Puisi-Puisi Nuriman N. Bayan
PADA DESEMBER YANG OMBAK
Kau yang mengirim aku ke
sini
bersama doa dan aku membawa
nasib
menghitung musim, membelah
cuaca
dan jejakku tetap basah,
pada fajar yang dingin
waktu teluk melepasku dari
pelukmu
debur ombak tak lagi kuping,
tapi pindah ke dadaku
terasa perih, kala bulan itu
tiba dan aku sendiri.
Pada Desember yang ombak
semoga aku bisa kembali ke
pelukmu
mencuci muka di antara
sungai dan perigi
dan menghitung ombak pecah
di tanjung bisoa
aku rindu pala dan salak di
siside
juga cengkeh dan kelapa di
hutan itu.
Ternate, 14 November 2017.
BANGKU
KOSONG
Bahkan hingga malam ini habis
ombak di pantaimu tak juga jinak
padahal arah angin di ufuk sana
tak dapat lagi kau tebak.
Di bangku kosong itu, kau masih
juga
menyeduh sisa-sisa hari sebelum
matahari
padahal angin berulang kali
menghantam
menggeser urat-urat kepala ke
bukit-bukit
tapi kau begitu damai, dalam
entah.
Ternate, 03 November 2017.
OBOR YANG PADAM DI HALMAHERA
Hanya angin, yang bukan
angin
kau padam setelah lepas
lalu tanah, laut dan nasib
kau sulap jadi kertas
dicoret sini, dicoret sana
lalu lepas-
sementara seribu anak-anak
menangisi mimpi-mimpi kecil
dan seratus orang tua
menyeduh-nyeduh sisa hujan.
Apak kau masih terus
bedebah?
kendati bangunan kau makan
air laut kau sulap jadi air
mata
lalu tanah-tanah berpindah
tu(h)an
dan seribu nasib sibuk
mencari rumah.
Jangan jangan
daun batinmu masih tertutup
daun asing?
Ternate, 14 November 2017.
BILA KELAK KAU PULANG
Telah
kuletakkan lampung di kepala
di
punggung kanan: rokan hilir, jambi, ternate akan bersuara
di
punggung kiri: kediri serang, dan bandung pasti bicara
dan di
dadamu, cirebon, kendal, halmahera,
cepu,
kuningan, bekasi, jakarta ikut bersahaja
dan di
sana, kusimpan karawang sebagai penanda.
Aku
telah melepasmu ke pantai jauh
dan
bila kelak kau pulang
aku
ingin membacamu berulang-ulang
agar
rinduk tak lagi berkecamuk di dekat jantung
dan
asap tak lagi menebal di pelupuk mata
namun
bila ada yang sedia membacamu
biar
aku kembali, merabamu.
Ternate, 13 November 2017.
Nuriman N. Bayan atau lebih dikenal dengan Abi N. Bayan, lahir di
Desa Supu Kecamatan Loloda Utara Kab. Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara
pada 14 September 1990. Anak dari Hi. Nasir Do Bayan, dan Rasiba Nabiu. Anak
keenam dari sembilan bersaudara. Karyanya dipublikasikan dalam media daring dan
tergabung dalam antologi Kita Halmahera, Kitab Puisi Penyair Maluku
Utara (Garasi Genta, 2017), Embun-Embun Puisi (Perahu Litera, 2017), Langit
Senja Jatigede (Proses Penerbitan). Kini tinggal di Ternate Utara.
Baca Juga: