Puisi-Puisi Nanang R Supriyatin
Puisi-Puisi
Nanang R Supriyatin*
Whatsapp
dari Pacar Lama
"sepotong
coklat mengingatkan aku padamu!" begitu yang tertulis di whatsapp, saat
malam menggelayut di tubuh.
"tapi,
kesepian membawa aku pada kenangan lama, pada musim yang tak menentu!"
balasku
kau
kirim gambar-gambar lucu, potret-potret saat cinta berlabuh, di tepi pantai.
ombak
yang nyaris memeluk senja sebelum gerimis mencatat ruang-ruang tak bernyawa
"aku
sedih telah kehilanganmu!" ucapmu.
"kupilih
jalan hidupku dari malam ke malam, tanpa jarak. bahkan sekadar memeluk
bayanganmu pun -- telah kubayar dengan airmata!"
kini,
malam-malamku, kau tandai dengan lukisan samar dan tetes darah. dari kata-kata
tak bertanda, di whatsapp!
11/10/2017
Catatan
Sabtu Pagi
yang
kupikirkan cuma obat, tapi aku lupa berapa panjang usiaku. bertumpuk buku di
rak sudah kubaca. satu demi satu buku kulupakan. aku berkhayal hidup di bulan.
di bulan pohon-pohon hidup. aku mencium aroma rambutmu seperti aroma rambut
anak-anakku yang masih tertidur. anak-anakku yang pernah bermimpi berlarian di
atas awan. menggapai-gapai langit.
cuma
sebuah gumam. coretan sabtu pagi. aku rindu pada ibu, seperti aku rindu pada
kekasih. hidup penuh mimpi. orang-orang pergi sarapan. puisi tenggelam ke
dalam tubuhmu. kata-kata jadi sketsa di dinding.
ruh datang seperti langkah sepatu, dari kamarku!
ruh datang seperti langkah sepatu, dari kamarku!
07/10/2017
*Lahir
di Jakarta, 6 Agustus 1962. Puisi-puisinya banyak terbit di media massa dan
buku puisi bersama. Penerima Puputan Margarana Award (Bali, 1998) ini merupakan
salah seorang pendiri Kelompok Sastra Kita Jakarta. Beberapa antologi puisi
tunggalnya yang sudah terbit, Nyanyian Anak Negeri (1984), Suara
Suara (1985), Dunia di Persimpangan Jalan” (1989), Prosa Pagi
Hari (1995) dan Bayangan (1996). Kini bekerja di Pemda Provinsi DKI
Jakarta sambil terus aktif berkesenian.
Baca juga: