Puisi-Puisi Neneng Hendriyani
Secercah
Cahaya, Seberkas Asa Di Negeri Indonesia
Apa hendak kau kata,
Tuan?
Negeri makmur begini
rupanya
Pendidikan masih belum
merata
Buku masih susah dibaca
Bila pun ada, tiada
dibuka
Ruang terkunci, petugas ‘ntah
kemana
Siswa buta tak tahu
apa-apa
Ingin belajar tapi tak
bisa
Apa hendak kau kata, tuan?
Bangunan sekolah banyak yang rusak
Meja kursi masih lah dalam mimpi
Guru datang masihlah dalam angan
Terpaksa belajar di langit terbuka di sisi pematang
Inilah wajah yang terlupa
Di sisi lain dari negara
Sarat tikus merajalela
Merampok membabi buta
Menggadai harta rakyat
bersama
Demi perut, demi dunia
semata
Inilah wajah Pendidikan kita
Gelap masih menyelimuti semua
Secercah cahaya masih dalam angan
Seberkas asa masih dalam
genggaman
Belum terlempar, belum
bersinar
Menunggu Tuan datang ke
haribaan
Bersama mari kita
berjuang
Tegakkan cita yang lama
terlupakan:
Hidupkan nilai penting
kehidupan;
Yaitu KEJUJURAN!
Berani karena benar!
Takut karena salah!
Indonesia tak selalu
mengalah!
(Karadenan, 23/02/2018)
Pena Usang
Untaian waktu bak kalung
Mutiara
Teguh mengikat melecut
kata
Bermain peran bermain
roman
Dalam tarian pena usang
Waktu nan kejam tarik
harapan
Di ujung jalan melenguh
tajam
Tak sabar menanti cinta
Ciuman mesra di bibir tua
Peluk hangat di bawah
kemboja
Lirih berucap penaku
usang
Ku bawa ia pulang
(Bogor, 5 Juni 2018)
______
Neneng Hendriyani adalah Guru Bahasa Inggris di SMK N
1 Cibinong Kab Bogor sekaligus Alumni Peserta Kemah Sastra Nasional 2018 di
Desa Adat Kemiren Banyuwangi pada tanggal 28-29 April 2018. Karya sastranya tergabung antara lain: Menghidupkan Ruh Dewi Sartika Dalam Jiwa Para
Guru (2017), Janji Firly (2017), Setangkup Rindu Dari Masa Lalu
(2018), Senyuman Lembah Ijen (2018). Kontak: 085715773482 / nenghendri53@gmail.com