Gerakan Berbagi Al-Quran Andalusia
Judul : Al-Quran Andalusia (Rasm Ustmani)
Penerbit : Tazkia Publishing
Cetakan Pertama: Januari 2018
Cetakan Kedua: Juli 2018
Spesifikasi: Ukuran 15 x 21 cm, Kertas: Quran pulp (qpp), Sampul: Hardcover, laminating doft, smboss spot uv.
Info: 0811-1986-73 (WA)
Info: 0811-1986-73 (WA)
Harga : 50.000,-
Sebelum Anda membaca tulisan ini, cobalah bertanya pada diri Anda: “Kapan terakhir membaca al-Qur’an?” Barangkali jawabannya; baru saja, tadi habis shalat, kemarin, lusa, minggu lalu, bulan lalu, tahun lalu, atau sudah lupa kapan terakhir membaca al-Qur’an. Apakah al-Qur’an itu? Allah menjawab:
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka mentadabburi (memperhatikan) ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” [Shad : 29]
Di zaman digital seperti sekarang ini, tradisi membaca al-Quran di masyarakat -apalagi di kalangan remaja- berbeda jauh dengan zaman-zaman sebelumnya. Ketika belum ada produk elektronik dan teknolologi belum canggih. Muslim zaman sekarang kadang lebih sibuk nonton televisi, main HP, atau baca berita saat waktu luang dibanding membaca al-Qur’an.
Ironisnya lagi, bahkan ada yang lantang bilang: “Buat apa baca Al-Qur’an doang kalau tidak dipelajari maknanya dan diamalkan ilmunya., itu buang-buang waktu saja, tak ada gunanya!” Benarkah demikian? Membaca, menghafal, mempelajari, dan mengamalkan al-Qur’an sama-sama penting dan bernilai ibadah. Namun benarkah tidak ada manfaatnya kalau sekadar membaca al-Qur’an saja?
Ada sebuah kisah percakapan antara seorang cucu yang mahasiswa dengan kakeknya yang bekerja sebagai tukang arang. Cucunya selalu mengkritisi kakeknya yang hanya rajin membaca al-Qur’an, tapi tidak menghafal, mendalami, dan mengamalkannya. Akhirnya suatu hari Sang Kakek menyuruh cucunya tersebut membawa air menggunakan Karung Arang dari sungai dekat rumahnya ke halaman untuk menyiram bunga-bunga. Cucunya sadar kalau itu perintah yang sia-sia, mana bisa bawa air pakai karung. Namun dia tetap melaksanakan perintah Sang Kakek dengan niat akan menunjukkan kesia-siaanya.
“Duh, Kek, ini pekerjaan yang sia-sia sama seperti Kakek baca al-Qur’an itu.”
“Sudahlah, kerjakan saja perintah Kakek.”
Setelah cucunya tiga kali bolak-balik membawa air pakai karung arang dengan wajah kusam, dan airnya ‘habis tumpah’ sebelum sampai halaman, Sang Kakek mendekati cucunya dan berbisik:
“Terima kasih ya telah bantu Kakek, kamu memang tidak berhasil membawa air dari sungai ke halaman pakai karung arang, tapi coba lihat baik-baik, karung arang yang awalnya kotor dan hitam itu, kini jadi sangat bersih. Demikian juga dengan membaca al-Qur’an, meski tidak paham artinya.”
Mendengar bisikan tersebut, cucunya diam seribu bahasa dengan wajah merah karena malu.
Kisah tersebut merupakan tamsil pembenaran atas keutamaan membaca al-Qur’an sebagaimana disampaikan Nabi Muhammad SAW:
“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]
Dengan demikian terbitnya Al-Qur’an Andalusia ini mengusung semangat tersebut, serta semangat yang dibawah al-Qur’an itu sendiri:
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30).
Al-Qur’an Andalusia juga dilengkapi dengan Al-Qura’an Terjemahan, Asababunnuzul, Keutamaan Membaca Al-Qur’an, Dzikir Pagi dan Sore, Doa-Doa dalam Al-Qur’an, Indeks Juz, Indeks Al-Qur’an, Adab-Adab Membaca Al-Qur’an, dan Kiat-Kiat Menghafal Al-Qur’an.
Mari berbagi al-Qur’an baik sebagai koleksi di rumah atau diwakafkan untuk masjid, musalla, kaum dhuafa, perpustakaan, pondok pesantren, panti asuhan, dan lainnya.