Delapan Penulis Puisi Esai Mundur
#KAWACA.COM – Sejak bergulirnya Gerakan Puisi Esai Nasional dengan
tajuk “Memotret Batin Indonesia” yang melibatkan 170 penulis dari Aceh hingga
Papua di 34 propinsi menuai kontraversi. Mulai dari uang 5 juta yang menjadi
imbalan pernaskah, klaim genre baru puisi esai, sampai motif Denny JA di balik
gerakan tersebut.
Salah satu aksi paling viral saat ini adalah munculnya petisi menolak gerakan tersebut yang digagas oleh Penyair Muda Indonesia. Petisi tersebut sudah diikuti oleh seribu orang lebih di Change.Org.
Salah satu aksi paling viral saat ini adalah munculnya petisi menolak gerakan tersebut yang digagas oleh Penyair Muda Indonesia. Petisi tersebut sudah diikuti oleh seribu orang lebih di Change.Org.
Di tengah badai penolakan tersebut, 8 penulis puisi esai yang telah
meneken kontrak menyatakan mundur dengan cara: membuat surat pernyataan,
mengambalikan honor, dan menarik naskahnya. Siapa saja para penulis tersebut?
Berikut daftarnya:
Jafar Fakhrurozi (Lampung)
Dellorie Ahada Nakatama (Sumatra Barat)
Ayu Harahap (Sumatra Barat)
Hasan Al Banna (Sumatra Utara)
Muhammad de Putra (Riau)
dan Eko Ragil (Riau)
Pebrian Dian (Banten)
Saefullah Alabarokms (Banten)
Daftar tersebut merupakan daftar sementara, dan mungkin akan terus
bertambah.
Baca Juga: