Ketika Penyair Memandang Penyair
Benarkah penyair itu adalah sosok yang sensitif, jarang mandi, pakaian lusuh, individualistik, dan anti kemapanan? Berikut pandangan sejumlah penyair dunia tentang penyair yang layak Anda simak dengan seksama:
Soren Kierkegaard: "Apa itu
penyair? Seorang pria tak bahagia yang menyembunyikan kesedihan mendalam di
dalam hatinya, tapi bibirnya terbentuk sedemikian rupa sehingga ketika napas
dan tangisan melewatinya, terdengar seperti musik yang indah...”
Eli Khamarov: “Penyair adalah
tentara yang membebaskan kata-kata dari definisi-definisi yang teguh.”
Percy Bysshe Shelley: “Penyair
adalah legislator dunia yang tidak diakui.”
W.B. Yeats: “Penyair sejati
selalu visioner dan entah ia sedang bersama temannya atau tidak, ia selalu seperti
seorang pria di ranjang kematiannya.”
Jean Cocteau: “Penyair adalah
pendusta yang selalu menyuarakan kebenaran.”
Yevgeny Yentushenko: “Sebuah
otobiografi seorang penyair adalah puisinya. Yang lainnya hanya catatan kaki.”
James Russell Lowell: “Mata
adalah satu-satunya buku catatan penyair sejati.”
W.H. Auden: “Seorang penyair, di
atas segalanya, adalah seseorang yang sangat mencintai bahasa.”
Emily Dickinson: “Penyair menyalakan cahaya lalu (ia) memudar, namun cahayanya terus menerus berpendar.”
Tentu saja penyair bukanlah manusia yang pantas didewa-dewakan, meski tak bisa juga dipandang sebelah mata keberadaannya. Bahkan Sigmund Freud pernah berkata, “Ke mana saya
melangkah, selalu ada seorang penyair yang telah lebih dulu tiba di sana.”(nil)
Puisi Menurut Para Penyair Dunia
Ahai! Inilah 9 Film Tentang Biografi Kepenyairan
Sudah Nonton 6 Film Tentang Puisi?
