Undangan Antologi Puisi tentang Rendra
#KAWACA.COM – Kita tahu Rendra merupakan mualaf. Dia
bernama awal Willibrordus Surendra Broto
Rendra (WS Rendra). Setelah masuk Islam, dia berganti nama menjadi Wahyu
Sulaiman Rendra. Belakangan dia sendiri lebih suka menggunakan nama Rendra
saja. Rendra lahir, 7 November 1935 di Surakarta dan meninggal di Depok pada 6
Agustus 2009.
Kepergian Rendra menyisakan duka dan kenangan bagi banyak
orang, salah satunya bagi Jose Rizal Manua. Bang Jose -biasa dipanggil- banyak
menulis puisi tentang Rendra, berikut salah satunya:
Jose Rizal Manua
SURAT
Untuk: Rendra
Mas Willy,
Kudengar gemuruh kecewa dari nafasmu
Walau dinding penjara memisahkan kita
Karena angin jantan sahabat kebenaran
Telah merembes ke telingaku yang waspada.
Di saat jiwa kita sama bergolak
Dan pikiran sama mengembara
Kulihat wajahmu sedamai telaga meski matamu membara
Dalam mengurai peristiwa-peristiwa yang menimpa.
Mas Willy,
Kini, marilah kita berbisikan lagi
Lewat gelombang udara yang baik hati:
“Aku memang terpana
melihat kamu di bawa laksusda
dengan kijang bak terbuka.
Ya, ya.
Kita sempat berpandangan ketika itu
Dan kamu baca ketegangan pada wajahku.
Ya, ya.
Dugaanmu sungguh tepat sasarannya.
Inti kesadaran
inti kejujuran
inti kearifan
inti kebenaran
telah mendarah dalam nadi perjuangan”.
Mas Willy.
Katanya kamu diamankan?
Tapi mengapa begitu lama?
Kamu dituduh menghasut?
Astaga!
Jakarta, 14 September 1978.
Pada10 November 2017, 00.12 WIB, melalui akun facebooknya Bang Jose mengajak
siapapun yang mempunyai puisi tentang Rendra agar dikirim ke emailnya untuk diterbitkan
tahun depan:
“TEMAN-TEMAN YANG PUNYA PUISI UNTUK/ TENTANG RENDRA
ADA BAIKNYA KITA KUMPULKAN UNTUK DITERBITKAN TAHUN DEPAN.
SILAHKAN DIKIRIM KE: joserizalmanua@gmail.com.
ADA BAIKNYA KITA KUMPULKAN UNTUK DITERBITKAN TAHUN DEPAN.
SILAHKAN DIKIRIM KE: joserizalmanua@gmail.com.
Ajakan mulia ini layak kita respon dengan cara
mengirimkan karya. Setidaknya sebagai salah satu upaya mengenang si Burung Merak. (ss)
Baca Juga: