Puisi-Puisi Yanu Faoji
Perut Tikus
Dikolong jembatan penyebrangan
Aku menemukan berpasang-pasang
Kaki yang melintas
Kucing hitam mengintai
Menggerakan ekor
Dan menaik turunkan helai kumis
Menngendus aroma belulang
Dan sisa bangkai santapan
Kesibukan yang menjerat erat
Pada lambung dan pelumas anus
Sementara keluarga tikus
Terbirit berhambur takut
Sembunyi dan mengumpat
Pada balik lubang tong
Yang bertumpukan sisa bangkai
Dan tulang-tulang
Jakarta, 13 September 2017
Perjalanan Orang Kecil
Dia yang berjalan menunduk
Menapak pada duri
Yang bertebaran pada jalan pincang
Dibatasi tembok uzur
Berkaligrafi ayat-ayat otak atikmu
Yang telah mengelopak
Pada segerombol bunga
Yang elok dipelupuk
Namun anyir dibatang cium
Menjelmakannya sebagai sapi-sapi perah
Cileungsi, 20 November 2017
Kidung Air Mata
potret wajah yang menggantung
pada dinding sunyi
terjal menghujam denyut nadi
terangkai kelambu
yang tersibak pada rimbun ingat
aku tersesat
dibelantara yang tersusun rapi
pada album sisa senyum
waktu itu
kau menaruh sajak-sajak
dipelupuk mata
isinya petatah petitih
tentang kasih
yang semerbak mawar
wangi memecah sunyi
menuntun tulang kecilku
memilah-memilih jalan
ditengah semak
aku akan memelukmu
bahkan pada derai mata
yang tiada henti bercucuran
Jakarta, 05 Mei 2017
Yanu Faoji, Lahir di Banyumas, Jawa Tengah, 13 Januari 1995. Tulisannya pernah dimuat di beberapa media online. Beberapa puisi termasuk dalam antologi bersama: Antologi Puisi Nasional Pematangsiantar 2018, Antologi Angin FAM Indonesia, Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid VI 2018. Ia juga pernah diundang ke acara pertemua penyair, seperti Tugu Sastra Siantar 2018.
Dikolong jembatan penyebrangan
Aku menemukan berpasang-pasang
Kaki yang melintas
Kucing hitam mengintai
Menggerakan ekor
Dan menaik turunkan helai kumis
Menngendus aroma belulang
Dan sisa bangkai santapan
Kesibukan yang menjerat erat
Pada lambung dan pelumas anus
Sementara keluarga tikus
Terbirit berhambur takut
Sembunyi dan mengumpat
Pada balik lubang tong
Yang bertumpukan sisa bangkai
Dan tulang-tulang
Jakarta, 13 September 2017
Perjalanan Orang Kecil
Dia yang berjalan menunduk
Menapak pada duri
Yang bertebaran pada jalan pincang
Dibatasi tembok uzur
Berkaligrafi ayat-ayat otak atikmu
Yang telah mengelopak
Pada segerombol bunga
Yang elok dipelupuk
Namun anyir dibatang cium
Menjelmakannya sebagai sapi-sapi perah
Cileungsi, 20 November 2017
Kidung Air Mata
potret wajah yang menggantung
pada dinding sunyi
terjal menghujam denyut nadi
terangkai kelambu
yang tersibak pada rimbun ingat
aku tersesat
dibelantara yang tersusun rapi
pada album sisa senyum
waktu itu
kau menaruh sajak-sajak
dipelupuk mata
isinya petatah petitih
tentang kasih
yang semerbak mawar
wangi memecah sunyi
menuntun tulang kecilku
memilah-memilih jalan
ditengah semak
aku akan memelukmu
bahkan pada derai mata
yang tiada henti bercucuran
Jakarta, 05 Mei 2017
Yanu Faoji, Lahir di Banyumas, Jawa Tengah, 13 Januari 1995. Tulisannya pernah dimuat di beberapa media online. Beberapa puisi termasuk dalam antologi bersama: Antologi Puisi Nasional Pematangsiantar 2018, Antologi Angin FAM Indonesia, Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid VI 2018. Ia juga pernah diundang ke acara pertemua penyair, seperti Tugu Sastra Siantar 2018.