Inner Journey - Ach Dhofir Zuhry
Inner Journey
Oleh Ach Dhofir Zuhry*
#KAWACA.COM - Anda sering berharap dan lalu
kecewa? Terombang-ambing antara harapan dan putus asa? Apa yang salah dengan
harapan?
HARAPAN adalah resiko yang harus
ditempuh oleh setiap orang, dan dengan demikian HIDUP sepenuhnya adalah
mengelola resiko-resiko itu dengan bijaksana.
Itulah kenapa Tuhan selalu
mendahulukan para hamba-Nya yang BERANI mengambil RESIKO. Yakni, memutuskan
untuk bertindak sembari berharap bahwa keputusan akan mendapati kedewasaannya
dalam irama dan proses.
Jika demikian, Anda takkan pernah
temukan KEDAMAIAN dengan menghindari KEHIDUPAN. Hidup bukan untuk dihindari.
Hanya ada satu cara untuk lulus dari terjalan-terjalan ujian: HADAPI! Tak ada
salahnya berdamai dengan diri sendiri, sebelum Anda kehilangan diri. Bukankah
krisis paling akut manusia modern adalah krisis kedirian?
Oleh karenanya, perjumpaan paling
sulit dan rumit adalah perjumpaan dengan DIRI sendiri, sebaliknya perpisahan
paling berat dan pelik adalah perpisahan dengan DIRI sendiri.
Nah, bagaimana caranya menjumpai diri sendiri?
Lakukan perjalanan ke dalam diri (inner journey), temukan dan cintai,
panjatlah sampai ke puncak paling pahit, selamilah sampai ke dasar paling
sakit, jangan biarkan orang lain memiliki diri Anda, supaya antara Anda dan
Tuhan tak lagi ada rahasia.
Ach Dhofir
Zuhry lahir di Malang, 4 Juli 1984. Pendiri Sekolah Tinggi Filsafat (STF)
Al-Farabi Kepanjen-Malang dan Pesantren Luhur Baitul Hikmah. Alumnus Pesantren
Babussalam Malang dan Nurul Jadid Probolinggo. Sosok yang produktif menulis, di
antara karyanya, Tersesat di Jalan yang Benar (Kalam Mulia Jakarta,
2007), Terjemah Shalawat Haji: Tahni’ah Li Qudumi Hujjaj Bayt al-Haram dan
Tafsir az-Zuhry vol. I (Nurudh-Dholam Institute, 2006), dan lain-lain.
Baca Juga: