Buku: Pelabuhan Malam karya Mahroso Doloh
Buku: Pelabuhan Malam karya Mahroso
Doloh
Sekapur Sirih
Pelabuhan Malam merupakan
kumpulan sajak tunggal saya yang kedua setelah kumpulan sajak Kiblat Cinta.
Pelabuhan Malam, mengandung
sajak-sajak yang bernuangsa tidak jauh berbeda dengan kumpulan sajak Kiblat
Cinta, yakni nuansa religius dalam bercinta. Namun, Kumpulan Puisi: Pelabuhan Malam ini, saya
lebih mengarahkan butir-butir cinta kepada Sang Khalik. Tentu saja, kumpulan sajak ini lahir dari
kegelisahan saya sebagai hamba-Nya yang tak terlepas dengan melontarkan doa-doa
kepada-Nya agar mendapatkan cinta yang hakiki.
Setelah melewati proses
perenungan hidup saya yang pernah mengalami dunia percintaan di waktu silam dan
sepertinya butir-butir cinta itu, menjebakkan saya pada kemurkaan-Nya. Maka
dengan itulah, saya tulis kumpulan sajak ini untuk menyatakan saya pernah
bersalah dan ingin kembali (bertaubat) untuk bisa memeluk semesta cinta serta
kasih sayang-Mu yang sesungguhnya. “Sesungguhnya bertaubat kepada Allah itu
hanya (pantas) bagi mereka yang menlakukan kejahatan karena tidak mengerti,
kemudian segera bertaubat. Taubat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana (QS
An-Nisa' 4:17).
Selaian itu, kumpulan
sajak ini juga mengandung sajak-sajak berkaitan dengan isu-isu yang sedang
terjadi di Negeri Patani atau dalam sejarah menyebutkan Pantai Ini (selatan
Thailand); sebagai tanda cinta saya terhadap tanah air yang selalu dirindukan.
Maka dengan itu, munkin saja pada kumpulan sajak ini terdapat sedikit bahasa
yang bernuansa kemelayuan atau kolaborasi antara bahasa Indonesia dengan bahasa
Melayu Patani walaupun saya berusaha mengemas dengan menggunakan bahasa
Indonesia. Hal itu, tidak terlepas dari latar belakang saya sebagai seorang
anak berketurunan Melayu Patani yang sedang melanjutkan studi di Indonesia.
Melihat harapan kumpulan
sajak ini yang insyaallah tidak hanya tersebar di Indonesia saja, melainkan
tersebar juga ke Patani (selatan Thailand), Malaysia dan negara-negara jiran
serumpun Melayu. Dengan demikian, agar tidak menjadi permasalahan (perdebatan
penyair antarnegara); di segi penggunaan tanda baca dan penggunaan bahasa
maupun di segi penerapan gagasan melaui karya sastra (puisi), maka saya merasa
perlu menjelaskan (menegaskan) bahwa kumpulan sajak ini pada umumnya dikemaskan
dengan versi atau gaya Sastra Indonesia Modern bahkan pada puisi tertentu ada
kolaborasi antara bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu Patani. Jadi
sajak-sajak dalam Pelabuhan Malam,
tidak terlalu kental dengan kaidah-kaidah sebagaimana yang ditentukan oleh
kaidah Sastra Melayu Lama atau kaidah yang masih berlaku di beberapa negara
serumpun Melayu seperti tanda baca dan sebagainya. Saya menulis dan menyusun
kata-kata sedemikian rupa dengan tidak terlalu kental menggunakan kaidah tanda
baca pada umumnya (EYD), agar pembaca menimbulkan perasaan tertentu sebagaimana
yang saya rasakan. Hal demikian, juga diungkapkan oleh seorang penyair besar di
Indonesia; Sapardi Djoko Damono (2014), “Penyair bisa saja mengatur tanda baca
sendiri miskipun tidak sesuai dengan tata cara berbahasa yang umum. Penyair
memilih kata-kata dan menyusunya sedemikian rupa agar bisa menimbul perasaan
tertentu bagi yang membaca1”. Hal seperti itu, juga disebut dengan
istilah “lisensia puitika”. Namun apapun itu, tentu saja setiap penyair
mempunyai niat dan harapan yang baik terhadap sajak yang ditulisnya sekaligus
juga bermanfaat bagi dirinya sendiri dan juga kepada seluruh pembaca.
Dengan demikian, saya
berharap kumpulan sajak Pelabuhan
Malam yang sederhana ini, yang belum dapat dikatakan karya yang sempurna.
Namun, merupakan karya yang selesai; dengan penuh harapan tetap meneteskan
barakah dari-Mu untuk penulisnya dan segenap pembacanya. Selaian itu, juga
dapat menjadi panyeru manusia kepada jalan-Mu dan menjadi timbangan amal shalih
di hari nanti, bagi penulisnya dan semua pihak yang mendukung lahirnya kumpulan
sajak ini; yang saya berikan judulnya Pelabuhan Malam. Amin.
Wabillahi taufik wal
hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Patani-Purwokerto,
Indonesia
Ahad, 10 Mai 2015 M/ 21
Rajab 1436 H.
Mahroso Doloh
SAMBUTAN REKTOR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
Dr. H. Syamsuhadi
Irsyad, M.H.
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, kita
panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt
atas rahmat yang telah dilimpahkan kepada kita. Kesejahteraan semoga Allah swt curahkan kepada junjungan kita
manusia pilihan Rasulullah saw,
juga keluarga, para sahabat, dan kita sebagai umatnya.
Saya menyambut baik buku kumpulan sajak
Pelabuhan Malam yang ditulis oleh Mahroso Doloh, mahasiswa asal Patani (Thailand
Selatan) yang sedang melanjutkan studi di Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia S-1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Saya bangga dengan Mahroso yang cukup aktif di
bidang kepenulisan, sehingga dalam tempo singkat ia sudah menghasilkan
karya-karya yang berbentuk buku. Pelabuhan Malam ini, merupakan karyanya
yang kelima setelah buku Cakap Berbahasa Indonesia-Thailand (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), buku kumpulan sajak Kiblat Cinta (Jakarta: EsMe,
2014), buku puisi bersama Lentera Sastra
II: Antologi Puisi Lima Negara (Cilegon, 2014), dan buku puisi bersama Tifa Nusantara 2
(Yogyakarta, 2015).
Beberapa puisi yang ada pada buku
kumpulan sajak Pelabuhan Malam ini mengandung nilai-nilai cinta
bernuansa religius, nilai-nilai nasionalisme. Hal itu menjadi amalan dakwah
Mahroso melalui tulisan-tulisannya (puisi). Mahroso memilih diksi “Pelabuhan
Malam” sebagai judul bukunya, dan itu tentu saja mempunyai filosofi
tersendiri. Secara pribadi saya menginterpretasikan maksud dari diksi Pelabuhan
Malam, yakni sebagai “tempat persinggahan di waktu malam”. Secara tidak
langsung Mahroso mengajak kita untuk bersinggah di waktu malam sebagaimana
seorang Islam yang harus akrab dengan sepertiga malam, karena pada waktu
tersebut sangat banyak kelebihan dan keistimewaannya. Bersinggah, untuk
bertahajud, berdzikir, ataupun beribadah yang lain yang dapat mendekatkan jiwa seorang
insan kepada Sang Khalik. Dengan persinggahan di waktu malam itu, insya Allah
akan membuat jiwa kita penuh ketenangan, kenyamanan, dan bersemangat dalam
menjalani hidup.
Harapan saya semoga kumpulan sajak Pelabuhan
Malam dapat mengetuk pintu-pintu batin pembaca agar akrab dengan waktu
malam untuk berinsaf kepada Allah swt
sesuai dengan yang dikehendaki oleh Islam. Selain itu semoga buku ini dapat
memotivasi mahasiswa agar aktif di bidang kepenulisan yang banyak manfaatnya. Amin.
Sekian, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Purwokerto,
September 2015
Tentang
Penyair
Mahroso
Doloh
Penyair Muda Patani (Selatan Thailand)
Mahroso Doloh atau Muhammad Rasul bin
Kosim, mahasiswa alumni Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwoketo
Indonesia yang berasal dari Negeri Patani (Selatan Thailand). Sekarang Mahroso
mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya di Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY) (Prgram Magister (S2) dalam Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia). Mahroso merupakan
seorang anak keturunan Melayu Patani yang dilahirkan pada 24 Februari
1992, di Desa Pakalesong, Toyong, Nongchk, Pattani.
Mahroso pernah
mengajar menulis puisi di Jamiah Islam Syekh Daud Al-Fathoni (JISDA) Yala
(Selatan Thailand). Apapun bukunya yang telah terbit: Cakap Berbahasa Indonesia-Thailand (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2014). Buku kumpulan sajaknya Kiblat
Cinta: Kumpulan Sajak Suara Bunga
Patani (Jakarta: EsMe, 2014). Sementara itu, beberapa puisinya juga pernah
bergabung di Lentera Sastra II:
Antologi Puisi Lima Negara (Cilegon, 2014), Tifa
Nusantara II (Tangerang, 2015), Antologi Puisi Aidil Fitri
Sajak-Sajak Kenangan (Malaysia, 2016), Antologi Puisi Ije Jela
(Indonesia, 2016), Antologi puisi Kopi (Aceh, 2016), Antologi Puisi GAKSA
(Gabungan Komunitas Sastra Asean) 1000 Detik Perasaan (Indonesia, 2016) dan
karya pantunnya bergabung dalam Antalogi Pantun dari Penyair 5 Negeri; Senandung Tanah Merah (Jakarta, 2016),
Bunga Rampai Pantun Senandung Warisan
Patani (Yogyakarta: 2016).
Penghargaan yang
pernah diraih di antaranya adalah mendapatkan penghargaan Wisudawan Terbaik
dalam Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMP (2016), penghargaan
Mahasiswa Berprestasi No.1 (satu) non-akademik tingkat Universitas UMP (2016),
penghargaan Mahasiswa Teladan (2015), penghargaan pembaca puisi terbaik 1
(satu) dalam pementasan musikalisasi puisi di “Panggung untuk Puisi” (2012) dan
penghargaan juara 3 (tiga) dalam perlombaan baca puisi yang diselenggarakan
oleh penitia GEMA PBSI Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2015. Selain itu,
Mahroso juga sebagai aktivis baca puisi dari panggung ke panggung di tingkat
nasional maupun internasional. Di antaranya ia pernah menjadi perwakilan dari
Patani (Selatan Thai) untuk baca puisi di acara Temu Penyair Asia Tenggara di
Cilegon Indonesia, acara Tifa Nusantara 2 di Tangerang Indonesia, acara
Pertemuan Penyair Serumpun di Singapore dan acara Ekspresi Puisi Dunia NUMERA
2016 di Kuala Lumpur Malaysia (2016). Ia juga pernah menjadi pembicara
(narasumber) dalam acara seminar sastra, seminar budaya dan juga pada acara bedah
buku sastra tingkat nasional maupun Internasional.
Alamat: 31/1 M.6 T.Toyong A.Nongchik
Ch.Pattani Thailand 94170
Hp : +62857-2622-6705 / +6684-747-9852
www.facebook.com/Mahroso Doloh.
Baca juga Kata Pengantar buku Pelabuhan Malam: