimu
nafas mendingin
pipi menghangat
kuncup melati berbisik
air mataku tak lebih
hanyalah basah rumputan oleh embun
sisa semalam
LK, 30 Oktober 2018
Ibna Asnawi, Lahir di Sumenep, 07 November 1996. Sedang mengaji di Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa Putri Guluk-guluk Sumenep Madura. Dapat ditemui di: Ibna Asnawi (Facebook) dan ibnadonut@gmail.com