Puisi-Puisi Dian Rusdi
Kita
Lengkung pelangi yang kau
lukis, penuh warna. Seperti langkah
kita. Seperti hari-hari, dan musim
berganti. Seperti hujan, kadang
kering di matamu. Saat rindu-rindu
menjadi butir-butir salju yang beku
Lalu kucipta awan, agar kita
sesekali bisa berteduh. Dari cahaya
cahaya mematikan, dari panas bara
Kehidupan. Agar warnamu tak pernah pudar.
Usah lagi kau bias, kala-
logika bermusim ranggas.
Kita akan tetap berjalan, menikmati
musim anggur dan bunga sakura
yang jatuh. Sebagai Putri Elrond,
Arwen mewariskan keindahan
pada mata dan senyummu, di mana
tatap lembutnya mampu luluhkan
tajamnya pedang. Ketika pasukan Troll
mengurung Imladris dengan panah,
tumbak, dan pedang. Tetap setia; seputih
batang-batang pohon birch di hutan
Neldoreth. --- Akumencintaimu --- .
Kita akan tetap bersama, susuri pohon-
pohon hijau dan merah. Memetik
anggur, dan apel-apel merah. Yang berbuah
Menunggang kuda. Menuntunnya.
Bersama melihat musim-musim, yang terus
berubah.
10.1116
Sejarah Kenangan
Di bawah bulan
berlaksa berita berteduh, berkemas
sekelilingnya adalah kesunyian
gaduh, pada sebagian waktu, dan kandas
Malu-malulah tubuh pagi menyapa
serangga-serangga malam mulai berkemas
meniup-niup lilin, semalam tabah menyala
berlaksa masa-lalu pias tak berkias
menyipit mata menunggu mentari
sebelum menyembul,
mimpi, lebih dulu menari
Ada yang gegas
menelantarkan berlaksa cerita
merajuk, dan bergegas
menyudahi musim-musim, yang fana
mimpi-mimpi, menyepi
kemasi putik-putik yang ranggas
tinggalkan, berlaksa elegi
Bandung 17.0817
Dian Rusdi lahir 9 Mei 1980 di Cianjur Selatan. Karya-karya terbit di sejumlah
media dan buku bersama. Saat ini
aktif di grup Dapur Sastra Jakarta (DSJ).
Baca Juga:
HIkmah Jumat #7
Puisi-Puisi Farid Kacong Alif
Puisi-Puisi Jack Efendi
Baca Juga:
HIkmah Jumat #7
Puisi-Puisi Farid Kacong Alif
Puisi-Puisi Jack Efendi