Gus Miek, Gus Dur dan Aki Fuad - Mabda Dzikara
oleh Mabda Dzikara
#KAWACA.COM - Dalam sebuah kunjungan sowan saya dan beberapa kawan ke kediaman Aki Fuad Halimi (KH. SM Halimi Salim) setahun yang lalu, saya sempat menanyakan rumor kedekatan beliau dengan sosok Gus Miek (KH. Hamim Thohari Jazuli) dan Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid).
Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Aki Fuad memiliki kedekatan dengan dua ulama tanah jawa yang terkenal dengan kewaliannya tersebut. Setidaknya dalam banyak cerita tentang Gus Dur dan Gus Miek, saya pribadi belum pernah membaca tulisan yang bercerita tentang kedekatan keduanya dengan Aki Fuad. Adapun kisah kedekatan Gus Miek dan Gus Dur sudah seringkali kita dengar dan baca dalam berbagai forum dan artikel.
Jika di Jawa Timur ada Gus Miek, Jakarta memiliki Gus Dur, maka tanah Banten memiliki Aki Fuad Halimi yang merupakan sahabat sekaligus murid dari mereka berdua. Aki Fuad mengisahkan bahwa Gus Miek adalah sahabat sekaligus guru beliau dalam menempuh laku spiritual saat muda bersama Gus Dur. Tiga ulama ini merupakan mantan 'teman ngopi', ziarah dan diskusi persoalan-persoalan keumatan dan kebangsaan.
Dalam berbagai kesempatan sowan saya ke Aki Fuad, tidak jarang beliau mengutip hikmah-hikmah kebangsaan dan keumatan yang telah digagas oleh Gus Miek dan Gus Dur.
Gus Miek sendiri merupakan orang yang mengantarkan Aki Fuad kembali ke tanah kelahirannya Banten untuk membuka tanah Kaduronyok sampai maju pesat seperti saat ini. Bahkan dikisahkan, jika Aki Fuad sedang rindu dengan Gus Miek dan kebetulan memang Aki Fuad sedang tidak punya uang, Gus Miek dengan caranya selalu datang ke kediaman sahabatnya tersebut untuk sekedar bertemu beberapa saat kemudian pulang kembali.
Dengan Gus Dur, Aki Fuad memang sudah dekat dengan beliau sejak masih muda, bahkan Gus Dur beberapa kali berkunjung ke rumah Aki Fuad di bilangan Cipete Jakarta Selatan. Anak tertua Aki Fuad juga pernah bercerita kepada saya bahwa saat kecil, beliau pernah digendong oleh sosok Gus Dur yang fenomenal tersebut. Entah kemudian apa yang terjadi, Gus Dur kemudian berpesan kepada Aki Fuad bahwa kelak mereka akan tidak saling kenal satu sama lain. Jadilah sampai akhir hayat mereka, seakan tidak banyak yang mengetahui kisah persahabatan mereka yang unik.
Dalam sebuah acara, Mba Yenny (Putri Gus Dur) pernah bercerita bahwa ada seorang Kiyai dari Pandeglang yang mengatakan bahwa ibarat kereta, Gus Dur itu adalah lokomotif Jepang, sedangkan gerbongnya (rakyat Indonesia) masih gerbong asli Indonesia, sehingga banyak dari kita yang tidak bisa mengikuti jalan pemikiran Gus Dur yang begitu cepat dan futuristik. Lalu siapakah Kiyai dari Pandeglang yang disebut Mba Yenny tersebut? Saya rasa yang dimaksud adalah Aki Fuad Halimi, mengingat begitu dekatnya beliau dengan Gus Dur dan pemikirannya. Pernah satu momen, Aki Fuad dengan nada bercanda berseloroh, "Saya itu kaya begini, gara gara Gus Dur". rahimahumullah ajmain
Mungkin saat ini, Aki Fuad, Gus Dur dan Gus Miek sedang duduk santai, kumpul bersama sambil tertawa mendengar guyonan-guyonan Gus Dur.
Tabik,
Kaduronyok, Banten
20 Hari Wafatnya Aki Fuad Halimi Salim
