Sang Tak Tersentuh - A Slamet Widodo
Sang
Tak Tersentuh
Karya A Slamet Widodo
Bukti
bukti sudah lebih dari cukup
Yang
terima duwit haram
sudah
mengembalikan
yang
ikut makan duwit rakyat
juga
sudah dihukum
yang
memberi kesaksian palsu
sudah
divonis
yang
ikut merencanakan
sudah
dua orang mati
satu di
Amerika katanya bunuh diri
satu di
Indonesia stres jantung berhenti
terdakwanya tak ada matinya
Ada yg
bilang nyawanya 10
ada
yang bilang the untouchable
ada
yang bilang ia belut yang diberi oli
ada
yang bilang ia dukun nya kuat
ada
yang bilang ia jaringanya kuat
ada
yang bilang beckingya kuat
ada
yang bilang pengacara dibelakang kuat
ada
yang bilang ini politik
Kemarin
malam jam 22 00 KPK datang
dirumahnya
yang mewah dan megah
yang
dicari sudah hilang
apa ia
punya aji pengilangan ?
apa
menghilang kerna dapat bocoran
kerna
di KPK ada pula manusia pengkhianat juga
atau
ada yang menyembunyikan?
Ternyata
ia memang sakti
perkara
hak chesi bank Bali lolos
perkara
wisma atlit Riau lolos
perkara
limbah B3 di Batam lolos
perkara
Papa Minta Saham lolos
perkara
I KTP tahap 1 lolos
Oh
....korupsi kalau merata membaginya
malah
naik pangkat
malah
jadi ketua wakil rakyat
celakanya
para yang mulia mengamini
dan
kita rakyat dikencingi
Hakim
pra peradilan yg memenangkan
sekarang
jadi gunjingan
Komisi
Yudisial melakukan pemeriksaan
ada hal
ganjil atau ada yang sudah diseting
anehnya
setelah spridik kedua jadi terdakwa
pengacaranya
yang kemaki mengancam
mempolisikan
ketua dan wakil KPK
dan
sudah dilakukan
oh...
kenapa dunia terbalik balik
8 kali
ia mangkir sidang
karena
tugas negara
karena
sakit vertigo
karena
tekanan darahnya naik
karena pasang ring di jantungnya
semoga
alasanya tidak sakit jiwa
Kita
sudah lama tidak percaya yang mulia
lebih
lebih setelah ketua yang mulia
tidak
menghormati hukum
padahal
semua orang diminta taat hukum
Yang
mulia memang hebat
upayanya
dan perjuanganya hebat
tapi
yang diperjuangkan bukan hal terpuji
untuk
membangun Republik ini
ia
sering bilang kekadernya jangan korupsi
tapi ia
sendiri didakwa seorang mega korupsi
Oh
kenapa hukum
tak
berpihak pada keadilan ?
tak
berpihak pada rasa keadilan masyarakat !
Jakarta
, 16 november 2017
*Lahir di Solo 29 Febuari 1952 . Alumni arsitektur ITB ini merupakan pengusaha di bidang properti dan pertambangan. Puisi-puisinya telah dimuat sejumlah media, buku bersama, dan adaptasi jadi lirik lagu serta film. Kumpulan puisinya yang telah terbit, Potret Wajah Kita (2004), Bernapas dalam Resesi (2005), Kentut (2006), Selingkuh (2008), dan Ijab Kibul(2017). Kini, dia aktif berkesenian di Sastra Reboan, dan memprakarsai pendirian PT Kharisma Pena Kencana yang memberi penghargaan karya sastra cerpen dan puisi Indonesia.
Baca Juga: