Puisi-Puisi Jose Rizal Manua
DAN
KEMERDEKAAN ADALAH
Kebenaran
berarti keadilan
Keadilan
dan kebenaran
Sama
dengan kemerdekaan
Dan
kemerdekaan adalah
Pintu
gerbang kebahagiaan
Kebahagiaan
dalam kehidupan
Kebahagiaan
dalam kemakmuran
Dan
Kebahagiaan
dalam kemuliaan
Lalu
mengapa
Keadilan
yang luhur ini
Kebenaran
yang suci ini
Senantiasa
di harubiru
Senantiasa
bisa dibeli?
Senantiasa
menjauh, bila didekati
Apalagi
diperjuangkan
Sendiri-sendiri
Aku
mendengar
Ada
bedanya keadilan bagi yang lemah
Dan
bagi yang kuat
Ada
bedanya keadilan bagi yang cantik
Dan
bagi yang jelek
Ada
bedanya keadilan bagi yang tua
Dan
bagi yang muda
Ada
bedanya keadilan bagi yang kaya
Dan
bagi yang miskin
Bahkan
kalian pun turut mendengar, bukan?
Bahwa
keadilan bagi kulit hitam
Berbeda
dengan keadilan bagi kulit putih
Lalu
bagaimana
Keadilan
di mata hukum
Yang
jungkir-balik penuh akrobat?
Di
mana dominasi materi
Melanda
segala dinamika berbangsa
Sehingga
yang berkuasa
Kalau
terhimpit maunya di atas
Sehingga
yang kaya raya
Kalau
terkurung maunya di luar
Lantas
kapan kemerdekaan
Sebagai
lambang dari keadilan
Dan
kebenaran, kemerdekaan
Sebagai
lambang dari kemakmuran
Dan
kemuliaan
Dapat
diwujudkan?
Dan
kemerdekaan adalah
Pintu
gerbang kebahagiaan
Kebahagiaan
dalam kehidupan
Kebahagiaan
dalam kemakmuran
Dan
Kebahagiaan
dalam kemuliaan
Jakarta,
17 Juni 2004.
DATANGLAH
KE NEGERIKU
Datanglah
ke negeriku
Akan kau jumpai di sana
Sambutan hangat
Dari keramahan rakyatnya
Dari keragaman budayanya
Musim panas akan mengubah
Gunung-gunung jadi benderang
Menyilaukan pancaindera
Musim hujan akan mengubah
Sawah-ladang jadi gemilang
menyejukkan jiwaraga
Datanglah ke negeriku
Akan kau jumpai di sana
Pohon kelapa
Pohon rotan
Pohon beringin
Bunga anggrek
Bunga kamboja
Bunga alamanda
Pisang
Nanas
Kangkung
Petai dan jengkol;
Yang akan mengharumkan udara
Datanglah ke negeriku
Akan kau jumpai di sana
Kisah-kisah yang dilisankan
Sejarah-sejarah yang dilukiskan
Datanglah ke negeriku
Akan kau jumpai di sana
Orang yang bekerja menurut kemampuannya
Orang yang berusaha menurut kebutuhannya
Datanglah ke negeriku
Akan kau jumpai di sana
Pemimpin yang mempunyai satu tujuan besar
Dalam meningkatkan taraf hidup
Dalam meningkatkan kebudayaan
Pemimpin yang senantiasa
Menjinakkan sungai-sungai yang mengamuk
Dalam nafas perdamaian yang kekal dan abadi
Akan kau jumpai di sana
Sambutan hangat
Dari keramahan rakyatnya
Dari keragaman budayanya
Musim panas akan mengubah
Gunung-gunung jadi benderang
Menyilaukan pancaindera
Musim hujan akan mengubah
Sawah-ladang jadi gemilang
menyejukkan jiwaraga
Datanglah ke negeriku
Akan kau jumpai di sana
Pohon kelapa
Pohon rotan
Pohon beringin
Bunga anggrek
Bunga kamboja
Bunga alamanda
Pisang
Nanas
Kangkung
Petai dan jengkol;
Yang akan mengharumkan udara
Datanglah ke negeriku
Akan kau jumpai di sana
Kisah-kisah yang dilisankan
Sejarah-sejarah yang dilukiskan
Datanglah ke negeriku
Akan kau jumpai di sana
Orang yang bekerja menurut kemampuannya
Orang yang berusaha menurut kebutuhannya
Datanglah ke negeriku
Akan kau jumpai di sana
Pemimpin yang mempunyai satu tujuan besar
Dalam meningkatkan taraf hidup
Dalam meningkatkan kebudayaan
Pemimpin yang senantiasa
Menjinakkan sungai-sungai yang mengamuk
Dalam nafas perdamaian yang kekal dan abadi
Jakarta,
5 Mei 2015
Jose Rizal Manua, lahir di Padang, tanggal 14 September 1954. Di Pusat Kesenian
Jakarta-Taman Ismail Marzuki sejak tahun 1972 hingga sekarang. Tahun 1975,
bergabung dengan Teater Mandiri pimpinan Putu Wijaya. Tahun 1977, bergabung
dengan Bengkel Teater Rendra. Tahun 1980, kuliah di Fakultas Teater- IKJ
jurusan penyutradaraan. Tahun 1981 s/d 1986 menjuarai berbagai lomba baca puisi
tingkat DKI Jakarta dan Nasional. Tahun 1989, membaca puisi keliling ke
beberapa kota besar di Indonesia dan Pembacaan Puisi Humornya mendapat sambutan
hangat di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia. Tahun 1986
mendirikan Bengkel Deklamasi Jakarta. Mendramatisasikan dan memusikalisasikan
puisi diberbagai tempat. Tahun 1988 mendirikan Teater Tanah Air. Tahun 2004,
meraih 10 medali emas di antaranya sebagai sutradara terbaik pada “The Asia –
Pasific Festival of Children’s Theatre” di Toyama-Jepang dengan lakon “Within
Children’s Hand” karya Danarto. Tahun 2006, meraih 19 medali emas di antaranya
sebagai sutradara terbaik pada “9th World Festival of Children’s Theatre” di
Lingen-Jerman dengan lakon “Spectacle WOW a Visual Theatre Performance” karya
Putu Wijaya. Mendapat “Satyalancana Wira
Karya” dari Presiden R.I. DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, dan menerbitkan
kumpulan puisi berjudul “Menghayal Jadi Presiden”. Tahun 2008, mendapat
penghargaan “Lingkungan Hidup” dari Gubernur DKI Jakarta, DR. Ing. H. Fauzi
Bowo. Dan pada tahun yang sama, Teater Tanah Air meraih penghargaan The Best
Performance dan The Best Director pada “10Th World Festival of Children’s Theatre”
di Moscow- Rusia. Dengan lakon “Spectacle PEACE a Visual Theatre Performance”
karya Putu Wijaya. Pada tanggal 19 – 27 Nopember 2008, di undang khusus oleh
Markas Besar PBB untuk pentas “Spectacle PEACE a Visual Theatre Performance” di Palais Des Nations- United Nations Office in
Geneva (UNOG) Switzerland, dalam rangka memperingati “The United Nations
Universal Children’s Day”. Dan mendapat penghargaan MURI, sebagai grup teater
yang memperoleh penghargaan Internasional terbanyak. Jose rizal manua, telah menyutradari
lebih dari 100 pementasan teater. Film yang pernah dibintangi; “Oeroeg”.
“Gordel van Smaragd”,”Angel’s Cry”, “Puisi Tak Terkuburkan”, “Fatahillah”,
“Fiksi”, “Asmara 2 Diana”, “Danur”, dll. Di tengah aktifitasnya yang padat,
staf pengajar di Fakultas Teater dan Fakultas Film- Institut Kesenian Jakarta
ini, pada 5 November lalu masih sempat menyelesaikan program studi S2 bidang Film di ISI Surakarta, Solo.
Alamat Email Media Massa yang Memuat Karya Sastra
Sudah Nonton 6 Film Tentang Puisi?