Puisi-Puisi Dhe Sundayana Perbangsa
Puisi-Puisi Dhe Sundayana Perbangsa*
Basah Resah
di luar rumah hujan belum reda
gemuruh angin pancaroba
hati kami basah resah
tetes berkah jatuh di tiap celah
lengking alun irama rebab
dari sebalik pintu kamar yang sembab
menjalar ke urat nadi
mengusap-usap nyeri
mencakar bilik-bilik ruang
bungkam segala erang
pesan hujan kau kidungkan
dalam komposisi gaib padu-padan
balada, elegi, satir dan cinta
menotasi nada ritual dedoa
deras hujan tak juga henti
dawai rebab tetap bernyanyi
mengalun di akar-akar jiwa
arungi musim semesta
Oktober, 2017
Pantai Pertemuan
akhirnya impian tiba di tepi pantai
riak ombak ciumi sepasang kaki berulang
seraya menyambut kita datang
bibir senja dilumat birahi kelam
angin menyisir rambut yang kusam
berdesir gairah kebebasan
hati yang lama sepi
degup getar bersemi
dibawa selayar perahu imajinasi
pantai bersaksi lautan merestui
pertanyaan-pertanyaan mati
ditikam napasnya sendiri-sendiri
Ancol, 14/10/2017
*Lahir di Karawang, 27 maret 1979. Menulis puisi sejak kelas 4 SD. Puisi-puisinya
telah tersebar di sejumlah media dan buku bersama. Kini aktif di komunitas Sastra Kidung Semilir (SKS), dan Dapur Sastra
Jakarta (DSJ).