Hasil Kurasi Naskah Gerakan Antiskandal Sastra (Tahap Akhir)
Berikut Hasil Kurasi Naskah Gerakan Antiskandal Sastra (Tahap Akhir):
ESAI:
1. Acep Syahril (Indramayu)
2. Agung Irawan (Bekasi)
3. Ahda Imran (Bandung)
4. Akhmad Cahyo Setio (Batu Licin)
5. Amar Ar Risalah (Depok)
6. Ari J Adipurwawidjana (Bandung)
7. Arrie Boediman La Ede (Sentul)
8. Badaruddin Amir (Barru)
9. Berthold Sinaulan (Jakarta)
10. Bima Prana Chitra (Medan)
11. Chavchay Saifullah (Banten)
12. Dewi Salistiawati W (Jakarta)
13. Dheni Kurnia (Pekanbaru)
14. Dimas Indana Senja (Bumiayu)
15. Doddi Ahmad Fauji (Bandung)
16. Dwi Rahariyoso (Muaro Jambi)
17. Edy Samudra Kertagama (Lampung)
18. Eko Tunas (Semarang)
19. Eko Windarto (Batu)
20. Esha Tegar Putra (Padang)
21. Ewith Bahar (Jakarta)
22. Fakhrunnas MA Jabbar (Pekanbaru)
23. Fikar W Eda (Bogor)
24. Fithrorozi (Belitung)
25. Hasan Aspahani (Jakarta)
26. Herman RN (Aceh)
27. Heru Mugiarso (Semarang)
28. Hidayat Raharja (Sumenep)
29. Hikmat Gumelar (Bandung)
30. Kunni Masrohati (Pekanbaru)
31. Maman S Mahayana (Depok)
32. Marlin Dinamikanto (Jakarta)
33. Mohammad Arfani (Palembang)
34. Muslih Marju (Tuluagung)
35. Najibul Mahbub (Pekalongan)
36. Nurul Lusilah (Probolinggo)
37. Rini Febriani Hauri (Jambi)
38. Ryan Rachman (Banyumas)
39. Salimi Ahmad (Jakarta)
40. Saut Poltak Tambunan (Jakarta Timur)
41. Shiny Ane Elpoesya (Jakarta)
42. Shobir Poerwanto (Tangerang Selatan)
43. Slamet Wahedi (Sumenep)
44. Soni Farid Maulana (Bandung)
45. Suyitno Ethex (Mojokerto)
46. Syaifuddin Gani (Kendari)
47. Syarifuddin Arifin Dua (Padang)
48. Udo Z Karzi (Lampung)
49. Umar Fauzi Ballah (Sampang)
50. Weni Suryandari (Bekasi)
51. Yana Risdiana (Bandung)
52. Zulfaisal Putera (Banjarmasin)
PUISI:
1. Acep Syahrir (Indramayu)
2. Agus Pramono (Mojokerto)
3. Aloeth Pathi (Pati)
4. Alveng Subrata (Surabaya)
5. Amin Kamil (Jakarta)
6. Ardian Je (Banten)
7. Arif Khilwa (Pati)
8. Arrie Boediman La Ede (Bogor)
9. Asril Koto (Padang)
10. Berthold Sinaulan (Jakarta)
11. Bima Prana Chitra (Medan)
12. Buana KS (Jambi)
13. Budhi Setyawan (Bekasi)
14. Budi Wahyono (Semarang)
15. Dedi Tarhedi (Tasikmalaya)
16. Edy Samudra Kertagama (Lampung)
17. Eko Windarto (Batu)
18. EM Yogiswara (Jambi)
19. Giyanto Subagio (Jakarta)
20. Hadi Sastra (Tangerang)
21. Hasan B Saidi (Batam)
22. Hasan Bisri BFC (Bogor)
23. Imam Maarif (Jakarta)
24. Ipnu PS Megananda (Serang)
25. Iwan Kurniawan (Jakarta)
26. Jayu Marsuis (Bengkulu)
27. Jumari HS (Kudus)
28. Laksmi Cahya (Pati)
29. M Arif Budiman (Pemalang)
30. Muhammad Noor Ahsin (Kudus)
31. Mukti Sutarman (Kudus)
32. Muslih Marju (Tulungagung)
33. Muttafakur Rahmah (Banyuwangi)
34. Nung Bonham (Kudus)
35. Pierra Imo (Kendari)
36. RD Kedum (Lubuklinggau)
37. Rini Intama (Tangerang)
38. Romy Sastra (Jakarta)
39. Roymon Lemosol (Maluku)
40. Rut Retno Astuti (Tegal)
41. Salman Yoga S (Takengon)
42. Samsudin Adlawi (Banyuwang)
43. Siamir Marulafau (Medan)
44. Sri Kanti (Kudus)
45. Sudiyanto (Bekasi)
46. Sumanang Tirtasudjana (Purworejo)
47. Suryana Hafidin (Indramayu)
48. Syafri Arifuddin Masser (Sulawesi Barat)
49. Toto ST Radik (Banten)
50. Vonny Aronggear (Jayapura)
51. W Haryanto (Surabaya)
52. Wanto Tirta (Jawa Tengah)
53. Wirja Taufan (Padang)
54. Yahya Andi Saputra (Jakarta)
55. Zaeni Boli (Larantuka)
TESTIMONI:
1. Kris/Kristian (Karanganyar)
2. Vonny Aronggear (Jayapura)
3. Yudhie Guszara (Belitung)
----------------
Lahirnya GAS dilatarbelakangi oleh perdebatan berkepanjangan menyusul terbitnya buku “33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh” (33 TSIPB) yang didahului oleh ajakan Denny JA untuk menulis puisi esai, di sisi lain telah membuat peta sastra Indonesia tidak produktif, terpecah-pecah, dan senantiasa tersandera oleh kedua hal tersebut. Ironisnya, karena tak hendak terlibat polemik formal (yang hanya bakal mengukuhkan keberadaan kedua hal itu) hingga kini jarang ada buku yang terbit untuk menganalisa dan mengkritisi layak tidaknya 33 TSIPB dan puisi esai dicatat dalam sejarah sastra kita.
Namun, yang menggelisahkan dan memiriskan (serta kerap tak terdeteksi secara signifikan) adalah, adanya gejala riil bahwa sepanjang kedua hal tersebut bergulir, selama itu pula muncul aneka modus bersandar uang dan ketidakpahaman publik (yang dilakukan oleh penggeraknya secara massif dan sistematis) demi meraup pelibatan dan dukungan banyak pihak. Bukti-bukti awal adanya modus yang (berpotensi) memanipulasi sejarah sastra tersebut selama ini kerap bermunculan di ruang publik, baik melalui tulisan di medsos maupun lewat diskusi di forum-forum sastra.
Mencermati situasi dan kondisi semacam itu, kami Gerakan Antiskandal Sastra (GAS) berencana menerbitkan kumpulan tulisan menyoal beragam modus yang menyertai munculnya 33 TSIPB dan puisi esai tersebut. Bersama ini juga mengundang semua pihak untuk berkenan terlibat aktif mendukung GAS, baik berupa mengirim tulisan, atau dukungan dalam bentuk lain.
Jakarta, 30 Maret 2018
Salam
Tim Gerakan Antiskandal Sastra (GAS)
KOORDINATOR
Sosiawan Leak
SEKRETARIS
Sofyan RH Zaid
BENDAHARA
Dedy Tri Riyadi
ANGGOTA
Rudi Fofid
Wayan Jengki Sunarta
KURATOR
Ahmadun Yosi Herfanda
Dino Umahuk
Sihar Ramses Simatupang
EDITOR
Bundo Free Hearty
Edy A Effendy
Hasan Aspahani
Kurnia Effendi
ESAI:
1. Acep Syahril (Indramayu)
2. Agung Irawan (Bekasi)
3. Ahda Imran (Bandung)
4. Akhmad Cahyo Setio (Batu Licin)
5. Amar Ar Risalah (Depok)
6. Ari J Adipurwawidjana (Bandung)
7. Arrie Boediman La Ede (Sentul)
8. Badaruddin Amir (Barru)
9. Berthold Sinaulan (Jakarta)
10. Bima Prana Chitra (Medan)
11. Chavchay Saifullah (Banten)
12. Dewi Salistiawati W (Jakarta)
13. Dheni Kurnia (Pekanbaru)
14. Dimas Indana Senja (Bumiayu)
15. Doddi Ahmad Fauji (Bandung)
16. Dwi Rahariyoso (Muaro Jambi)
17. Edy Samudra Kertagama (Lampung)
18. Eko Tunas (Semarang)
19. Eko Windarto (Batu)
20. Esha Tegar Putra (Padang)
21. Ewith Bahar (Jakarta)
22. Fakhrunnas MA Jabbar (Pekanbaru)
23. Fikar W Eda (Bogor)
24. Fithrorozi (Belitung)
25. Hasan Aspahani (Jakarta)
26. Herman RN (Aceh)
27. Heru Mugiarso (Semarang)
28. Hidayat Raharja (Sumenep)
29. Hikmat Gumelar (Bandung)
30. Kunni Masrohati (Pekanbaru)
31. Maman S Mahayana (Depok)
32. Marlin Dinamikanto (Jakarta)
33. Mohammad Arfani (Palembang)
34. Muslih Marju (Tuluagung)
35. Najibul Mahbub (Pekalongan)
36. Nurul Lusilah (Probolinggo)
37. Rini Febriani Hauri (Jambi)
38. Ryan Rachman (Banyumas)
39. Salimi Ahmad (Jakarta)
40. Saut Poltak Tambunan (Jakarta Timur)
41. Shiny Ane Elpoesya (Jakarta)
42. Shobir Poerwanto (Tangerang Selatan)
43. Slamet Wahedi (Sumenep)
44. Soni Farid Maulana (Bandung)
45. Suyitno Ethex (Mojokerto)
46. Syaifuddin Gani (Kendari)
47. Syarifuddin Arifin Dua (Padang)
48. Udo Z Karzi (Lampung)
49. Umar Fauzi Ballah (Sampang)
50. Weni Suryandari (Bekasi)
51. Yana Risdiana (Bandung)
52. Zulfaisal Putera (Banjarmasin)
PUISI:
1. Acep Syahrir (Indramayu)
2. Agus Pramono (Mojokerto)
3. Aloeth Pathi (Pati)
4. Alveng Subrata (Surabaya)
5. Amin Kamil (Jakarta)
6. Ardian Je (Banten)
7. Arif Khilwa (Pati)
8. Arrie Boediman La Ede (Bogor)
9. Asril Koto (Padang)
10. Berthold Sinaulan (Jakarta)
11. Bima Prana Chitra (Medan)
12. Buana KS (Jambi)
13. Budhi Setyawan (Bekasi)
14. Budi Wahyono (Semarang)
15. Dedi Tarhedi (Tasikmalaya)
16. Edy Samudra Kertagama (Lampung)
17. Eko Windarto (Batu)
18. EM Yogiswara (Jambi)
19. Giyanto Subagio (Jakarta)
20. Hadi Sastra (Tangerang)
21. Hasan B Saidi (Batam)
22. Hasan Bisri BFC (Bogor)
23. Imam Maarif (Jakarta)
24. Ipnu PS Megananda (Serang)
25. Iwan Kurniawan (Jakarta)
26. Jayu Marsuis (Bengkulu)
27. Jumari HS (Kudus)
28. Laksmi Cahya (Pati)
29. M Arif Budiman (Pemalang)
30. Muhammad Noor Ahsin (Kudus)
31. Mukti Sutarman (Kudus)
32. Muslih Marju (Tulungagung)
33. Muttafakur Rahmah (Banyuwangi)
34. Nung Bonham (Kudus)
35. Pierra Imo (Kendari)
36. RD Kedum (Lubuklinggau)
37. Rini Intama (Tangerang)
38. Romy Sastra (Jakarta)
39. Roymon Lemosol (Maluku)
40. Rut Retno Astuti (Tegal)
41. Salman Yoga S (Takengon)
42. Samsudin Adlawi (Banyuwang)
43. Siamir Marulafau (Medan)
44. Sri Kanti (Kudus)
45. Sudiyanto (Bekasi)
46. Sumanang Tirtasudjana (Purworejo)
47. Suryana Hafidin (Indramayu)
48. Syafri Arifuddin Masser (Sulawesi Barat)
49. Toto ST Radik (Banten)
50. Vonny Aronggear (Jayapura)
51. W Haryanto (Surabaya)
52. Wanto Tirta (Jawa Tengah)
53. Wirja Taufan (Padang)
54. Yahya Andi Saputra (Jakarta)
55. Zaeni Boli (Larantuka)
TESTIMONI:
1. Kris/Kristian (Karanganyar)
2. Vonny Aronggear (Jayapura)
3. Yudhie Guszara (Belitung)
----------------
Lahirnya GAS dilatarbelakangi oleh perdebatan berkepanjangan menyusul terbitnya buku “33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh” (33 TSIPB) yang didahului oleh ajakan Denny JA untuk menulis puisi esai, di sisi lain telah membuat peta sastra Indonesia tidak produktif, terpecah-pecah, dan senantiasa tersandera oleh kedua hal tersebut. Ironisnya, karena tak hendak terlibat polemik formal (yang hanya bakal mengukuhkan keberadaan kedua hal itu) hingga kini jarang ada buku yang terbit untuk menganalisa dan mengkritisi layak tidaknya 33 TSIPB dan puisi esai dicatat dalam sejarah sastra kita.
Namun, yang menggelisahkan dan memiriskan (serta kerap tak terdeteksi secara signifikan) adalah, adanya gejala riil bahwa sepanjang kedua hal tersebut bergulir, selama itu pula muncul aneka modus bersandar uang dan ketidakpahaman publik (yang dilakukan oleh penggeraknya secara massif dan sistematis) demi meraup pelibatan dan dukungan banyak pihak. Bukti-bukti awal adanya modus yang (berpotensi) memanipulasi sejarah sastra tersebut selama ini kerap bermunculan di ruang publik, baik melalui tulisan di medsos maupun lewat diskusi di forum-forum sastra.
Mencermati situasi dan kondisi semacam itu, kami Gerakan Antiskandal Sastra (GAS) berencana menerbitkan kumpulan tulisan menyoal beragam modus yang menyertai munculnya 33 TSIPB dan puisi esai tersebut. Bersama ini juga mengundang semua pihak untuk berkenan terlibat aktif mendukung GAS, baik berupa mengirim tulisan, atau dukungan dalam bentuk lain.
Jakarta, 30 Maret 2018
Salam
Tim Gerakan Antiskandal Sastra (GAS)
KOORDINATOR
Sosiawan Leak
SEKRETARIS
Sofyan RH Zaid
BENDAHARA
Dedy Tri Riyadi
ANGGOTA
Rudi Fofid
Wayan Jengki Sunarta
KURATOR
Ahmadun Yosi Herfanda
Dino Umahuk
Sihar Ramses Simatupang
EDITOR
Bundo Free Hearty
Edy A Effendy
Hasan Aspahani
Kurnia Effendi
){kind=link}