Buku: Timur Jawa (balada tanah takat)
#kawaca.com - Pertama, puji syukur tiada tara kami panjatkan ke hadirat Tuhan, Y.M.E., Tuhan penyeru semua alam, membentangkan langit dan bumi dengan penuh kasihNya, membentangkan setiap tanda-tanda kebesarannya yang terekam dalam kata-kata. Tuhan yang memberi ilham dan kesadaran kepada kita semua untuk menumpahkan semua yang dirasakan manusia, sebagai bentuk syukur atas segala nikmat untuk mampu merasakan dan merefleksikan semua yang disaksikan manusia. Tuhan yang Mahaagung atas segala ciptaanNya.
Kedua, kami ungkapkan dengan penuh kebahagiaan; sebuah rasa suka-cita atas terbitnya antologi ke dua Sastra Timur Jawa, yang mencoba berikhtiar menghentakkan kesadaran kami semua, di bentangan timur Jawa, yang mencakup tujuh wilayah/kota, mencakup Pasuruan, Probolinggo, Bondowoso, Lumajang, Situbondo, Jember, dan Banyuwangi. Rasa suka-cita itu lebih terarah pada telah selesainya seluruh proses kreatif kami untuk fase terbitan yang ke dua ini. Kerja kreatif manusia-manusia di timur Jawa yang mencoba menandai sejarahnya sendiri. Sejarah yang dicoba dituangkan dalam kata-kata tentang alam, tentang riwayat para leluhur dan tanah ini, serta tentang ritual dan seluruh kisah manusia-manusia yang menjejakkan kaki dan menenggelamkan dahiNya di tanah timur Jawa ini.
Dengan ikhtiar ketabahan, sebagaimana imajinasi kami tentang ketabahan tanah ini, terbitan ke dua antologi puisi Sastra Timur Jawa ini, kami beri judul Timur Jawa: balada tanah takat; sebuah judul yang bertolak dari refleksi dan imajinasi kami tentang ketabahan dan maruah tanah dan manusia-manusia yang tinggal di timur Jawa ini. Sebuah refleksi bahwa kami adalah manusia-manusia yang mampu menghadirkan citra sebagaimana martabat adalah harga tertinggi bagi kami. Kami ingin menyatakan itu semua. Sebagai manusia, kami sadar bahwa kami hidup dalam kesederajadan dan kami ingin bersama manusia-manusia lain membangun keagungan kemanusiaan, melalui kata-kata: melalui puisi.
Tentu, kami menyadari, sepenuhnya menyadari bahwa ini merupakan ikhtiar yang perlu terus kami lakukan. Bersama seluruh penyair di timur Jawa dan penyair-penyair lain yang pernah singgah dan mencium semerbak dan pesona tanah ini, kami ingin terus melukiskan sesuatu melalui kata-kata: melalui puisi. Semoga, kerja kreatif ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk tanah ini dan untuk semua manusia di Nusantara dan di belahan dunia yang lain yang membaca karya ini. Terima kasih sebesar-besarnya untuk semua penyair yang tergabung dalam antologi puisi ini. Mari kita rayakan dan kita nyatakan bahwa proses kreatif ini belum selesai. Salam Sastra Timur Jawa, Salam Puitika Nusantara!
Jember, September 2017
Tim Kurator
Akhmad Taufiq
Dwi Pranoto
Siswanto
Kedua, kami ungkapkan dengan penuh kebahagiaan; sebuah rasa suka-cita atas terbitnya antologi ke dua Sastra Timur Jawa, yang mencoba berikhtiar menghentakkan kesadaran kami semua, di bentangan timur Jawa, yang mencakup tujuh wilayah/kota, mencakup Pasuruan, Probolinggo, Bondowoso, Lumajang, Situbondo, Jember, dan Banyuwangi. Rasa suka-cita itu lebih terarah pada telah selesainya seluruh proses kreatif kami untuk fase terbitan yang ke dua ini. Kerja kreatif manusia-manusia di timur Jawa yang mencoba menandai sejarahnya sendiri. Sejarah yang dicoba dituangkan dalam kata-kata tentang alam, tentang riwayat para leluhur dan tanah ini, serta tentang ritual dan seluruh kisah manusia-manusia yang menjejakkan kaki dan menenggelamkan dahiNya di tanah timur Jawa ini.
Dengan ikhtiar ketabahan, sebagaimana imajinasi kami tentang ketabahan tanah ini, terbitan ke dua antologi puisi Sastra Timur Jawa ini, kami beri judul Timur Jawa: balada tanah takat; sebuah judul yang bertolak dari refleksi dan imajinasi kami tentang ketabahan dan maruah tanah dan manusia-manusia yang tinggal di timur Jawa ini. Sebuah refleksi bahwa kami adalah manusia-manusia yang mampu menghadirkan citra sebagaimana martabat adalah harga tertinggi bagi kami. Kami ingin menyatakan itu semua. Sebagai manusia, kami sadar bahwa kami hidup dalam kesederajadan dan kami ingin bersama manusia-manusia lain membangun keagungan kemanusiaan, melalui kata-kata: melalui puisi.
Tentu, kami menyadari, sepenuhnya menyadari bahwa ini merupakan ikhtiar yang perlu terus kami lakukan. Bersama seluruh penyair di timur Jawa dan penyair-penyair lain yang pernah singgah dan mencium semerbak dan pesona tanah ini, kami ingin terus melukiskan sesuatu melalui kata-kata: melalui puisi. Semoga, kerja kreatif ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk tanah ini dan untuk semua manusia di Nusantara dan di belahan dunia yang lain yang membaca karya ini. Terima kasih sebesar-besarnya untuk semua penyair yang tergabung dalam antologi puisi ini. Mari kita rayakan dan kita nyatakan bahwa proses kreatif ini belum selesai. Salam Sastra Timur Jawa, Salam Puitika Nusantara!
Jember, September 2017
Tim Kurator
Akhmad Taufiq
Dwi Pranoto
Siswanto